Chapter 9

6.3K 500 19
                                    

Ada yang kangen sama cerita ini enggak?

Ada yang nungguin?

Kalau ada langsung baca aja. Kalau ada typo tolong kasih tau ya...

Happy reading...

💫

"Angela! Kau mau ke mana malam-malam begini?" tanya Anna saat Angela hendak membuka pintu untuk keluar rumah.

Angela tersentak, bercampur gugup. Namun, beberapa detik kemudian, dia menormalkan ekspresi wajahnya.

"Mau ke toko Meraalda. Buku tugasku tertinggal di sana." ucap Angela berbohong. "Aku tidak lama. Setelah mengambil buku itu aku akan langsung pulang ke rumah."

Mata Anna memicing, menatap Angela curiga.

"Benar?" tanya Anna kurang yakin. Mungkin Anna ragu karena penampilan Angela yang sangat rapi. Angela tidak mungkin berdandan serapi itu kalau hanya ingin ke toko Meraalda.

Sejak kapan kakaknya ini tidak percaya padanya?

Angela menggangguk. "Iya. Lagi pula untuk apa aku berbohong kepada kakak?"

Anna terdiam sesaat. "Baiklah. Tapi, saat pulang nanti tolong belikan mentega di toko. Tadi, kakak lupa membelinya. Besok ulang tahun Stefan. Aku ingin memasak kue dan memberi kejutan padanya." ucap Anna sembari menyodorkan beberapa lembar uang pada Angela.

Angela mencibir dalam hati. Stefan! Stefan! Stefan! Kenapa harus pria itu yang kak Anna cintai? Padahal di luar sana masih banyak pria yang jauh lebih baik dari pria menyebalkan itu. Bahkan kak Anna tidak percaya mengenai keburukan yang telah pria itu lakukan. Itu karena Stefan selalu saja bersikap sangat baik jika di depan kak Anna! Sampai-sampai tidak mungkin rasanya jika pria itu melakukan keburukan! Menyebalkan bukan!?

"Bukannya kakak bilang dia tidak ingin menemui kakak lagi?"

Mata Anna berubah sendu. "Benar. Tapi, ku kira itu karena dia sedang sakit. Jadi dia sedikit sensitif."

Angela berdecak. Kemudian mengambil uang dari tangan Anna tanpa banyak berkata lagi.

Angela keluar rumah dengan perasaan kesal. Dia melihat jam di tangannya. Pukul tujuh malam. Satu jam dari waktu yang ditentukan pria misterius itu. Dia menimbang-nimbang, apa dia akan benar-benar pergi ke taman itu? Bagaimana jika pria itu jahat? Atau, Jangan-jangan dia seorang penculik. Mengirimkan barang-barang mahal kepada Angela untuk memancingnya?

Angela menggeleng. Lebih baik dia ke sana untuk memastikan. Namun, sebagai pegangan dia mengirimkan pesan kepada Meraalda. Menceritakan sedikit tentang rencana pertemuannya dengan pria misterius itu malam ini. Namun, Angela mengatakan Meraalda tidak boleh datang menyusulnya, atau orang itu tidak akan muncul. Kemudian, Angela mematikan ponselnya agar Meraalda tidak bisa menghubunginya dan bertanya lebih banyak mengenai ini.

Angela sudah tiba di taman itu lima belas menit sebelum jam delapan malam. Dia menatap sekeliling, sunyi. Hanya ada dia seorang diri di sini. Ditemani suara binatang malam. Angela duduk di kursi taman yang menghadap langsung ke danau. Angela menoleh ke arah kiri, di mana ada sebuah lampu taman berdiri tegak tepat di sebelah kursi. Mata Angela memicing, ada sebuah gulungan kertas yang digantung di sana. Angela segera mengambilnya dan membaca isi dari kertas tersebut.

Kenapa kau tidak duduk di tepi danau saja?

Alis Angela terangkat sebelah. Orang ini seolah tahu bahwa Angela akan duduk di kursi ini seperti sekarang. Dan, dia disuruh duduk di tepi danau? Angela harus mengikuti agar misteri ini cepat terselesaikan.

The Mysterious Prince {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang