29.

9.1K 910 138
                                    

Saat Xiao yi ingin menjawab. Xiao zhan lagi-lagi berbicara kembali. "Apakah ayah berselingkuh dengan wanita lain sebelum berpisah dengan ibu? Atau dia menikahi janda?".

"Zhanzhan, sebenarnya……".

Xiao zhan lagi-lagi menghalangi lelaki itu untuk bicara. "Tidak perlu menjawab. Kau tahu toiletnya bukan? Pergi kesana dan cepatlah kembali".

Xiao zhan sungguh aneh. Dia bertanya tapi tak ingin mendengar jawabannya. Sungguh xiao yi menggeleng tak mengerti dengan sikap xiao zhan saat ini. Dia sungguh merasa asing dengan semua situasi ini.

Dan di ruang tengah. Wang yibo dan cheng xiao masih tak bicara. Setelah cukup lama, yibo akhirnya memulai percakapan mereka.

"Chengcheng, jangan mengatakan yang tidak-tidak tentang zhanzhan pada kakakmu".

Cheng xiao menatap kesal wang yibo. "Humppp…kau selalu saja membelanya!!".

Yibo tak ingin menjawab lagi. Dia kembali sibuk dengan game di ponselnya hingga xiao yi kembali.

"Kakak, kau kembali?". Cheng xiao buru-buru mendekati kakaknya dan berkata lagi. "Kakak, laki-laki yang tadi itu jahat padaku. Dia berusaha mengambil yibo dari ku. Aku tidak berbohong".

Xiao yi tersenyum kecil dan berkata. "Pria tadi telah menjelaskan kepala kakak, dia tak akan merebut yibo darimu".

"Kakak!!". Cheng xiao menghentakan kakinya kesal.

Yibo tersenyum mendengar hal itu. Buka karena xiao zhan tak akan merebutnya dari cheng xiao. Tapo karena xiao yi tidak termakan dengan omong kosong yang dibicarakan adiknya itu.
Yibo berdiri dan membungkuk sambil mengucapkan terimakasih pada lelaki itu.

"terimakasih atas pengertiaannya kak".

Xiao yi mengangguk dan tersenyum. "Sudah jam segini. Kami pamit dulu".

Cheng xiao terkejut dengan ucapan kakaknya. Pulang? Tidak! Dia belum ingin kembali!.

"Kak, ini masih awal. Ayo kita duduk lagi sebentar".

"Chengcheng, ayah dan ibu menunggu". Xiao yi berusaha meyakinkan adiknya dengan suara yang lembut.

"Ihh, kakak!!". Cheng xiao terus saja memasang wajah kesal terhadap kakaknya. Padahal selama ini lelaki itu tak pernah menolak permintaannya. Sebenarnya ada apa dengan kakaknya itu?.

Cheng xiao mendorong pelan sang kakak lalu berjalan lebih dulu keluar dari rumah itu tanpa pamit pada wang yibo. Pikirnya yibo akan mengejarnya. Tapi tidak!! Si pria es itu kini hanya berdiri sambil tersenyum menatap kepergian gadis itu. Yibo lalu melirik ke arah xiao yi yang masih belum beranjak dari tempatnya. Kedua alisnya terangkat. Karena penasaran, dia bertanya.
"Kakak? Ada apa?".

Dengan ragu-ragu, xiao yi berkata. "Ini tentang zhanzhan, em, aku harap kau tidak melukainya. Permisi".

Setelah mengatakan hal itu, lelaki itu langsung berjalan keluar dan meninggalkan yibo yang masih bengong di dalam sana.

"Apa yang dia katakan?". Yibo bertanya pada dirinya sendiri sebab dia tidak mengerti dengan ucapan tersebut.
Namun hal itu semakin membuatnya penasaran akan hal-hal yang berkaitan dengan xiao zhan.

*

Xiao zhan tengah berbaring santai di ayunan panjang miliknya sambil menatap rembulan malam di halaman belakang dekat gudang penyimpanan miliknya.
Saat matanya hampir terpejam, sebuah suara kembali membangunkannya.

"Tuan muda. Maaf saya sedikit terlambat. Tapi saya mendapatkan sedikit informasinya".

Xiao zhan membuka matanya dan sedikit tersenyum. Dia membalik badannya menatap pria di hadapannya itu dan akhirnya dia tertawa. "Hahaha, kau terlalu bekerja keras fanxing".

We Together (YiZhan💞/END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang