Chapter 15

5.9K 438 30
                                    

Dizon sudah mencari keberadaan Angela ke seluruh penjuru rumah. Dia juga sudah menyuruh para anak buah Ayahnya untuk mencari. Namun, mereka belum menemukan Angela di mana pun, gadis itu tidak ada lagi di kediaman keluarga Alfaro.

"Aku sudah menghubungi Kak Anna. Tapi, Kak Anna bilang, Angela belum pulang." ucap Meraalda kepada Dizon yang terlihat sangat cemas.

Saat ini mereka sedang berada di halaman depan. Pesta sudah selesai sejak setengah jam yang lalu, namun Angela tidak kunjung kembali sejak pergi tadi.

"Apa dia terlalu syok karena mengetahui jati diriku secara tiba-tiba begini." gumam Dizon pelan. Namun, Meraalda masih bisa mendengarnya.

"Tentu saja dia syok. Orang yang selama ini dia sukai dan anggap sebagai pahlawan ternyata membohonginya. Kau pikir gadis mana yang tidak syok?" Meraalda berkata sedikit sinis.

Alexo tiba-tiba datang di antara mereka dengan raut wajah tak kalah cemas. Yang mengetahui insiden menghilangnya Angela hanya Dizon, Meraalda dan Alexo saja. Orang tua mereka tidak tahu, dan jangan sampai tahu.

"Aku tau di mana Angela." ujar Alexo sedikit berteriak.

Baik Dizon dan Meraalda langsung menatap Alexo antusias.

"Di mana? Cepat katakan." ucap Dizon tidak sabar.

"Dia bersama Divon. Aku tidak tau dia membawanya ke mana. Tapi, kalau ayah dan ibu tau, semua akan berakhir."

Mendengar informasi itu membuat Dizon geram. Tangannya terkepal kuat dengan rahang yang mengeras. Kenapa Divon membawa Angela pergi begitu saja padahal dia sudah berjanji?

Tanpa menunggu lama lagi, Dizon langsung berlari ke arah mobilnya. Dia harus menyusul Divon sebelum terjadi sesuatu yang buruk. Saudara kembarnya itu, terkadang, tidak bisa berpikir secara sehat.

"Hei, kau mau ke mana?" teriak Alexo.

"Aku harus membawa Angela pulang sebelum Divon membuat masalah." ujarnya. Tak berapa lama, mobil Dizon sudah tidak terlihat.

"Siapa Divon? Dan, apa Angela akan baik-baik saja?" tanya Meraalda kepada Alexo.

"Divon adikku, dan aku harap Angela baik-baik saja."

💫

"Divon? Maksudmu, kau—?"

"Ya, aku saudara kembar Dizon."

Angela menggeleng tak percaya. Begitu banyak fakta tentang Dizon yang baru ia ketahui malam ini. Angela menjadi penasaran. Apakah Dizon masih menyimpan lebih banyak rahasia lagi?

"Bisakah kau tidak menahan ku seperti ini? Posisi seperti ini membuatku tidak nyaman." Angela berusaha melepaskan diri. Namun, sekuat apapun dia berusaha mendorong pria ini dari atasnya, dia selalu gagal.

"Usahamu boleh juga," Divon menyingkirkan beberapa helai rambut yang berada di pipi Angela. "kau sangat manis jika dilihat dalam jarak dekat seperti ini. Bisakah kau mencintai ku saja?"

Seringai yang Divon tunjukkan benar-benar membuat Angela merinding. Pria ini, walau wajahnya sangat mirip dengan Dizon, namun Angela tidak merasakan sedikit pun rasa nyaman di dekatnya.

"Aku tidak mengerti apa maksud mu. Jadi, berhentilah bermain-main. Aku sudah cukup lelah dengan semua ini." Angela berkata tegas dengan pandangan menyorot tajam.

Divon tersenyum tipis. "Kau masih belum mengerti, dear?" Divon mengusap pipi Angela lembut. "Aku menyukai mu lebih dari yang orang-orang pikirkan. Tapi, sayang, setelah semua yang aku upayakan, kau malah menyukai saudara kembarku." Divon memasang ekspresi kecewa yang justru membuat Angela takut. Gadis itu terdiam beberapa saat.

The Mysterious Prince {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang