Yubin yang mendengar kalimat cheng xiao itu kini berbalik dan menatap lekat wajah gadis itu. "Hei. Jaga ucapanmu!!".
Yubin sangat ingin memukul wanita ini. Namun bolehkah dia memukul wanita?".
Zhan menggengam tangan yubin dengan hangat.
"Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja". Zhanzhan memang selalu mengatakan bahwa dia baik-baik saja. Namun dalam hatinya kini terasa sangat menyayat. Dia sangat terluka dan tidak ingin mempercayai hal ini."Xiaoxiao". Yubin mengeretakan giginya dan mengepalkan tangannya kesal.
"Aku permisi dulu". Pamit zhanzhan meninggalkan kelas.
JiLi yang melihat hal itu kini menjadi sangat kesal.
"Yibo sialan! Dimana berengsek itu? bukankah dia harus menjelaskan ini pada zhanzhan? Dia datang ke sekolah tapi tidak masuk kedalam kelas hanya karena dia pintar. Sialan!!".Zhou cheng menghela nafas dan berbicara pelan. "Bagaimana menjelaskannya sedangkan mereka berdua tidak memiliki hubungan apa-apa".
Kini Cheng xiao dan kedua temannya itu tersenyum puas.
Acheng merasa khawatir pada zhanzhan. Dia berjalan keluar dan menghampiri zhan. Dia tau anak itu biasa duduk di bangku taman belakang.
"Kau baik-baik saja?". Tanyanya ssat melihat zhanzhan tengah duduk bersandar di bangku taman tersebut. Zhan tersenyum menatapnya. "Aku baik-baik saja".
Acheng tau dia tidak baik-baik saja. Tapi dia tidak ingin bertanya lebih dalam lagi karena takut melukai perasaan zhanzhan. Zhan tidak masuk lagi ke kelas hingga pelajaran usai dan acheng menemaninya.
Tanpa mereka berdua sadari kini yubin dan JiLi sudah berada di hadapan mereka dengan menenteng tas keduanya.
"Ini" JiLi menyerahkan tas milik acheng dan yubin menyerahkan tas milik zhanzhan.
"Ah, terimakasih". Ucap zhan sambil tersenyum.
JiLi menepuk pundak zhanzhan pelan. "Sudalah. Jangan sedih lagi. Besok adalah hari ulang tahunmu, ayo kita rayakan bersama".
Zhan tersadar. Dia baru mengingat bahwa besok hari ulang tahunnya. Dia tersenyum tipis. "Tidak. Moodku kurang baik. Ayo rayakan lain kali".
"Hmm baiklah". Jawab JiLi sedikit kecewa.
Yubin menatap zhanzhan dengan ekspresi dingin. Zhanzhan yang mengerti akan arti dari tatapan itu kini hanya memberikan senyum manis pada sahabatnya itu.
Jangan khawatir. Aku takan membiarkanmu terluka lagi". Guman Yubin dalam hatinya.
Beberapa saat kemudian JiLi beranjak satu langkah kedepan dan menatap teman-temanya. "Ayo kita pulang". Ajaknya pada mereka.
"Kalian pergilah dulu". Balas Yubin sambil tersenyum kecil.
"Zhanzhan, jangan sedih lagi ya". Bujuk acheng sambil menepuk pelan pundak zhanzhan dan berdiri menyusul JiLi. Sedangkan zhanzhan hanya mengangguk dan masih tetap duduk di bangku panjang itu.
"Kami pergi ya". Pamit kedua orang itu dan diikuti dengan anggukan zhan dan yubin.
"Yibo tidak datang hari ini?". Tanya yubin. Zhanzhan hanya mengangguk.
"Apa yang akan kau lakukan setelah ini?".
Zhan hanya menggelang. "Tidak ada".
"Baiklah. Aku akan mengantarmu pulang". Tawar yubin yang diikuti anggukan oleh zhanzhan.
Beberapa saat kemudian mereka tiba di kediam wang. Zhanzhan turun dari mobil dan melambaikan tangannya pada sang sahabat. Yubin tersenyum lalu beranjak pergi dari sana. Zhan berjalan masuk. Sepertinya yibo belum kembali. Rumah yang begitu sepi membuat zhanzhan merasa bosan. Yibo baru kembali pada malam harinya.
"Kau sudah kembali?". Tanya Zhanzhan tiba-tiba ketika yibo muncul.
"Kau belum tidur?". Tanyanya tetap dengan nada datar.
Zhanzhan berjalan sedikit mendekat kearah yibo.
"Ada sesuatu yang ingin ku tanyakan padamu"."Apa?". ucap yibo sambil melangkah hendak ke kamarnya.
