21.

10K 983 58
                                    

Jam olahraga harusnya telah berakhir. Xiao zhan bangkit dari ranjang dan hendak menuju ke kelas, bagaimana pun, dia hanya berpura-pura sakit dan dia merasa bosan saat ini.

Saat pria manis itu melangkah kan kakinya masuk ke dalam kelas. Dia terkejut melihat cheng xiao yang sedang menangis dan anak-anak yang sedang menengkannya. Kening pria manis itu bertaut. Ada apa? Dia menelusuri sekeliling kelas mencari keberadaan yibo. Tapi tidak menemukannya.

Xiao zhan berjalan masuk dan duduk di tempat duduknya. "Ada apa?". Dia bertanya pada yubin yang duduk di sebelahnya.

Saat yubin hendak menjawab, seorang siswi lebih dulu menyangganya. "Xiao zhan, bukankah chengcheng cukup baik padamu? Mengapa kau terus berusaha menyakitnya?".

Xiao zhan mengernyit heran. "Hm?".

Yubin yang melihat situasi semakin memanas, mulai merasa kesal. Dia berbisik pelan pada xiao zhan. "Sepertinya wanita itu mengatang lagi".

"Hei zhanzhan, bukankah kau tadi menggoda yibo". Ujar salah satu siswa lagi.

Xiao zhan lagi-lagi mengernyit heran. "Aku? Mengapa aku harus menggoda pria tembok itu?".
Sesaat xiao zhan terdiam, layaknya sedang berpikir sesuatu. Kemudian dia kembali melanjutkan kalimatnya. "Hmm, sepertinya kau mengarang lagi chengcheng".

Gadis yang tengah di penuhi amarah itu berdecak kesal.

Brak

dia menggebrak meja dengan kuat dan menatap tajam xiao zhan.

"Xiao zhan berhenti berpura-pura polos. Padahal tadi yibo kesini untuk membantumu. Tapi kau malah menggodanya. Aku melihatnya sendiri. Hiks...".

Xiao zhan memijit pelipisnya. Menjijikan hanya kata itu yang dia pikirkan sekarang. Bagaimana mungkin wanita itu mengatakan hal-hal yang menjijikan seperti itui.

Sungguh tak tahu malu.

desahan pelan terdengar dari pria manis itu. xiao zhan menatap malas gadis itu lalu berujar. "aku menggodanya? bagaimana mungkin? sungguh sandiwara yang tak masuk akal".

jika dia bisa tertawa, mungkin dia akan tertawa dengan sangat nyaring saat ini, dengan melihat wajah topeng cheg xiao yang tengah menangis walaupun air matanya tak keluar itu. tapi dia merasa tak tega karena takut jika gadis itu mengadu lagi pada ayahnya dan lelaki yang merupakan ayahnya itu ingin bertemu dengannya.

xiao zhan bukannya takut, hanya saja, sangat malas baginya untuk bertemu dengan orang tua itu.

zhou cheng yang sejak tadi berdiam diri, jadi merasa jenuh dengan akting buruk cheng xiao. pria itu akhirnya berkata. "betul, bagaimana mungkin zhanzhan menggoda pria tembok itu? sungguh tak masuk akal. dia menyingging smirk andalannya.

cheng xiao semakin kesal mendengar pembelaan pada xiao zhan itu. gadis sepertinya tidak mungkin akan menyerah dengan mudah bukan? sepertinya dia sungguh-sungguh ingin menjatuhkan xiao zhan hari ini. 

"teman-teman, kalian juga tahu sendiri bagaimana sifat xiao zhan selama ini kan? dia sangat terobsesi dengan kekasihku. hanya untuk menggoda yibo bukanlah hal yang sulit baginya. dia beralasan dengan sakit dan memanfaatkan kesemapatan itu untuk menggoda yibo-ku".

xiao zhan menaikan sebelah alisnya, kemudian dia menyinggingkan smirk kecil pada sudut bibirnya.

jangan kira xiao zhan tidak tahu siapa yang menyembunyikan baju olahraganya. tentu saja dia tahu itu cheng xiao. dia bukan menebaknya, tapi dia melihatnya sendiri saat kedua orang bodoh, eh maksudnya cheng xiao dan meng yizi mengambil pakaian olahraga miliknya dan membuangnya di halaman belakang sekolah. tapi mengapa dia tidak mencegah mereka? tidak ada alasan lain, dia hanya malas untuk mengikuti pelajaran olahraga dan lebih ingin istirahat sendiri.

We Together (YiZhan💞/END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang