Chapter 30

4K 311 11
                                    

Nanti jam 8 seseorang akan menjemput mu.
Jadi, bersiap-siaplah.

Angela langsung terlonjak dari sofa setelah membaca pesan dari Dizon. Dia melihat jam, sudah pukul enam. Dia hanya punya waktu dua jam lagi untuk bersiap-siap. Karena terlalu memikirkan kejadian tadi siang—di mana David mulai curiga bahwa dia adalah Starlight—Angela jadi lupa akan janji untuk datang ke rumah Dizon. Tepatnya, janji untuk makan malam bersama ibunya. Apa yang sebenarnya sedang ada di pikiran ibu Dizon sehingga dia ingin makan malam bersama Angela yang bukan siapa-siapa ini?

Dan lagi, kenapa baru sekarang David mempermasalahkan Starlight padahal kejadian itu sudah lewat lebih dari satu tahun lalu.

"Kak Angela kenapa kau melamun?"

Gerald yang baru saja datang dari menyeduh teh di dapur membuyarkan lamunan Angela.

"Di mana Bibi dan Kak Anna?" tanya Angela.

"Mereka baru saja pergi."

"Ke mana?"

Gerald mengangkat bahu. "Entahlah, mungkin ke super market. Tadi ku dengar bibi ingin memasak kue untuk besok."

Angela menghela napas panjang. Dia bahkan belum membicarakan perihal undangan makan malam ini kepada bibinya ataupun Kak Anna. Bagaimana jika seseorang datang menjemput, dan dia belum memberitahu apapun. Pasti semua orang di rumah ini akan merasa bingung.

"Kenapa? Kau terlihat cemas."

"Kau tidak perlu tahu." ucap Angela kemudian berlari ke kamar. Dia langsung membuka lemari dan mencari pakaian yang cocok untuk ia kenakan.

Hampir setengah dari bajunya sudah Angela coba. Namun, dia belum menemukan pakaian yang pantas dikenakan untuk bertemu ibu Dizon. Angela hampir putus asa. Semua pakaiannya didominasi kaus dan celana jeans, dia bahkan tidak memiliki gaun yang pantas.

Pintu kamar tiba-tiba terbuka. Bibinya ada di sana. Angela lega bibinya datang di waktu yang tepat.

Liona yang baru saja datang cukup terkejut saat melihat kasur Angela sudah dipenuhi banyak pakaian.

"Angela kenapa pakaianmu berantakan di atas tempat tidur?"

Angela menatap bibinya yang sekarang berdiri di hadapannya dengan sorot putus asa.

"Aku sedang mencoba beberapa pakaian. Tapi, tidak ada di antara pakaian ini yang pantas untuk dikenakan." gumam Angela lemah.

Liona menatap Angela dengan sorot bingung. "Memangnya kau mau ke mana?"

Angela pun menceritakan perihal undangan makan malam itu. "... Bagaimana pun dia adalah pria yang aku sukai. Tidak mungkin aku menolak ajakan ibunya untuk bertemu dengan ku." Raut wajah Angela berubah muram.

Liona tersenyum. Dia menatap Angela lembut. "Hanya itu masalahnya? Kau hanya tidak punya gaun yang bagus untuk undangan makan malam itu?"

Angela mengangguk kecil.

"Itu masalah kecil. Tunggu sebentar bibi akan segera kembali."

Liona keluar dari kamar Angela. Dan beberapa saat kemudian dia kembali dengan membawa sebuah kotak di tangannya.

"Ini untukmu. Bibi lupa memberikannya waktu bibi datang." Liona memberikan kotak itu kepada Angela.

The Mysterious Prince {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang