5.

12.8K 1.2K 25
                                    

Yubin, JiLi dan Zhou Cheng hanya menatap zhanzhan dengan khawatir. Kalau-kalau si cheng xiao melakukan sesuatu terhadapnya.

Kini mereka berdua tiba di belakang gedung sekolah. Zhanzhan berhenti dan berbalik menatap cheng xiao. "Apa yang ingin kamu bicarakan?".

"Aku mendengar sesuatu yang buruk. Jadi aku ingin memastikan langsung padamu".
Cheng xiao mendekati zhanzhan dengan raut wajah menyeramkan.
"Kau! Apa kau benar-benar tinggal serumah dengan yibo?". Kini dia bertanya lagi.
Ya. Tidak banyak orang yang tahu bahwa zhanzhan dan yibo tinggal bersama. Walaupun mereka sering berangkat dan pulang bareng, tapi zhanzhan selalu pulang belakangan saat semua orang sudah meninggalkan kelas agar tidak ada yang melihat mereka lalu datang lebih awal atau tinggal beberapa menit lagi akan masuk kelas. Banyak yang tahu bahwa zhanzhan menyukai yibo. Tapi mereka sama sekali tidak menyangka bahwa mereka serumah.

Zhan yang mendengar pertanyaan itu hanya menjawab "iya" tanpa mengeluarkan ekspresi apapun.

Cheng xiao mengepal tangannya erat. Dia terlihat sangat kesal dan juga marah.
"Hahaha---ahh sial--- kau benar-benar tidak tahu malu. Kau begitu menyukainya sampai berusaha sekeras itu untuk tinggal serumah dengannya. Trik kotor apa yang kau gunakan untuk bisa tinggal bersamanya?".

Zhan mengangkat sebelah alisnya. "Aku tidak senaif itu. Paman dan bibi yang memintaku tinggal disana". Smirk kecil terpancar di wajah zhanzhan.

Lagi pula itu rumahku.

Cheng xiao yang mendengar hal itu kini cukup terkejut. Tapi dia kembali tersenyum licik.

"Hohh---plok--plok--plokk-- bagus ya zhanzhan, kau bahkan sudah terlihat akrab dengan orang tuanya". Cheng xiao menepuk tangan dengan mengejek zhanzhan. "Betapa istimewahnya dirimu ini". Dia berbicara lagi sambil jari telunjuknya menunjuk-nunjuk tepat di dada zhanzhan.

"Apakah ada yang salah dengan itu?". Kini zhan kembali bertanya dengan wajah polosnya.

"Hahaha zhanzhan, zhanzhan, aku benar-benar baru tahu. Ternyata di balik wajah polosmu itu kau hanyalah jalang murahan. Kau selalu melakukan hal-hal kotor agar keinginanmu bisa tercapai ya".

Zhan tersenyum tipis. "Cheng xiao, aku tidak tahu apa yang kamu maksud. Jadi bicaralah sesukamu".

"Hahaha----iya--iya. Biar aku memberitahumu satu hal karena sepertinya kau tidak tahu hal ini. Asal kamu tau saja, walaupun kau mencintainya, tapi dia mencintaiku. Tidak peduli seberapa besar cintamu untuknya, tapi cintanya tetap hanya untukku. Tidak apa-apa jika kau tergila-gila padanya. Karena sebentar lagi kami akan bertunangan.

Well. Cheng xiao mengungkapkan perasaannya pasa yibo saat malam pesta ulang tahunnya, dan yibo menerimanya, lalu 2 hari yang lalu cheng xiao minta yibo untuk bertunangan dengannya, dan pria berwajah datar itu menyetujuinya begitu saja. Apakah dia benar-benar menyukai cheng xiao? Tidak ada yang tahu dengan hal itu.

Zhan yang mendengar kalimat terakhir cheng xiao itu kini berdiri mematung. Seperti tersambar petir di siang bolong, kini dia benar-benar sangat terkejut dengan berita itu.

"Apa? Tunangan?". Kini zhan kembali bertanya dengan wajah sedih. Dia berharap bahwa dia hanya salah dengar.

Senyum licik tersungging di bibir cheng xiao. Itu adalah senyum kepuasan sekaligus kemenangan.
"iya. Kami akan segera bertunangan, jadi berhentilah menganggu yiboku dan menjauhlah darinya atau kau akan berurusan denganku".

Kini cheng xiao meninggalkan zhanzhan. Sedangkan pria manis itu kini hanya menunduk. Sesekali dia menggigit bibir bawahnya. Haruskah dia kehilangan semua orang yang dia sayang? Mengapa dia tak bisa mempertahankan satu orangpun? Mengapa mereka semua lebih memilih untuk meninggalkannya? tidak sepantas itukah dia berada di samping mereka?. Kini pertahanan zhanzhan runtuh. Dia membiarkan air matanya mengalir. Dia berpikir, jika dia menanyakan ini pada yibo apa yang akan di jawab pria itu? Apakah dia juga akan menjawab "ia?". Kini zhan benar-benar merasa sedikit takut.

We Together (YiZhan💞/END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang