Angela tersenyum menikmati pemandangan yang ada. Matahari terbit itu benar-benar indah. Bersinar mengalahkan kegelapan. Matahari terbit itu memberi harapan. Bahwa, tak selamanya hari akan gelap.
"Kau suka?" tanya Nash yang duduk tepat di sebelah Angela.
"Tentu saja," jawabnya dengan pandangan tak teralihkan ke arah sang mentari pagi.
Nash tersenyum samar. "Apa kau ingat? Dulu, waktu sma kita juga pernah seperti ini. Waktu itu, kau masih menyukai David."
Angela menoleh ke arah Nash. Pria itu juga menatapnya. Mereka berdua duduk di atas pasir tanpa adanya alas. Menatap hamparan lautan yang mulai memerah.
"Dia hanya cinta monyetku saja. Jangan merusak suasana dengan membahas pria buruk itu."
Angela menatap sekeliling. Kenapa mendadak hanya ada mereka berdua di sini? Ke mana yang lainnya pergi?
"Tapi, kau menulis semua tentang dia hingga satu buku penuh."
"Waktu itu aku masih remaja labil. Belum bisa membedakan mana pria yang baik dan tidak. Waktu itu aku hanya menilai seorang pria dari tampangnya saja." Angela bersedekap. Dia sungguh tidak mengerti kenapa Nash tiba-tiba membahas perasaannya kepada David dulu.
Nash kembali fokus melihat sang mentari. Alam sedikit demi sedikit mulai benderang.
"Jujur saja. Waktu itu, aku sangat ingin berada di posisi David. Di mana dia bisa merebut perhatianmu padahal kalian tidak pernah saling menyapa." Nash tersenyum simpul.
"Hentikan Nash! Sebenarnya apa inti dari pembicaraan kita ini?" Angela mulai merasa tidak tenang. Jangan bilang kalau-
"Ya, waktu itu aku menyukai mu." cetus Nash tanpa menatap Angela. Dia lebih memilih melihat ombak yang berlari ke pantai. Entah mengapa, setelah semua ini, dia masih saja pengecut. "Dan sekarang juga. Di saat kau malah menyukai pria lainnya."
Napas Angela tersekat. Untuk beberapa saat, Angela lupa bagaimana caranya untuk mengeluarkan suara.
"Sudahlah, Nash. Aku tahu kau sedang bercanda." Angela tertawa. Dia memilih untuk mengalihkan pembicaraan. "Oh, ya, di mana yang lainnya? Bukankah tadi mereka semua ada di sini?" ucapnya sembari kembali melihat sekitar, mencari teman-teman mereka yang lain. Namun, Angela tidak melihat siapa pun di antara mereka. Hanya ada beberapa pengunjung lain yang juga menikmati matahari terbit.
"Sayangnya, aku sedang tidak bercanda."
Kali ini, Angela berharap jika dia lebih baik menghilang saja. Tidak mungkin Nash serius. Selama ini, tidak ada tanda yang Angela rasakan tentang perasaan Nash padanya. Nash memang selalu ada saat Angela membutuhkannya. Selalu ada untuk menghiburnya di saat dia bersedih. Nash juga perhatian padanya. Tapi, bukankah itu tindakan yang wajar sebagai seorang teman?
Lagi pula, Sillve sudah lama menyukai Nash. Akan sangat menyakitkan bagi Sillve jika dia mengetahui tentang apa yang Nash katakan kepadanya. Lebih baik Angela menghindar dari pada masalah ini akan semakin rumit. Ya, perasaan Nash padanya-jika pria itu memang serius-hanya akan menambah masalah baru saja. Angela tidak mau ada di antara teman-temannya yang terluka karena dirinya.
Angela memaksa tertawa. "Ouwh, kau sedang berlatih drama ya? Aku tahu dari dulu kau sangat ingin menjadi aktor. Kau ternyata berbakat juga. Aku tidak menyangka seorang Nash mempunyai bakat terpendam seperti ini."
Nash cukup terkejut mendengar tanggapan Angela. Apa gadis ini benar-benar menganggapnya bercanda? Padahal, ekspresi Nash sangat serius. Dia tidak main-main.
"Angela. Aku seri-"
"Jadi kapan?" sela Angela.
"Kapan apa?" tanya Nash semakin tidak mengerti.
"Jadi kapan kau akan memulai debutmu menjadi aktor?" Angela tersenyum sangat manis. "Aku tidak sabar mempunyai seorang teman yang terkenal. Kau tahu, kau sudah cukup mempunyai bakat."
"Angela-" Nash ingin menjelaskan bahwa dia tidak sedang bercanda. Dia ingin Angela tahu bahwa dia sangat serius kali ini.
Angela tiba-tiba berdiri, "Entah kenapa, aku jadi lapar. Aku ingin mengambil camilan di tenda dulu. Bye Nash!" ujar Angela kemudian berlari secepat mungkin.
"Angel-" Nash ingin mencegah kepergian Angela. Tetapi, tidak sempat. Angela sudah terlebih dahulu berlari. Apa Angela pikir bahwa Nash tidak tahu kalau dia hanya ingin menghindar saja?
Nash tertunduk lesu. Saingannya cukup berat. Dia tidak akan mampu. Tapi, tidak ada salahnya mencoba. Bagaimana pun, perasaan ini tidak bisa dia tahan lagi. Tiga tahun bukan waktu yang singkat untuk menyimpan perasaan suka kepada orang yang selalu ada di sekitar mu, kan?
💫
Angela duduk bersandar di sebatang pohon. Bebannya terasa bertambah setelah mendengar pengakuan Nash barusan. Walau dia bersikap seolah tidak mengerti, tapi dia tahu kalau Nash serius. Semua itu tergambar jelas di wajah pria itu. Tetapi, kenapa Nash baru mengatakannya sekarang? Kenapa tidak sebelum Angela bertemu dengan pria culun dengan topeng mempesona itu?
Mungkin jika itu terjadi, ceritanya akan lain. Mungkin saja Angela akan membalas perasaan pria itu bukan malah menghindar seperti orang bodoh.
Angela hanya tidak ingin Nash terluka. Tentu saja dia tidak bisa membalas perasaan pria itu sekarang. Masih ada seseorang yang betah berdiam di hatinya. Jadi, Angela lebih memilih menghindar dari pada menyakiti pria itu karena dia jelas akan menolak.
Jadi ... ini maksud Nash tentang dia yang hendak mengungkapkan perasaan itu? Dan perasaan yang hendak dia ungkapkan itu ternyata untuk Angela? Angela benar-benar tidak habis pikir. Apa yang lainnya sudah tahu sehingga mereka sengaja meninggalkan Nash bersama Angela duduk berdua di pinggir pantai seperti itu?
Di tengah kebingungannya, tiba-tiba ada seseorang yang ikut duduk di sebelah Angela.
"Kau sudah benar untuk tidak membalas perasaan temanmu sendiri."
Angela menoleh. Dia terkesiap, jantungnya berdegup dua atau bahkan tiga kali lebih cepat ketika melihat siapa yang tengah duduk di sebelahnya.
"Kau ... kenapa kau tiba-tiba sudah ada di sini?"
Pria itu tidak menjawab. Dia hanya menyodorkan sebuah kotak makan ke arah Angela.
"Sarapan pagi. Ada omelet kesukaanmu di sana."
Angela menganga tidak percaya. Kenapa -
"Oh, ya. Seandainya kau memilih untuk membalas perasaannya. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi dengan pria itu selanjutnya. Yang pasti dia sudah ada di dalam daftar merah bagi ku."
"Sebenarnya apa yang sedang kau bicarakan, Diz?"
💫
Au ah. Gue mau bobo udah ngantuk!!!!
Publish : 00 : 26 am
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mysterious Prince {TAMAT}
Romansa[Sekuel I MADE YOU MINE] Angela Virginia Kathleen. Dia baru saja masuk di Universitas paling bergengsi di New York karena beasiswa. Namun, sehari setelah dia bersekolah di sana, Angela selalu mendapat kiriman barang-barang mewah dari pria misterius...