Seperti dugaannya, saat memasuki area pesta, mereka berdua langsung menjadi pusat perhatian. Angela berjalan tidak nyaman karena tatapan orang-orang. Tatapan mereka semua sangat sulit untuk Angela artikan. Kebanyakan dari mereka–apalagi para wanita–menatapnya tidak suka, cenderung sinis. Sementara para pria menatapnya seperti terkejut. Bahkan ada beberapa pria menatapnya tanpa berkedip dengan mulut sedikit terbuka. Entahlah, Angela tidak yakin dengan pemikirannya sendiri. Tidak mungkin kan, para pria itu takjub akan dirinya. Apapun yang mereka pikirkan tentang nya, Angela sama sekali tidak peduli. Tapi, menjadi pusat perhatian seperti ini benar-benar membuat Angela tidak nyaman. Dia ingin cepat-cepat pergi dan menjauh sejauh-jauhnya dari pria ini, pria bernama Dizon Ead Alfaro yang terhormat. Pelaku yang menyebabkan dirinya menjadi omongan orang-orang. Dan, pria itu masih setia berjalan di sebelahnya. Tapi, apa yang pria itu lakukan? Bukannya pergi dari sisi Angela, dia malah menggenggam tangan Angela erat. Ya, saudara-saudara, Dizon Ead Alfaro menggenggam tangannya di hadapan semua orang. Sekarang, apa yang akan mereka pikirkan tentang mereka berdua.
"Jangan terlalu tegang. Aku di sini," ucap Dizon mencoba menenangkan Angela. Bukannya tenang, Angela malah tegang.
"Bi-bisakah kau melepaskan genggaman mu. Kau tau aku gugup karena apa?" ucap Angela pelan sembari melirik Dizon tajam.
"I don't care. Biarkan mereka dengan pemikiran-pemikiran mereka." ucap Dizon, tidak peduli sama sekali.
Angela melihat Scarrlet di seberang sana sedang menatap mereka berdua. Astaga! Angela tidak ingin Scarrlet salah paham kepada mereka. Scarrlet yang semula sedang berbincang dengan beberapa temannya pamit dan berjalan ke arah dirinya dan Dizon.
"Dizon, lepas! Scarrlet melihat kita dan dia akan segera ke sini."
Angela mencoba melepaskan genggaman Dizon di tangannya dengan segenap kekuatan yang ia miliki, dan berhasil.
"Woi, Angela. Akhirnya kau datang juga." sapa Scarrlet dengan senyum indah terlukis di bibirnya. Scarrlet memang cantik. Tapi, saat ini dia tampil lebih memukau dari biasanya. Pantas saja Dizon memilihnya, mereka benar-benar serasi. Mereka mewakili visual Putri dan Pangeran sesungguhnya.
"Oh, hay, Scarrlet. Selamat ulang tahun." ucap Angela tulus.
"Terimakasih, Angela." jawab Scarrlet kemudian menatap Dizon.
"Kenapa kalian lama sekali?" kesal Scarrlet kepada Dizon.
"Untung kami masih mau datang." ucap Dizon sekenanya.
Really? Pria itu mengatakan hal seperti itu di pesta ulang tahun kekasihnya? Sangat tidak memiliki perasaan.
"Tapi, untungnya kalian datang. Kau tahu kan, aku tidak akan memulai acaranya sebelum kalian berdua datang." ucap Scarrlet kemudian melirik Angela.
Angela semakin bingung. Sepertinya Scarrlet tahu kalau dia datang bersama Dizon. Tapi, kenapa dia tidak marah atau kesal mengetahui kenyataan bahwa kekasihnya datang bersama wanita lain ke acara ulang tahunnya sendiri? Angela benar-benar tidak mengerti jalan pikiran orang kaya.
"Angela. Ayo, ikut bersamaku. Aku akan mengenalkan mu dengan teman-teman dan keluargaku. Kau santai saja. Anggap ini pestamu sendiri." ucap Scarrlet menarik tangan Angela lembut.
Dizon melirik mereka seolah tidak peduli.
"Scarrlet," panggil Angela gugup.
"Iya,"
"Haruskah kita melakukan itu? A-aku benar-benar gugup."
Scarrlet tersenyum. " Sekarang kau adalah temanku, jadi kau wajib berkenalan dengan keluarga dan teman-temanku yang lain. Mereka juga akan menyukai mu. Jadi, kau tenang saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mysterious Prince {TAMAT}
Romans[Sekuel I MADE YOU MINE] Angela Virginia Kathleen. Dia baru saja masuk di Universitas paling bergengsi di New York karena beasiswa. Namun, sehari setelah dia bersekolah di sana, Angela selalu mendapat kiriman barang-barang mewah dari pria misterius...