31

9K 868 18
                                    

Xiao zhan menunggu Yubin di kelas. Lelaki itu tak kunjung muncul.
Setelah beberapa saat, yang di tunggu akhirnya muncul. Xiao zhan tersenyum dan mendekatinya.

"Dari mana?".

Yubin' "hanya berkeliling sebentar".

Saat xiao zhan ingin bertanya lagi. Tiba-tiba muncul seorang gadis yang dengan wajah malu-malu mendekati mereka.
Gadis itu berkata dengan nada yang rendah sambil menunduk.

"Anu…permisi, apakah ketua kelas Fanxing ada disini?".

Xiao zhan dan yubin sambil bertatapan. Lalu dengan sedikit senyuman kecil, xiao zhan bertanya.
"ada apa?".

Sebelum gadis itu menjawab. Zhou cheng menengahi mereka dan bertanya dengan penuh selidik.
"Heii, dari kelas mana kau?".

Jili yang terlihat bingung mulai mendekat. Dia memegang tangan zhou cheng dan berkata pelan. "Eii, jangan terlalu kasar padanya". Dia menatap gadis itu dan bertanya. "Kau mencari fanxing?".

Wajah si gadis memerah. Alis xiao zhan terangkat saat melihat sang gadis yang malu-malu di hadapan mereka itu.

Dengan tingkah polosnya, gadis itu menyodorkan sepucuk surat pada xiao zhan dan berkata.
"Anu…sa…saya…tolong berikan ini pada fanxing". Setelah mengatakan itu, si gadis menarik tangan xiao zhan untuk menerima surat itu lalu ia kabur dari sana.

Xiao zhan, yubin, zhou cheng dan Jili memandang bingung gadis itu.

Xiao zhan' "apa yang dia lakukan?".

Yubin' "-"

Zhou cheng' "-"

Jili' "dia memberi surat itu untuk fanxing"

"Surat cinta lagi?". Xiao zhan melirik teman-temannya dan tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya.
Sungguh. Ini bukan pertama kalinya para gadis datang mencari fanxing untuk menyatakan cinta.
Lelaki yang di kenal polos dan imut itu, siapa yang mengira di balik wajah polosnya, dia adalah tersangka di balik kasus pembunuhan yang terjadi di sekolahnya bersama tuan mudanya itu.
siapapun pasti akan terkejut bukan? Sayangnya mereka menutupinya dengan rapat hingga serpihan bekas pun tak tertinggal disana.

"Yubin. Dimana fanxing?". Tanya xiao zhan pada yubin.

"Kemana lagi dia jika bukan ke ruang guru? Dia kan anak yang sopan dan disiplin. Hah, dia sama seperti yibo yang hanya datang ke sekolah dan menunjukkan wajahnya lalu pergi. Sungguh tidak berguna".
Bukan yubin yang menjawab. Tapi zhou cheng.

Jili menggelengkan kepalanya. Pasalnya zhou cheng ini sungguh sangat cerewet. "Padahal zhanzhan bertanya pada yubin. Tapi mengapa kau yang menjawab? Dan mengapa membawa bawa wang yibo?".

Zhou cheng tersenyum sinis dan menjawab. "Cihh, biarkan saja. Dia pikir dia itu siapa?".

Xiao zhan dan yubin hanya menggeleng melihat tingkah kedua sahabat mereka itu. Bukan hal yang baru bagi mereka jika mendengarkan ocehan zhou cheng tentang wang yibo. Pria itu memang sungguh membenci wang yibo.

Di tengah keributan yang di sebabkan oleh zhou cheng dan jili, xiao zhan berbisik pelan pada yubin.

"Liburan bulan depan, Aku akan pergi bersama Wenhan".

Yubin menatapnya dengan sedikit khawatir dan berkata. "Haruskah aku menemanimu?".

Xiao zhan menggeleng. "Tidak perlu. Aku akan pergi sendiri. Aku juga harus memastikan. Mengapa paman dan bibi belum juga kembali".

"Apakah mereka masih di luar negeri?".

Xiao zhan mengangguk lagi. "Tapi mereka belum mengirim kabar sedikit pun. Ah, dan juga yubin. Jika nanti yibo menanyakan tentangku. Beritahu saja dia".

We Together (YiZhan💞/END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang