18.

9.8K 928 26
                                    

Di ruang kepala sekolah.
Sang kelapa sekolah tampak ramah menyambut kedatangan sang direktur dan mempersilahkannya untuk duduk.
"Selamat datang kembali pak".
Ujarnya dengan senyum manis.

"Terimakasih, anda sudah bekerja keras". Balas sang direktur.

"Hahaha. Tidak pak, semua ini berkat kepercayaan yang bapak berikan pada saya".

Sang direktur mengangguk angguk. Sekolah itu sudah lama menjadi miliknya, setelah 8 tahun lalu, sekarang dia baru kembali untuk mengunjungi bangunan tua yang masih bagus itu lagi.

"Semua itu karena saya percaya, bapak dapat melakukannya dengan baik". Direktur itu tertawa kecil.

"Ahh karena direktur telah kembali, saya ingin memperkenalkan beberapa siswa yang selalu berprestasi di sekolah ini".

Seperti 8 tahun yang lalu. Jika direktur datang, dia selalu ingin bertemu dengan para murid yang berprestasi.
"haha, anda benar-benar membimbing mereka dengan baik pak Wen".

"Hahaha. Saya tidak pak, anak-anak itu yang terlalu pintar dan cerdas".

Beberap menit kemudian, kepala sekolah itu memberi 2 maap kedala sang direktur. Sebab hanya 2 orang di sekolah ini yang lebih menonjol dan menarik perhatiannya.

"Silahkan di lihat derektur". Dia memberikan lebih dulu milik wang yibo. Direktur itu membuka dan melihatnya. "Yang ini bernama wang yibo. Dia sangat pintar dan berbakat".

Sang direktur mengangguk mengerti kemudian kepala sekolah itu membuka yang kedua dan menunjukkan padanya data itu.
"Yang satu lagi ini adalah anak yang benar-benar jenius. Dia sangat pintar dan cerdas, namun sama sekali tidak ingin terlibat dengan urusan luar sekolah. Namanya Wang Zhan".

"Wang zhan?". Pria tua berusia sekitar 50an itu mengerutkan keningnya saat mengulang nama itu. bagaimana bisa biodata anak itu tanpa foto wajahnya? Sedangkan milik wang yibo ada!.

"Ada apa direktur? Apa anda mengenalnya?". Tanya kepala sekolah saat melihat perubahan ekspresi di wajah sang direktur.

"Ahh tidak. Namanya terdengar familiar".

"Ahh begitu ya". Kepala sekolah itu mengangguk mengerti dan tersenyum.

Sudah sangat lama aku mendengar nama ini. Tapi tidak mungkin itu dia kan?

Siapa itu wang zhan? Tentu saja xiao zhan. Heran mengapa namanya di ubah? Karena hanya hal itu yang bisa di lakukan oleh nyonya wang atau ibunya wang yibo. Hal itu bukan karena nyonya wang terobsesi ingin xiao zhan masuk dalam keluarga mereka dan menikah dengan wang yibo. Siapapun yang memikirkan hal itu akan salah besar. Sebab nyonya wang melakukannya hanya untuk menyembunyikan kehadiran xiao zhan. Sejak usia 10 tahun anak malang itu sudah tinggal bersama mereka bahkan sebelum wang yibo kembali dari luar negeri. Wanita paruh baya itu sangat menyayangi xiao zhan. Dia sangat ingin mengangkat ziao zhan menjadi anaknya, namun pria manis itu menolaknya. Dia hanya akan tinggal sampai dia sudah siap untuk hidup sendiri.

Ketika sang direktur kembali ke ruangannya. Dia tidak lagi menanyakan perihal mengenai siswa dengan biodata tanpa foto itu. Tapi tetap saja ada perasaan mengganjal di hatinya saat mengingat nama itu.
Di tenga pikirannya yang kacau, pria tua itu mendengar pintu ruangannya terbuka.

"Ayah". Satu panggilan itu langsung membuatnya menoleh dan tersenyum lebar.
Cheng xiao yang merupakan pemilik suara itu kini dengan sigap berlari dan melompat dalam pelukan sang ayah seperti anak manja pada umumnya.

"Astaga putriku. Mengapa kau masih saja semanja ini hah?". Ujarnya sambil menempuk-nepuk lembut punggung putrinya.
Cheng xiao terkekeh pelan. "Ayah, kau baru kembali setelah sekian lama. Apa kau tidak merindukanku?". Wanita itu mendengus manja dalam pelukan ayahnya.

"Tentu saja ayah merindukanmu. Itu sebabnya ayah kembali untuk menemui kalian".

"Pokoknya ayah harus berlama-lama di sini. Titik!!".

Sang ayah hanya tersenyum. Pasalnya dia tidak memiliki banyak waktu di rumah. Karena banyak pekerjaan di luar negeri yang membutuhkan tenaganya.

Ayahku kembali. Kali ini xiao zhan, jangan berharap untuk mendapatkan belas kasihan dariku.

Wanita itu menyeringai seakan puas dengan kembalinya sang ayah, dia merasa dengan begitu dia bisa lebih mudah menyingkirkan xiao zhan. Mengingat selama ini pria sialan itu telah banyak membuatnya susah. Bagaimana mungkin xiao zhan membuatnya susah? Cheng xiao lah yang selama ini mengusik pria itu tapi sepertinya dia sendiri tidak sadar diri akan hal itu.

Setelah diam beberapa saat, gadis itu akhirny kembali membuka suara dan mengadu pada ayahnya.
"Ayah, aku sangat tidak nyaman di sekolah, ada banyak anak-anak yang mengangguku".

"Hm?". Kening sang ayah bertaut. "Siapa orang yang bernyali besar itu hingga berani mengusik putriku ini".

"Dia teman kelasku ayah". Cheng xiao membuat wajahnya seolah-olah dia sangat terluka dengan perlakuan orang itu.

Sang ayah mengangguk. "Ayah akan memberekannya nanti. Sekarang ayah harus berbicara sebentar pada kepala sekolah".

Cheng xiao mengangguk lalu senyum kemenangan terpancar indah di bibirnya.

Xiao zhan. Tamatlah riwatmu.

~~~~~~

Sang direktur itu kembali menemui kepala sekolah. Dia sangat penasaran dengan data anak itu. Sebenarnya dia tidak peduli, tapi keinginannya untuk bertemu anak itu sangat mendesaknya.

"Pak wen, bisakah saya bertemu dengan anak-anak ini?". Wajahnya penuh harap dan sang kepala sekolah mengangguk mengerti.

"Tentu saja pak. Tapi wang yibo sepertinya tidak bisa karena sedang berada di luar. Hanya ada zhanzhan, mungkin anak itu di kelas. Saya akan memanggilnya sendiri.

Kepala sekolah itu keluar dari ruang dengan percaya diri dan menuju kelas pria manis itu. Seperti biasa dia yang akan turun dan memanggil mereka sendiri jika itu adalah keinginan direktur. Tentu saja karena seorang penjilat akan selalu mencoba mencari perhatian di hadapan tuannya agar kepercayaan yang mereka berikan tetap di miliki oleh mereka.

Dia tiba di kelas xiao zhan dan menatap sekelilingnya. Walaupun nama dalam biodatanya adalah wang zhan, tapi mereka tetap memanggilnya xiao zhan. Sesuai dengan intruksi nyonya wang, siapapun yang bertanya mengenai xiao zhan. Katakan saja bahwa nama anak itu adalah wang zhan.
suasana kelas menjadi hening ketika kepala sekolah berdiri di hadapan mereka.

"Xiao zhan?". Panggilnya setelah menelusuri isi kelas tapi tidak mendapati xiao zhan disana.

Belum ada yang menjawab sampai kepala sekolah bertanya lagi. "Yubin, dimana xiao zhan?".

Yubin tersenyum kecil dan menjawab. "Ahh, dia sakit perut dan pulang duluan pak". Jawabnya santai seolah tidak ada kebohongan disana. Berbeda halnya dengan zhou cheng dan jili. Kedua orang itu tampak kaget dengan jawaban yubin. Sebab xiao zhan tadi tidak mengatakan apa-apa dan hanya mengatakan bahwa dia akan pulang duluan.

~~~~~~~~~
Beberapa saat yang lalu.

"Aku pulang lebih dulu hari ini". Ujar xiao zhan sambil merapikan barang-barangnya. Dan hyun ji hanya mengangguk memgerti. Zhou cheng dan jili pun hanya memandang heran pada xiao zhan. Setelah xiao zhan pergi mereka barulah bertanya pada yubin.

"Mengapa zhanzhan pulang lebih awal". Dan yubin hanya menjawab. "Dia hanya ingin". Hanya itu jawanban singkat yang bisa di berikan oleh yubin.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Yubin memberikan alasan yang tidak masuk akal". Jili berbisik pada zhou cheng dan pria itu hanya mengangguk mengiyahkan.

"Wahh sayang sekali ya. Padahal direktur ingin menemuinya".

"Sayang sekali pak. Xiao zhan sudah kembali". Jawab sizhui selaku ketua kelas.

Disisi lain xiao zhan berjalan masuk ke dalam rumah itu. Terlihat jelas wang yibo duduk dengan santai dengan tablet kecil di tangannya.

"Kau pulang lebih awal". Tanyanya begitu dia menyadari kehadiran xiao zhan disana.

"Hanya ingin". Jawab xiao zhan singkat.
wang yibo baru benar-benar menoleh dan mematapnya. Seketika matanya melebar kaget karena mendapati xiao zhan tidak sendiri, tapi bersama seorang pria lainnya.

"Siapa yang kau bawa HAH???"

We Together (YiZhan💞/END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang