22.

9.9K 991 29
                                    

Sebelum xiao zhan pergi, dia menekankan kembali soal namanya.

"Namaku wang zhan. Harap direktur ingat itu".

Sang direktur masih duduk d kursi kebesarannya. Perasaannya campur aduk, hatinya terasa sakit. Dia tahu, dia bersalah. Tapi bukan ini akhir yang dia harapkan. "wang zhan?". Dia ingat, wang xizuan yang merupakan sahabatnya dulu telah menjodohkan xiao zhan dan putranya wang yibo. Tapi sekarang dia tidak menyangka, ternyata mereka juga membenci dirinya.

Dalam perasaan putus asanya, dia menghela nafas panjang sembari berguman pelan. "Bagaimana pun, ayah akhirnya menemukanmu xiaoxiao".

~

Xiao zhan berjalan kembali ke kelas. Bukan hanya sang ayah yang merasa sakit. Tapi dia juga merasakannya, bahkan dia dua kali lebih sakit di banding orang tua itu.
Dia berdiri di ambang pintu kelas dan menatap sendu ke arah sahabatnya, yubin. Bagaimana pun, satu-satunya orang yang tak pernah meninggalkan dia hanyalah yubin. Senyum putus asa dan kesedihan pun terpancar di bibir mungilnya. Lelaki manis itu melangkah masuk secara perlahan dan menghampiri yubin yang juga sedang tersenyum kecil menyambutnya.

"Bagaimana". Tanya yubin begitu xiao zhan mendekat.
Xiao zhan tersenyum kecil dan menjawab. "tidak apa-apa".

Jili dan zhou cheng mendekat. Wajah mereka tampak sangat khawatir. Bagaimana pun, menurut rumor yang mereka dengar, cheng xiao sangat manja dan ayahnya akan mempersulit siapapun yang menyusahkannya. Mereka berpikir xiao zhan mungkin akan mengalami kesulitan yang sama.

Jili mendekat dan bertanya pelan pada xiao zhan. "Zhanzhan, direktur tidak marah padamu kan? Aku sangat khawatir padamu".

Lelaki manis itu hanya tersenyum. Dia menggeleng dan menjawab. "Tidak apa-apa teman-teman. Jangan khawatir".

Zhou cheng dan jili menghela nafas lega. Syukurlah, setidaknya yang mereka tahu, xiao zhan baik-baik saja saat ini.

Walau pun begitu, yubin tahu jika xiao zhan tidak baik-baik saja. Pria itu mendesah pelan lalu beranjak berdiri dan berkata.
"teman-teman. Aku dan xiaoxiao ada sesuatu yang mau kita bicarakan berdua. Jadi kami akan keluar sebentar".

Xiao zhan tak melawan. Walau dia tak tahu apa yang ingin di katakan yubin. Tapi dia juga tak bisa menolak dan hanya bisa mengikuti.

Jili dan zhou cheng mengangguk mengerti. Kedua lelaki itu berjalan keluar dari kelas. Zhou cheng dan jili menatap punggung mereka dan tersenyum tipis.
Jili menggelengkan kepalanya dan berkata pelan.

"Zhanzhan dan yubin, mereka sepertinya memiliki banyak rahasia yang sulit".

Zhou cheng menjawab. "Iya, walau begitu, mereka tampaknya saling mempercayai. Dan zhanzhan, dia cukup sulit untuk percaya pada orang lain".

Jili tersenyum dan mengangguk. "Karna mereka telah bersama sejak kecil. Di antara mereka tidak ada penghianatan".

Kedua lelaki itu tersenyum. Namun di luar itu, benar mereka masih menghawatirkan xiao zhan. Mengingat sang direktur tak akan melepaskan siapapun yang membuat masalah dengan putrinya. Tapi yah, mereka cukup yakin, karena xiao zhan anak yang cerdas. Dia pasti dapat menghadapi persoalan seperti ini.

~

Yubin dan xiao zhan berada di atap sekolah, sambil menikmati hembusan angin yang menyejukkan. Setelah beberapa saat mereka berdiam diri. Yubin akhirnya bertanya padanya.

"Dia belum memutuskan hukumannya?".

Xiao zhan hanya mengangguk sambil matanya terus menatap langit. Entah mengapa ada rasa rindu yang terbesit dalam benaknya.

We Together (YiZhan💞/END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang