34. Permulaan Untuk Kebahagiaan

3.6K 383 124
                                    

"Bentar lagi naik kelas, yeay!" Seru Indah sambil bertepuk tangan girang.

"Emang dasar gak niat sekolah lo," cibir Rassya.

"Kayak lo niat aja," balas Indah pedas.

"Liburan lo pada kemana?" Tanya Dino sambil menyesap jus yang dibelinya.

"Gimana kalo kita ke ngadain camping kecil-kecilan?" Usul Bimo.

Sudah tidak heran lagi karena Bimo sekarang lebih sering menghabiskan waktu bersama Prilly dan kawan-kawan, ketimbang Ali.

"Boleh tuh," celetuk Prilly.

"Setau gue camping di hutan gak gampang, mesti ada yang ngarahin jalannya," balas Rassya yang disetujui oleh yang lain.

"Jangan ngeraguin gue," balas Bimo dengan sombong.

Prilly langsung menoyor kepala Bimo, "Geng motor, iya. Pemandu camping, iya. Ekstrim-ekstrim, ya, hobi lo."

Bimo tertawa kecil, "Cowok pecinta alam setia loh, Pril."

"Bodo amat," balas Prilly judes.

"Noh, contohin hobi Bimo, Din. Kebanyakan nonton film iyuh-iyuh bisa ngerusak saraf otak lo," ujar Rassya sambil menepuk-nepuk bahu Dino keras.

"Kok jadi gue, anjir," jawab Dino tidak suka.

"UAS juga belum, lo pada ngapa bahas ini dah," ujar Fathar.

"Iya, tapi 'kan kurang dari dua minggu lagi juga udah mau UAS," ujar Bimo.

"Gue ngikut aja deh," balas Indah.

"Jadi, gimana? Lo pada setuju gak untuk camping di hutan?" Tanya Bimo lagi.

"Gue belum pernah sih, asik kayaknya," ujar Prilly antusias.

"Gue rada mager," ujar Dino yang dihadiahi pelototan khas Rassya.

"Pokoknya kita semua mesti join," ujar Rassya.

"Gue ajak Bani sama anak geng motor, gapapa 'kan?" Tanya Bimo. Prilly hanya mengendikkan bahunya pertanda terserah.

Maxime mengadahkan kepala dari lipatan tangannya, "Lo pada bahas apaan sih? Gangguin orang tidur aja."

"Si Bimo tuh ajak camping di hutan pas selesai UAS," jawab Prilly.

"Lagi, Bim?" Tanya Maxime sambil mengucek-ngucek matanya.

"Di tempat biasa, boy." Bimo merangkul Maxime sambil menaik-turunkan alisnya, "Join 'kan?"

Maxime mengangguk malas, "Lo pada jangan ribut, gue mau ngelanjutin tidur."

* * *

Ali dan Fadil sedang berada di aula sekolah, mereka ditugaskan untuk mengangkat keyboard karena hari ini mereka ada jadwal pelajaran Kesenian.

"Li," panggil Fadil. Ali mengangkat alisnya sebelah.

"Istirahat bentar dulu, belnya masih lama," imbuh Fadil.

"Oh iya, lo ada apa sama Prilly?" Tanya Fadil penasaran.

"Ada apa gimana?" Tanya Ali bingung.

"Lo mulai ada rasa sama dia?" Balas Fadil.

Ali menggelengkan kepalanya, "Jangan sok tau lo."

Stay (Away)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang