Malam Hambar

35 29 14
                                    

Duduk termangu di pojok kamar
Melayangkan bola mata kian kemari
Hanya bisa menangkap dinding polos
Diam membisu tak mau bicara

Suara jangkrik terdengar persis
Sang cicak berceloteh dengan lirih
Berirama dengan detak detik
Semuanya tak henti menyela hening

Menyapa malam dengan hangat
Walau dibalas dengan angin dingin
Kubiarkan angin itu membelai raga
Menusuk tiap-tiap saraf kulit

Pikiran kosong, bingung
Hati hampa, sepi
Tak tahu apa yang dipikir dan dirasa
Sungguh malam yang hambar

Banjarmasin, 06 Juli 2020

Aksara Peniti Sejarah (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang