12.

11.4K 1.1K 61
                                    

Zhan cukup lama berdiam diri di kamarnya. Tak terasa langit sudah benar-benar gelap.
Ponselnya bergetar bertanda ada pesan yang masuk. Dengan malas dia meraih ponselnya yang masih berada di balik saku bajunya. Dia menatap layar ponsel dan membaca pesan tersebut.
Senyum tulusnya kembali terpancar.

"Jangan memikirkan apapun".

Itu isi pesan yang dia terima. Dia tersenyum tanpa membalasnya. Pesan yang tak lain dari yubin itu memang selalu menghangatkan hatinya. Dia lupa, bahwa selama ini satu-satunya orang yang tak meninggalkan dia hanya yubin. Dia sangat berterimakasih karena yubin tetap disisinya dan tetap menjadi penyemangatnya hingga saat ini.

Kini zhan bangkit dari tidurnya dan hendak turun ke lantai bawah untuk sarapan. Tapi saat dia baru keluar dari pintu kamarnya, dia melihat yibo tenga berdiri dengan pakaian rapinya.
"Mau kemana?". Tanya zhan.

"Mau pergi makan malam di luar bersama cheng xiao. Kau-- bisa makan sendiri kan?". Kali ini yibo menjawabnya dengan suara lembut.

Zhan hanya mengangguk dan menyuarakan agar yibo hati-hati di jalan. Yibo beranjak pergi sedangkan zhan tetap turun kebawah. Dia mengambil beberapa cemilan dan membawanya ke halaman belakang. Dia lalu masuk ke dalam sebuah bangunan kecil.
Bangunan kecil itu adalah gudang miliknya. Tidak ada yang tau tempat itu selain yubin. Karena tempat itu adalah satu-satunya tempat bagi zhan untuk melepaskan rasa lelahnya.
Dia menuju ke ranjang kecilnya sambil mengemil dan duduk disana bermain poselnyan. Beberapa saat kemudian dia terlelap.

Yibo baru kembli dari restoran setelah makan malam dengan cheng xiao. Tepat pukul 23:02 dia sampai di rumah.

Rumah itu sudah sepi seperti tanpa penghuni. Sekilas dia menatap sekeliling isi rumah itu seperti mencari sesuatu.

Dia sudah tidur? Cihh--biasanyakan dia menungguku kembali.

Raut wajah yibo jelas menggambarkan bahwa dia sedang sangat kesal. Dia langsung bergegas ke kamarnya, mandi lalu dia pun tertidur.

Keesokan harinya seperti biasa mereka bersiap ke sekolah. Yibo turun ke lantai bawah. Sudah ada zhan disana yang tenga menyiapkan sarapan pagi mereka.

Yibo mendekati meja makan. Di raihnya satu potong roti dan susu. Tanpa sapaan atau kata mereka berdua menghabiskan sarapan mereka dan berjalan keluar dan bersiap untuk berangkat.

Dalam perjalanan zhan menatap yibo dan berbicara padanya. "Debatmu tinggal 2 hari lagi, aku berharap kamu dapat mempelajari langkah-langkah yang sudah aku berikan".

Suatu keajaiban, kini yibo mengangguk. Zhan terkejut dengan reaksi yang di berikan pria tampan itu padanya.

Eh? Dia menurut?
Zhan terheran-heran karena yibo menurutinya. Dia sama sekali tidak menyangka.

Mereka tiba di halaman sekolah. Zhan bergegas keluar lebih dulu dari mobil dan yibo mengikutinya kemudian.

"Zhanzhan". Sapa zhou cheng yang baru saja datang.

Zhan menatap zhou cheng dan tersenyum.."kau datang lebih awal acheng".

Zhou cheng hanya terkekeh. Biasanya dia tidak pernah datang sepagi ini. Hari ini zhan dan yibo datang lebih pagi. Halaman sekolah masih sepi dan anak-anak belum banyak yang datang.

Beberapa saat kemudian datanglah yubin. Zhan melirik yubin dan tersenyum. Yibo yang melihat itu mengepalkan tangannya. Dia berjalan dan menabrak pundak yubin tanpa mempedulikannya. Zhan, yubin dan zhou cheng hanya mengernyit alis mereka heran.
'Apa yang terjadi dengannya?'
Pertanyaan itu terlintas di benak ketiga orang ini.

Zhan mendekat dan berbisik pada yubin. "Hari ini jangan masuk. Ayo ke atap".

Zhan dan yubin kini tenga bersantai di atap. Beberapa menit kemudian ketenangan mereka di ganggu dengan suara pintu yang di buka dengan kasar.
Saat pintu terbuka nampaklah wajah wanita yang paling tak suka mereka lihat.
Siapa lagi jika bukan cheng xiao. Kini zhan memijat pelipisnya pelan.

We Together (YiZhan💞/END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang