Angela tersenyum hangat pada pria di sebelahnya.
"Terimakasih untuk hari ini, Nash. Hati-hati di jalan," ucap Angela kemudian bersiap membuka pintu mobil. Tapi, Nash menahan tangannya.
"Sama-sama. Dan terimakasih karena sudah bersedia berjalan bersama ku hingga selama ini," balas Nash kemudian mencium kening Angela lembut.
Seketika pipi Angela memerah. Padahal, ini sudah lebih dari satu tahun sejak mereka resmi berpacaran. Tapi, perlakuan manis Nash padanya masih mampu membuat Angela tersipu malu.
Di hari ulangtahun Angela satu setengah tahun yang lalu, sebenarnya Angela tidak menerima pernyataan cinta Nash secara langsung. Gadis itu meminta waktu. Namun, seiring berjalannya waktu, sikap Nash yang selalu baik dan perhatian padanya perlahan membuat hati Angela luluh dan akhirnya menerima cinta pria itu. Nyatanya, menjalani hubungan yang lebih serius dengan teman dekatmu tidak semengerikan itu. Ya, walau awalnya terasa canggung, tapi lama kelamaan akan menjadi terbiasa. Seperti mereka ini.
Angela tertawa kecil. "Baiklah, aku turun sekarang. Jangan mengebut di jalanan Nash. Ingat!" Angela memperingati.
Nash tersenyum kemudian mengangguk.
Angela yang kini berdiri di depan rumahnya melambai ke arah mobil Nash yang akan segera pergi. Setelah mobil Nash tidak terlihat lagi, barulah Angela berbalik dan melangkah menuju rumah.
Angela membuka pintu dan segera masuk.
"Aku pulang!" teriak gadis itu sembari membuka sepatu.
"Wah apa itu yang ada di tangan kakak?" Gerald yang sedang asyik menonton tayangan sepak bola di televisi tertarik akan sesuatu yang digenggam oleh Angela.
"Hamburger. Kalau kau mau. Ambil saja." Angela menyodorkan kantong plastik berisi hamburger itu ke arah Gerald. Dengan gerakan cepat nan semangat, Gerald langsung melompat dari kursinya, berlari ke arah Angela dan langsung menyambar kantong plastik itu.
"Pasti Kak Nash yang membelinya. Iya, kan? Akh, dia sungguh kakak ipar yang baik," gumam Gerald sembari melihat ke dalam kantong plastik itu. Tanpa mengatakan terimakasih pada Angela, pemuda itu berjalan begitu saja menuju dapur. Entahlah, mungkin Gerald ingin mengambil minum.
Angela meletakkan sepatunya di rak yang berada di dekat pintu. Baru saja dia menaruh sepatu itu di rak. Bel rumahnya berbunyi satu kali. Dengan langkah malas, Angela membuka pintu. Tubuh Angela seketika tegang saat tidak menemukan siapapun di depan pintu.
"Siapa yang menekan bel? Jangan-jangan?" Seketika Angela merinding saat hal-hal mengerikan terlintas di benaknya.
Seketika gadis itu menggeleng. "Sepertinya aku yang salah mendengar," gumam Angela mencoba meyakinkan dirinya sendiri. Gadis itu hendak berpaling. Namun sesuatu yang berada di dekat kakinya mencuri perhatiannya.
"Apa ini?" gumam Angela kemudian berjongkok dan memungut sebuah kotak hitam yang tergeletak di sana.
Angela langsung membukanya karena penasaran. Angela terkesiap saat mengetahui bahwa isi kotak itu adalah sebuah syal yang pernah ia buat untuk Dizon hampir dua tahun yang lalu. Dia yakin syal itu buatannya karena di ujung syal itu ada inisial 'D.A', inisial namanya dan Dizon yang sengaja Angela buat.
Ta-tapi? Kenapa syal ini tiba-tiba ada di depan rumahnya. Dia telah menitipkan syal ini pada Scarrlet lebih dari setahun yang lalu. Tapi kenapa ada di sini sekarang?
"Si-siapa itu?" ujar Angela sedikit berteriak. Dia melihat ada bayangan seseorang di balik pohon yang berjarak lima meter dari teras rumahnya.
Kaget karena ketahuan, orang yang bersembunyi di balik pohon itu seketika panik dan langsung berlari. Angela mengejarnya. Namun, di persimpangan jalan, gadis itu kehilangan jejak.
Angela berhenti, pandangannya berpendar ke segala arah. Dada gadis itu naik turun, napasnya tersengal.
"Siapa pria berjaket hitam itu?" gumam Angela. "Apa dia yang menaruh kotak ini di depan pintu?" Angela terus bertanya-tanya.
Karena tidak melihat tanda-tanda keberadaan orang itu lagi, Angela berbalik, berniat kembali ke rumahnya. Tapi, ponsel gadis itu berdenting. Angela langsung merogoh sakunya. Ada sebuah pesan dari nomor yang tidak dikenal.
Awalnya, aku ingin menemui mu dan mengatakan bahwa aku menyukai syal yang kau buat untukku. Tapi, melihat kau bersamanya dan kau terlihat bahagia, aku jadi berubah pikiran. Sebaiknya kita memang tidak perlu bertemu lagi. Tolong maafkan aku yang meninggalkan mu begitu saja. Tanpa kabar hingga selama ini. Aku hanya bisa berharap agar kau bahagia. Dan aku tidak bisa berbohong bahwa aku sangat merindukanmu.
Angela. Maafkan aku yang dengan sengaja telah menyakitimu.
Tanpa sadar air mata Angela mengalir. Apa jangan-jangan pria itu adalah Dizon? Bisa saja. Karena selama ini Angela belum pernah mengganti nomor ponselnya.
Tapi kenapa? Kenapa pria itu berniat bertemu dengannya sekarang? Kenapa pria itu kembali setelah Angela bersusah-payah melupakannya? Kenapa pria itu kembali setelah Angela sudah bersama pria lain?
Dan kenapa pria itu lari saat Angela melihatnya?
Dengan tangan bergetar, Angela berusaha menghubungi nomor itu. Tapi, tidak bisa. Sepertinya pria itu langsung mematikan ponselnya begitu mengirim pesan ini padanya.
Hingga detik ini. Kenapa Dizon tetap saja egois?
Angela benar-benar membenci pria itu. Sekarang, nanti, mungkin selamanya akan tetap membencinya.
TAMAT
💫
Untuk teman-teman semuanya, terimakasih karena telah setia membaca cerita ini sampai sejauh ini.
Aku harap kalian tidak kecewa dengan endingnya. Saat ini, hanya sampai di sini kemampuan ku untuk menulis cerita ini.
Maaf jika tidak sesuai ekspektasi kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mysterious Prince {TAMAT}
Roman d'amour[Sekuel I MADE YOU MINE] Angela Virginia Kathleen. Dia baru saja masuk di Universitas paling bergengsi di New York karena beasiswa. Namun, sehari setelah dia bersekolah di sana, Angela selalu mendapat kiriman barang-barang mewah dari pria misterius...