41.

9.4K 894 58
                                    

Saat Mr. Li hendak menoleh dan menodongkan pistolnya pada xiao zhan.

Sebuah peluru lebih dulu menembus kakinya.

Dor

"Agrhhhhhh".
Jerit lelaki tua itu.

"Suamiku!!. Zhanzhan hentikan!!".

Wanita itu berteriak. Rasanya dia hampir gila saat ini juga. Bagaimana anaknya bisa sejahat itu? Dia melepaskan tangannya dari tubuh wenhan dan berjalan mendekati suaminya.

Xiao zhan menatap dingin wanita itu. Dia berjalan dengan santai dan duduk di sofa panjang itu.
"Jangan mencampuri urusanku ibu. Jangan bergerak dari sana atau aku akan membunuhmu!".

Xiao zhan merentangkan tangannya, memangku kakinya dan bersantai.
"Fanxing, bawa kakakku ke rumah sakit"

"Baik tuan muda"

Setelah fanxing membawa pergi xiao yi. Xiao zhan baru bisa tersenyum lega.

Dengan santai ia berdiri, bukannya ia tidak sadar jika Mr. Li sedang berusaha meraih pistol dan menodongkannya ke arahnya. Hanya saja dia sedang berpura-pura bodoh sampai akhirnya bunyi tembakan itu terdengar.

Dor

Dor

"Arghhhhh…sialan!!"
Bukan xiao zhan yang berteriak, tapi Mr. Li. Pelurunya meleset sedangkan peluru xiao zhan mengenai tangan kanannya yang memegang senjata. Mereka saling menembak secara bersamaan.

"Bocah sialan!!" Mr. Li berteriak.
Sedangkan wanita yang merupakan ibu xiao zhan itu hanya melongo melihat keadaan suaminya.

"Hahahhaha. Benar-benar permainan yang seru" suara tawa xiao zhan membangkitkan amarah Mr. Li. Lelaki tua itu berteriak. "Dasar kau bocah pembunuh berdarah dingin!!"

Alis xiao zhan berkedut. Suara tawanya hilang seketika. Ia membalik badannya menatap pria tua itu. Dengan sedikit menunduk di hadapan mr. Li dia berbicara.

"Pembunuh? Aku? Kau berani menyebutku pembunuh? Apa kau sudah lupa dengan apa yang kau lakukan? Dengar! Bahkan nyawa mu sekali pun tidak dapat menggantikan nyawa adikku!"

"Pftt…hahahah"
Kini giliran Mr. Li yang tertawa. Xiao zhan masih menatap datar ke arahnya.

"Lalu kau apa? Membunuh teman sekolahmu dan tidak meninggalkan jejak disana. Hingga membuat polisi kebingungan. Apa kau masih seorang manusia?"

Xiao zhan tersenyum sinis. "Mereka bukan temanku. Dan aku manusia"

Mr. Li hendak bicara lagi, namun xiao zhan lebih dulu menyangganya. "Ahh, aku masih ingin bermain-main lagi. Hanya saja, aku harus pergi menjenguk kakaku"

Xiao zhan mendekat. Lelaki itu menginjak luka Mr. Li yang di tembaknya tadi dengan kuat hingga lelaki tua itu menjerit.

"Arghhhh…sialan!! Singkirkan kakimu brengsek!!"

Xiao zhan tidak peduli hingga suara yang membuatnya muak itu bicara. "Zhanzhan, tolong hentikan ini…hiks…ibu mohon"

"Ibu…saat sean meninggal. Apa kau menangis seperti ini?"

Wanita itu terdiam.

"Saat ayah mengetahui kau bersama bajingan ini dan bahkan melahirkan anak. Dia masih dengan sukarela menerimaku kembali. Tapi…hahahah…wanita memang tidak dapat di percaya"

"Zhanzhan hentikan" kembali wanita itu memohon sambil berjalan maju selangkah sebelum suara berat lelaki manis itu menghentikannya.

"Jika ingin selamat, maka diamlah. Aku masih menghargaimu karena kau yang melahirkanku"

We Together (YiZhan💞/END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang