"Woi!"
"Astaga!" Angela hampir terjatuh dari kursi saat seseorang tiba-tiba datang mengejutkannya.
Angela menatap sang pelaku dengan tatapan super tajam.
"Meraalda!!!! Kalau tadi aku terkena serangan jantung bagaimana?" ujar Angela kesal.
Meraalda malah terkikik geli. "Abisnya. Dari tadi kau melamun. Apa sebenarnya yang kau pikirkan?" tanya Meraalda ikut duduk di sebelah Angela.
"Tidak ada." ucap Angela acuh kemudian kembali fokus menonton televisi.
"Hei! Kau tak pandai berbohong. Cepat katakan apa yang kau pikirkan!" Meraalda merebut remot yang ada di tangan Angela dan mematikan televisi agar gadis itu fokus padanya.
Angela memutar bola matanya malas. "Iya, aku cerita."
Meraalda tersenyum penuh kemenangan. Akhirnya, Angela menyerah dan mau menceritakan apa yang ada di pikiran gadis itu.
"Apa? Cepat katakan!"
Angela berdecak. "Seperti ini, semalam saat pulang kuliah, aku melihat Dizon bersama dengan seorang gadis yang sangatttt cantik." Angela mulai menceritakan apa yang mengganggu pikirannya kepada Meraalda.
"Lalu?" tanya Meraalda dengan dahi mengernyit.
"Ya, Dizon terlihat sangat akrab dengan gadis itu. Merasa sangat dekat. Jika melihat mereka, orang-orang akan mengira jika mereka adalah pasangan kekasih." Angela cemberut. Moodnya mendadak berada di tingkat paling rendah saat mengingat kejadian semalam. "Gadis itu menyuruh Dizon untuk masuk ke dalam mobilnya. Dan Dizon pulang bersama gadis itu."
"Kau, cemburu?" tebak Meraalda yakin.
Angela memasang tampang sok terkejut. "Aku?" Dia menunjuk dirinya sendiri. "Cemburu?" Angela tersenyum miring. "Iya!!!! Aku cemburu!!! Aku sangattt cemburu!" Angela bersedekap. Dia hampir menangis.
"Oh, Oh, temanku yang baik. Jangan bersedih seperti itu bisa saja gadis yang bersama Dizon itu hanya teman atau saudaranya, kan?" ujar Meraalda mencoba menghibur.
"Tapi, tetap saja aku cemburu."
Meraalda menepuk-nepuk bahu Angela. Mencoba menenangkannya. "Bagaimana jika akhir pekan kita pergi ke pantai? Aku akan mengajak teman-teman kita yang lain. Seperti Nash, Sillve, Agni, Gilbart, dan Norah. Bagaimana?"
Angela menggeleng. "Tidak bisa." ucapnya lemah.
"Kenapa? Biasanya kau sangat bersemangat jika mendengar kata pantai." ujar Meraalda terkejut.
Angela berdecak. "Bukankah tadi pagi kau berkata jika akhir pekan ini ada pesta yang menyewa jasa kafe pamanmu? Dan, kita menjadi pelayan di pesta itu?" ujar Angela mengingatkan.
Meraalda menepuk jidatnya sendiri. "Oh, god! Aku lupa!" ujarnya kemudian nyengir.
Angela hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Kalau begitu minggu depannya lagi!" ujar Meraalda yang masih terus merancang liburan ke pantai.
Angela menyahut pelan. "Terserah kau saja."
💫
Dizon keluar dari kamarnya dengan setelan rapi. Tidak culun seperti biasanya. Dia terkejut melihat Scarrlet sudah ada di depan kamarnya.
"Scarrlet? Sedang apa kau di depan kamarku?"
Gadis bernama lengkap Scarrlet Willy Adams itu tersenyum. Scarrlet adalah putri kedua dari bibinya, Keyna. Mereka sudah bersahabat sejak kecil. Walau hanya dia dan Alexo yang tahu, tapi Dizon pernah menyukai Scarrlet.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mysterious Prince {TAMAT}
Romance[Sekuel I MADE YOU MINE] Angela Virginia Kathleen. Dia baru saja masuk di Universitas paling bergengsi di New York karena beasiswa. Namun, sehari setelah dia bersekolah di sana, Angela selalu mendapat kiriman barang-barang mewah dari pria misterius...