Tirai perjuangan kini berkiblat ke arah tampuk
Memperlihatkan tanda-tanda yang tak dikata
Menciptakan murung yang tak diprediksi
Bahkan meluruskan bibir yang semula melengkung senyumAku iri dengan detik yang bisa menjaga konsistensinya
Aku cemburu dengan hujan yang bisa mencapai tujuannya ke bumi
Aku kecewa dengan semesta yang tak mau berpihak
Aku benci dengan semua usaha nihilkuKupandang daftar mimpi yang terusun rapi
Tak serapi hasil yang kutuai dari keringat keruh
"Tidak, ini semua hanya mimpi buruk dan akan lenyap ketika esok fajar menyapa"
Batinku menghibur diriBanjarmasin, 21 Juli 2020
![](https://img.wattpad.com/cover/229527197-288-k387953.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Peniti Sejarah (SUDAH TERBIT)
PoesíaIni adalah tulisan-tulisan yang bermunculan saat suasana hati sedang tidak baik-baik saja. Jadi, lumrah saja kalau di dalamnya sebagian besar puisi Elegi. Ditulis oleh makhluk jomblo, tampan, dingin banget kayak es batu, dan pendengar yang baik (si...