6.

12.5K 1.2K 33
                                    

Beberapa saat kemudian zhanzhan menaiki tangga menuju lantai atas dimana kamarnya berada. Dengan sebuah toples cemilan yang di tentengnya, sedangkan mulutnya sedang mengunyah dia menatap ke samping dan mendapati pria tampan yang sedang mengotak-atik ponselnya. Dia berjalan mendekat perlahan. "Hei, apa yang kau lakukan?". Tanyanya ikut bersandar di pagar kecil yang berada di depan kamar pria tampan itu. Pria tampan yang tak lain adalah wang yibo itu kini meletakan ponselnya dan nelirik zhan dengan tatapan tajam. Zhan yang melihat tatapan itu hanya melongo tak mengerti, lalu pandangannya beralih pada cemilan yang ia pegang, dia mengangkat cemilan itu dan memperlihatkannya lebih dekat kepada wang yibo.

"Mau ini?". Tawarnya dengan wajah polos.

"Bodoh". Yibo mengumpat kesal lalu masuk ke dalam kamarnya. Dia menutup pintunya dengan cukup keras.

"Cihh--dia tampan sekali---hahaha". Zhan mendecih dan berguman pelan sambil tertawa dan berjalan ke kamarnya.

Keesokan harinya mereka sekolah seperti biasa, tapi kali ini zhanzhan kembali ke rumah lebih awal lagi seperti kemarin.

Saat dia masuk ke dalam rumah mewah itu, terlihatlah sosok tampan yang tengah duduk dengan sebuah berkas di tangannya.

"Kau pulang lebih awal?". Tanyanya pada pria manis itu.

"Ahh, aku hanya ingin pulang lebih awal. Bagaimana denganmu?".

"Aku menyiapkan naskah untuk besok". Jawab pria tampan yang tak lain adalah wang yibo itu.

"Mengikuti lomba lagi?". Kini zhanzhan bertanya dengan malas.

"Iya". Jawab yibo masih dengan ekspresi datarnya.

Zhan mengangguk mengerti. "Kalau begitu aku ke kamar dulu". Dia melangkah menaiki tangga, setelah beberapa anak tangga dia lewati kini kakinya berhenti, badannya sedikit barbalik dan melihat yibo yang tenga asyik dengan sebuah berkas di tangannya itu.

"Paman dan bibi, kapan mereka akan kembali!?". Tanyanya lagi sebelum melanjutkan langkahnya menaiki tangga.

"Entalah, ini belum sampai 2 bulan sejak mereka pergi". Yibo masih menjawab tanpa menatap zhanzhan.

"Hmm". Zhan berguman pelan lalu kembali melangkah menuju ke kamarnya.
Tiba di kamar pria manis itu lansung merebahkan dirinya di atas kasur empuk miliknya. Lagi-lagi dia memikirkan tentang perkataan cheng xiao yang menyatakan bahwa dia dan yibo akan bertunangan. Zhan sangat ingin menanyakan hal ini pada yibo, tapi ada perasaan takut dalam dirinya. Bagaimana jika itu benar?
Jika itu benar, kemungkinan besar dia juga akan benar-benar kehilangan sosok wang yibo yang dia cintai. Lagi-lagi dia meletakan sebelah tangannya di atas kening indah miliknya. Dia kembali menatap langit-langit kamar yang kosong itu. Matanya kembali menitikan setetes air bening yang mengalir membasahi pipinya. Hati yang kosong dan hampa itu kembali mengusiknya.
Dia menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembusnya dengan kasar.

Sejak kapan aku selemah ini. Aku tidak boleh seperti ini.

dia memejamkan matanya membiarkan buliran bening itu menetes dengan bebas. Mungkin karena kelelahan dia akhirnya tertidur. Tanpa dia sadari kini hari sudah malam. Dia terbangun dari tidurnya, dia mengusap pelan matanya dan mengganti pakaiannya mengingat sejak kembali dari sekolah tadi dia belum menganggi seragamnya. Dia berjalan menuruni tangga dan melihat yibo yang masih sibuk menulis naskahnya.

"Kau baru bangun?". Yibo bertanya ketika melihat zhan yang baru menuruni anak tangga itu.

Zhan mengangguk mendengar pertanyaannya sambil mengusap matanya. "Aku merasa haus. Bagaimana denganmu? Apakah naskahmu sudah selesai?"

Yibo berdiri dari duduknya dan meraih sebuah gelas dan menuangkan air kedalamnya.

"Hampir". Jawabnya singkat sambil menyodorkan segelas air itu pada pria manis di hadapannya ini.

We Together (YiZhan💞/END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang