Chapter 10

7K 467 24
                                    

Alexo membuka pintu kamar Dizon dengan semangat membara. Di sana, Dizon yang sedang membuka kancing kemejanya terlonjak kaget.

Dizon menatap Alexo tajam.

"Tidak bisakah kau mengetuk pintu dulu sebelum masuk ke kamar seseorang?" tanya Dizon kesal.

Alexo menggeleng. "Tidak bisa. Aku mempunyai kabar yang sangat penting yang harus segera ku katakan padamu." ujar Alexo dengan pandangan berbinar. Dia yakin, Dizon akan lebih senang lagi jika mendengar kabar ini.

"Apa itu?" tanya Dizon yang sebenarnya kurang berminat mengingat Alexo yang terkadang bisa bertingkah sangat absurt. Bisa saja informasi yang ia anggap penting sebenarnya tidak penting sama sekali bagi orang lain.

"Kamu yakin sudah siap untuk mendengar nya?" tanya Alexo sok misterius.

"Hmmm."

"Kabarnya adalah," Alexo menarik napas. Membiarkan Dizon menunggu lebih lama. "Scarrlet akan kembali ke New York minggu depan. Dan kabar yang lebih baik lagi adalah dia akan bersekolah di kampusmu dengan jurusan yang sama dengan mu."

Dizon terdiam. Dia menatap Alexo tidak percaya.

"Bukankah Scarrlet akan berkuliah di London? Kenapa tiba-tiba dia kembali ke New York?"

Alexo mengangkat bahunya. "Tidak tahu. Mungkin karena dia sadar kalau dia tidak bisa jauh darimu." ucap Alexo sengaja menggoda Dizon.

"Kau senangkan? Akhirnya kau bisa bertemu lagi dengan Scarrlet. Tentu saja kau senang. Kau kan menyukainya sejak kecil." ucap Alexo tanpa jeda.

Dizon tidak bisa berkata-kata. Dia memang menyukai Scarrlet dari kecil. Tapi, dia tidak tahu apakah Scarrlet juga menyukainya. Itu sebabnya selama ini dia mencoba menutupi perasaannya kepada Scarrlet. Namun, sepintar-pintarnya Dizon menutupi sesuatu, Alexo si pangeran bikini bottom jadi-jadian ini selalu mampu mengendusnya. Sekian banyak orang di dunia ini, hanya Alexo yang mengetahui perasaannya terhadap Scarrlet.

"Aku senang atau tidak, itu bukan urusanmu. Daripada mengurusi kehidupan orang lain, kenapa kakak tidak mengurus adikmu yang berwarna kuning itu saja?" ujar Dizon berniat mengusir Alexo.

Alexo menjentikkan jarinya. Dia tersenyum seperti baru saja mendapatkan sesuatu yang telah lama ia impikan.

"Kau benar. Harusnya aku mengurus adikku sekarang. Sampai jumpa lagi." ucap Alexo kemudian keluar dari kamar Dizon.

Dizon menggeleng melihat tingkah kakaknya itu. Kenapa harus orang seperti Alexo yang menjadi kakaknya?

Ngomong-ngomong tentang Scarrlet, Dizon tidak sabar untuk bertemu gadis itu lagi. Bagaimana wujudnya sekarang? Pasti semakin cantik dari satu tahun yang lalu.

💫

Pangeran misterius itu berkata dalam suratnya semalam bahwa dia akan memberikan Angela kejutan sebagai bentuk permintaan maaf karena tidak jadi menemui Angela. Kira-kira apa yang akan dia lakukan untuk membuat seseorang seperti Angela terkejut?

Apa dia akan memberikan sesuatu yang mahal lagi pada Angela? Atau, dia akan mengadakan konser rock mendadak dari band kesukaan Angela di kampusnya?

Sungguh di antara kedua pilihan itu tidak satu pun yang Angela harapkan. Yang dia inginkan adalah orang itu segera menampakkan diri dan berhenti memberikannya barang-barang mewah. Berhenti membuat hidup Angela tidak tenang. Semenjak orang misterius datang, Angela merasa hidupnya tidak aman. Dia merasa diteror.

Dengan langkah malas, Angela memasuki ruangan yang dipenuhi loker-loker para mahasiswa. Betapa terkejutnya Angela saat melihat Dizon berdiri di depan lokernya dengan ekspresi seperti dilanda kebingungan.

"Dizon? Kau kenapa berada di depan lokerku?" tanya Angela setelah berdiri di sebelah Dizon.

Dizon yang sepertinya baru menyadari keberadaan Angela tersentak kaget.

"Angela? Sejak kapan kau berada di sini?" tanya Dizon yang terlihat cemas.

"Sejak kau meraba-raba pintu lokerku seolah kau sangat ingin mencuri sesuatu yang ada di dalam sana." ucap Angela acuh.

Dizon terdiam beberapa saat sembari menatap wajah manis Angela.

"Oh, ini lokermu?" tanya Dizon seolah tidak tahu.

Angela mengangguk. "Iya."

"Wah, kebetulan sekali. Lokerku tepat berada di sebelah kiri lokermu. Kenapa bisa pas sekali ya?" ujar Dizon sembari membuka lokernya sendiri. Dia mengeluarkan sebuah buku tebal dari dalam sana.

Angela menatap Dizon dengan antusias. Dia baru tahu jika lokernya dan loker Dizon bersebelahan. Apakah ini yang dinamakan jodoh? Kalau iya, semoga saja bisa menjadi kenyataan.

"Aku duluan Angela. Masih ada urusan yang harus ku selesaikan." Dizon mengunci pintu lokernya kemudian pergi begitu saja dengan langkah lebar.

Angela menatap Dizon aneh. Itu... tidak seperti Dizon yang biasanya. Entah mengapa Angela merasa ada yang aneh dengan Dizon pagi ini. Tidak ingin berpikir macam-macam, Angela menggeleng. Dia segera membuka pintu lokernya sendiri.

Angela tersentak. Ada sebuah kotak  berbentuk hati berwarna merah muda berukuran sedang di sana.

Kenapa sepagi ini sudah ada hadiah di dalam lokernya? Sebenarnya kapan orang itu datang dan memasukkan hadiah-hadiah ini? Apa dia salah satu mahasiswa di sini?

Semakin banyak pertanyaan yang menerobos pikiran Angela. Membuat gadis itu semakin pusing saja.

Dia mengambil kotak tersebut. Tanpa repot-repot membukanya, Angela memasukkan kotak itu ke dalam tas.

Tapi, tunggu? Dizon... Apa sebenarnya yang pria itu lakukan di depan lokernya tadi? Tidak mungkinkan kalau dia—, Angela menggeleng. Itu sama sekali tidak mungkin.

💫

Lalalalalalalalala.....

Aku ingin terbang ke angkasa. Berlarian bersama bintang-bintang. Berharap purnama menyapa. Menghilangkan sedikit kesepian.

Aku hujan dan kau awan. Kita bersama dalam kesendirian. Kita tidak dapat dipisahkan. Kita bersama selamanya.

Seorang pria tersenyum mendengar rekaman suara dari dua orang anak yang bersenandung bersama melalui voice recorder miliknya. Membuat ingatannya terlempar ke masa lalu. Di mana, dia dan seorang bocah perempuan sering bermain bersama. Bercanda tanpa ada sedikit pun beban yang menganggu. Mereka selalu bahagia saat bersama-sama. Dia sangat rindu pada masa-masa itu. Dia berharap bisa mengulanginya lagi.

"Aku tau kau juga menginginkan hal yang sama denganku, kan?" ujar pria itu sembari melihat pigura yang terletak di atas mejanya. Terlihat seorang wanita sedang tersenyum di dalam foto itu.

Itu ... foto Angela Virginia Kathleen. Gadis yang sering ia kirimkan hadiah mahal akhir-akhir ini.

💫



The Mysterious Prince {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang