23.

9.7K 948 54
                                    

Yibo masih berdiri di atap setelah berbicara dengan yubin tadi. Dia menyandarkan punggungnya ke dinding tembok dan menghembuskan nafas kasarnya. Tangan kanannya di angkat untuk menghalangi sinar matahari yang sedikit terik dan menyilaukan matanya.
Dia memandang kosong ke langit yang biru dan berguman pelan. "Aku sama sekali tidak mengerti dengan yang di katakan yubin. Apakah aku…pernah mengenalnya dulu?".

Pikirannya berkecambuk. Dia menurunkan tangannya yang sedari tadi menghalangi sinar matahari dan melemaskannya. Dia mendudukan dirinya di atas lantai atap dan kembali membuang nafas kasarnya.
Di tengah kebingungannya, dia berguman kembali dengan suara lirih.

'Xiao zhan, atau Sean?'

~~~~~~~~~~~~~~~~~

Yubin menghentikan langkah kakinya begitu dia tiba di depan pintu kelas. Sesaat dia menghela nafas panjang dan melirik ke arah xiao zhan.

Jangan khawatir. Sekalipun dia mencari tahu, dia tak akan menrmukan apapun.

Yubin sangat yakin bahwa yibo tak akan mengetahui apapun dan tak akan terlibat dengan hal apapun. Bagaimana pun. Dia masih membenci yibo dan sungguh dia sangat tidak menyukai anak itu. Bukan baru sekarang. Tapi sejak dulu.

*
Xiao zhan berjalan mendekati zhou cheng dan duduk di sampingnya.
"Hei, aku ingin bertanya padamu. Kau sangat menyukai wenhan bukan? apa kau tahu dari mana dia berasal?".

Zhou cheng menutup buku yang sedari tadi ia baca dan menoleh menatap xiao zhan dan menjawab. "Wenhan yah. Hmm, entalah. Dulu aku memang satu SMP dengannya. Asal usulnya tidak begitu jelas. Dulu dia sangat populer dan tampan. Tapi dia menghilang begitu saja dan aku baru bertemu lagi dengannya beberapa bulan yang lalu".

Xiao zhan menganggat sudut bibirnya dan menampakan smirk kecil. "Jadi begitu ya".

*

Yibo masuk ke dalam kelas dan langsung menghampiri xiao zhan. Dia berdiri di hadapan pria manis itu dan berkata. "Aku ingin bicara denganmu".

Fanxing selaku ketua kelas berdiri dan menghadap wang yibo. "Ada apa?". Bukan xiao zhan yang bertanya. Tapi fanxing!.
Entah apa yang di pikirkan ketua kelas ini, tapi dia tak suka bila yibo mengganggu xiao zhan saat moodnya sedang buruk. Ya! Fanxing tahu betul bahwa saat ini, lelaki manis itu tengah badmood.

Melihat fanxing yang menghalanginya, membuatnya merasa kesal. "Minggir!!". Seru yibo dengan nada dingin.

"Aku sibuk!". Kali ini xiao zhan yang bersuara.

Entah apa yang terjadi pada wang yibo. Dia benar-benar tidak menghiraukan perkataan xiao zhan. Dia mendorong fanxing yang ada di depannya untuk menyingkir dan langsung menarik tangan xiao zhan untuk ikut bersamanya.
Semua orang sungguh terkejut.
Bagaimana tidak. Dia menariknya pergi begitu saja bahkan saat xiao zhan berteriak dan memakinya untuk melepaskan tangannya.

"SIALAN WANG YIBO!!! LEPASKAN".

seakan tuli. Pria tampan itu tak peduli dengan teriakan nyaring lelaki manis itu.

Meng yizi yang melihat kejadian itu pun segera menghubungi cheng xiao.

Cheng xiao yang berada di ruangan sang ayah pun merasa panas mendengar informasi itu.

"Sialan!! Kemana mereka pergi?".

"Aku hanya melihat mereka keluar dari kelas". Jawab meng yizi.

Cheng xiao mengepal erat tangannya dan berbicara dalam hatinya.

Sialan!! Mengapa lelaki jalang itu masih belum di keluarkan dari sekolah?.

*

"Lepaskan aku brengsek!!". Teriak xiao zhan begitu mereka tiba di halaman belakang sekolah.

We Together (YiZhan💞/END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang