Bunga-bunga di tepi danau itu merekah indah
Kemarin baru saja daunnya melihat dunia
Kemarin baru saja akarnya menyusuri bumi
Kemarin ia masih terlihat lemahWaktu dan semesta seakan menyiraminya
Aku iri dengan laju pertumbuhannya
Walau ia tak bercerita pada dunia bahwa ia indah
Tapi semesta tahu bahwa ia menawanHarum semerbak meninggalkan kesan
Seah-olah sebuah objek mempesona
Bahkan, aku ingin menjelma seperti dia
Tapi aku tak siap menjadi layu setelah mekarnya ituBanjarmasin, 31 Agustus 2020
![](https://img.wattpad.com/cover/229527197-288-k387953.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Peniti Sejarah (SUDAH TERBIT)
PoetryIni adalah tulisan-tulisan yang bermunculan saat suasana hati sedang tidak baik-baik saja. Jadi, lumrah saja kalau di dalamnya sebagian besar puisi Elegi. Ditulis oleh makhluk jomblo, tampan, dingin banget kayak es batu, dan pendengar yang baik (si...