"Kau dan cheng xiao. Apakah kalian pacaran?". Pertanyaan zhanzhan menghentikan langkah kaki yibo.
"Bukankah sudah ku bilang? Urus saja urusanmu sendiri!!". Jawab yibo dengan tegas.
Zhanzhan mendunduk. Mendapat jawaban seperti itu sudah bertanda bahwa mereka memang pacaran. Dia memberikan senyum pahit pada bibir mungilnya itu. "Jadi begitu ya. Heh--sejak kapan?".
"Bukankah sudah ku bilang? Jangan ikut campur!!". Kini yibo kembali membentaknya. Raut wajah kesal tergambar jelas di wajah tampannya itu.
Zhan kembali menunduk dengan ekspresi wajah sedih. Yibo meliriknya sekilas. Dia mengerutkan keningnya tak mengerti lalu bergas masuk ke kamarnya..
Zhanzhan pun masuk kembali ke kamarnya. Dia terluka hatinya sangat sakit. Dan air matanya menetes begitu saja. Biarkan dia menangis. Toh sudah lama dia tidak menangis. Dia membasuh wajahnya dan berhenti menangis lalu berbaring di atas ranjangnya dan menghela nafas pelan. Tepat jam 12:00 sebuah pesan masuk dalam ponselnya. Dia mengambilnya dan menatap layar ponsel tersebut.
"Xiaoxiao-- selamat ulang tahun". Tertera jelas nama yubin disana. Senyum kecil mengembang di wajahnya. Dia merentangkan tangannya dan menghela nafas.
"Hah-----ulang tahun ya". Dia menatap langit-langit kamarnya.
Siapa yang peduli?.
Kini tanpa sadar lagi-lagi air matanya menetes. Tanpa sadarpun dia akhirnya terlelap dalam tidurnya.Keesokan harinya mereka berangkat kesekolah seperti biasa tanpa ada percakapan di di dalam mobil tersebut. Yibo lagi-lagi ke ruang guru dan tidak ke kelas. Zhanzha. Masuk ke kelas dan disambut dengan senyum hangat dari acheng dan JiLi. Mereka menghampiri tempat duduk pria manis itu dan menyodorkan bungkusan kado dari mereka untuk si manis.
"Zhanzhan selamat ulang tahun". Ucap mereka sambil memeluk zhanzhan."Terimakasih teman-teman". Jawab zhanzhan dengan senyum manisnya.
Yubin tampak tersenyum melihat zhanzhan. Zhanzhan pun menatapnya dan membalas senyuman itu.
"Ah, zhanzhan, apa kau punya rencana hari ini?". Tanya acheng.
Zhan mengangguk pelan.
"Ada sesuatu yang ingin ku lakukan".Zhanzhan menatap keluar jendela dan melihat sang pujaan hati di luar.
"Aku keluar sebentar". Ucapnya lalu bergegas keluar.
Dia menghampiri yibo yang sedang membaca naskah teksnya. Untuk debat mungkin?."Yibo". Panggil zhanzhan. Yibo menoleh dan menatapnya.
"Yibo, kau ada waktu hari ini? Ayo makan di luar. Aku yang teraktir". Ajak zhanzhan penuh harap dengan senyum kelincinya.
"Aku sibuk!". Jawab yibo dingin.
"Hanya hari ini saja. Umm---ayolah---mau ya?". Kini zhanzhan memaksa sambil menarik tangan yibo.
Ptassss------
Yibo menghempas tangannya dan mendorong zhanzhan menjauh."Aku sibuk!!". Lagi-lagi dia menjawab singkat dan dingin.
"Ah begitu ya". Zhanzhan menunduk. Namun dia berusaha kembali tersenyum lagi.
"Kalau begitu sampai jumpa di rumah ya". Kini zhan beranjak pergi. Dia berlari kecil dan tersenyum menunjukan gigi kelincinya sambul melambaikan tangannya.Yibo mengangkat sebelah alisnya. Dia hanya berdiri terpaku dan diam menatap kepergian zhanzhan.
Dia menjadi bingung. Padahal biasanya zhanzhan akan terus memaksanya bahkan memohob-mohon. Tapi kali ini, kenapa dia menyerah begitu cepat? Ada apa dengannya?. Kini yibo tidak mengerti dia tetap saja menganggap tingkah zhanzhan seperti bocah kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Together (YiZhan💞/END)
RomanceXiao Zhan sangat mencintai Wang Yibo, pria berhati dingin yang terus mengacuhkannya. walaupun terus di abaikan, pria manis bergigi kelinci ini tetap berusaha yang terbaik untuk menarik perhatian pria yang dia cintai ini. bersikap polos dan lugu di...