Antara Kenangan dan Luka

58 37 12
                                    

Mata menatap langit sore lekat-lekat
Segumpal awan hitam memahkotai semesta
Tangan kelu meraih pena yang mulai berdebu
Jemari menata lembaran kertas usang

Sepenggal nostalgia kembali menyapa
Benak enggan untuk mengulas kembali
Jejeran kenangan manis yang sempat buatku melebur
Pikiran enggan lagi untuk terbuai ke sana

Seolah-olah batin hidup dalam ilusi
Mengikuti semua intuisi hati yang mudah kau kuasai
Tiada kata yang mampu mewakili untuk menguak suasana hati
Raga hanya ingin menenangkan pikiran

Biar sajak-sajakku yang tahu
Biar bait-bait puisiku yang paham
Tiada lagi yang harus dinanti darimu
Selain kebahagiaan yang akan menghampiri

Banjarmasin, 03 Juli 2020

Aksara Peniti Sejarah (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang