10.

13.9K 1.1K 11
                                    

xiao Zhan dan ketiga temannya itu , tenga asyik berjalan menyusuri koridor sekolah itu. suasana hening dan sepi membuat hati terasa hangat dan sangat tenang menrut xiao zhan. dia menikmati setiap desiran angin yang tampak bersahabat dengan suasana hatinya saat ini, hingga langkah tenangnya dihentikan oleh seseorang yang memanggilnya dari belakang. 

"Xiao Zhan". bukan hanya xiao zhan yang menoleh, tapi ketiga temannya juga ikt menoleh penasaran akan siapa yang memanggil zhanzhan.

"oh, pak guru? ada apa?". tanya zhan pada orang di depannya yang tak lain adalah wali kelas mereka. zhan membungkuk memberi hormat diikuti dengan ketiga temannya. 

Lan Qiren selaku wali kelas 2A tersenyum ramah pada xiao zhan. "zhan, bisakah kamu ikut sebentar ke ruang guru?".

Xiao Zhan mengangguk pelan, lalu dia berjalan mengikuti pak guru dari belakang. sebelum pergi, tak lupa dia mengisyaratkan pada yubin untuk membawa 2 orang temannya itu pergi lebih dulu. yubin mengangguk mengerti dan mengajak acheng dan jili untuk pergi lebih dulu.

Zhan dan sang wali kelas tiba di ruang guru. Mereka berjalan ke ruang milik pak lan.
"Silahkan duduk zhan". Ucap sang wali kelas mempersilahkan zhan untuk duduk.
Xiao zhan hanya mengangguk pelan lalu dia duduk di hadapan sang guru.

"Jadi, ada apa pak?".

"Ah, begini zhan, jadi bapak ingin menawarkanmu untuk ikut lomba debat nasional. Selama ini kan kamu selalu menolak dan hanya mengikuti lomba antar sekolah. Kali ini bapak ingin kamu ikut ke jenjang nasional, zhan ini kesempatan bagus untukmu, lomba ini di laksanakan oleh sekolah yiling".

Sejenak zhan mengertitkan alisnya. "SMA yiling? Bukankah itu sekolah perkumpulan anak-anak ber-IQ tinggi?".

Tampak wajah semangat dari pak Lan. Dia yakin zhan pasti menyetujuinya.

"Iya zhan, tepat sekali! Jadi kamu bisa--------"

"Saya tidak tertarik". Sebelum pak Lan menyelesaikan kalimatnya zhan sudah lebih dulu memotongnya dengan jawaban yang tak di harapkan, guru di hadapannya ini mengerutkan keningnya bingung.

"Apa? Zhan, kamu adalah salah satu siswa berprestasi di sekolah ini, kamu juga anak yang baik, di kesempatan ini jika kamu berhasil juara, maka aku akan mendapatkan beasiswa untuk pendidikan kamu selanjutnya. Dan kamu akan berkuliah di universitas yiling secara gratis zhan. Bagaimana? Ini kesempatan emas".

Zhan menampilkan smirk sempurna di wajahnya. "Saya tidak kuliah! Dan saya tidak kekurangan uang". Jawabya santai.

"Zhan, ini adalah kesempatan yang bagus, kamu bisa mencobanya dulu. Dan kamu tau siapa lawanmu nanti?".
Wali kelas masih tak mau menyerah untuk membujuknya.

"Saya tidak tertarik untuk tahu".

Pak lan memijat pelipisnya pelan. Dia sangat tahu anak di depannya ini sangat keras kepala dan dia selalu menolak untuk ikut telibat dalam lomba-lomba besar.

"Tapi bapak sudah merekomenndasikanmu zhanzhan".

"Bapak pasti tahu kan kalau nantinya saya tetap yang akan mendapatkan juara 1 itu. Di banding saya membuang-buang waktu, mendingan bapak suruh saja yibo untuk ikut".

"Aduh zhan, orang yang akan menjadi lawannya nanti adalah Wen Chao, kamu ingatkan wen chao pernah mengalahkan yibo saat itu?".

"Bapak tenang saja, saya akan mengajari yibo mengenai semua metode yang saya tahu".

Mendengar itu, ada sedikit perasaan lega yang muncul di benak pak Lan. Dia bahkan menghela nafas lega. "Benarkah kamu akan membantunya? Kamu bersungguh-sungguhkan?".

We Together (YiZhan💞/END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang