3.

2.1K 146 5
                                    

Intan melirik keluar kaca mobil ketika sudah sampai di suatu tempat yaitu... tunggu, hotel?

Intan terlihat bingung di dalam mobil. Diajak oleh seorang pria malam-malam ke hotel tentu saja membuatnya tidak bisa berpikiran positif. Tidak papa kalau mereka masuk ke tahap berpacaran dan bagusnya lagi sepasang suami istri tapi ini tidak! Bahkan mereka tidak saling kenal---ralat, tidak dekat maksudnya!

"Ayo, kita sudah sampai." Akbar yang hendak keluar dari mobil tidak jadi saat ada sebuah tangan kecil dan lembut menahan tangannya untuk pergi. Akbar langsung menarik kembali tangannya lalu duduk sambil menatap bingung gadis yang sedang duduk disampingnya.

"Lu nggak mau mesum 'kan?"

"Hapus pikiran kotor kamu itu. Lebih baik sekarang kita keluar, saya sudah sangat lapar atau.. kamu mau menunggu saya disini sampai saya selesai makan? Tapi dalam keadaan terkunci."

Intan berdecak sebal lalu segera mengikuti kemana pria itu pergi---memasuki hotel. "Apanya yang 'nggak mungkin' coba, dia cowok gue cewek, sama-sama normal, di hotel, jadi apa yang nggak mungkin coba?" Intan terus mengoceh sepanjang jalan menuju pintu masuk hotel. "Kecuali kalau dia emang nggak normal baru 'nggak mungkin'... apa jangan-jangan---" Intan langsung diam di tempat beberapa saat lalu menutup mulut menggunakan salah satu tangannya. Jangan-jangan dia gay?

Akbar menghela napas. "Saya normal, kalau kamu tidak percaya, kita cek, kebetulan sekarang kita sedang di hotel, bagaimana?"

Intan melotot!

***

Ting!

JAMUR💋

Alya
Gue ada berita yang lagi treding di kampung kita

Nadira
Apa?

Alya
Kampung kita udah di jual ke orang asing, dan ...katanya sih sekarang tuh waktunya kita untuk pergi dari kampung ini

Wati
Serius?

Alya
Iya, jadi menurut kalian gimana?

Nadira
Tim ngikut gue mah

Alya
Cielah pasrah bener, nggak ada pemberontakan gitu?

Nadira
Lah kan itu resiko orang tua kita, mereka terima uangnya mereka juga harus siap angkat kaki dari sini, menurut gue oke-oke aja soalnya harga jualnya sesuai bahkan lebih jadi gue sangat puas

Dea
Anjir sekaya apa itu orang ya jadi penasaran gue buat apa itu orang beli tanah desa ini, desa ini luas banget soalnya, terus ...kenapa harus desa ini kenapa nggak desa sebelah?

Alya
Mana gue tau, tanya sana sama orangnya

Dea
Siapa tau, lo 'kan lambe kampung sini

Alya
Mana ada

Berisik

Wahyu

Intan?
Kakak lo belum balik?

Belum

Wahyu

Kapan sih pulangnya lama bener, cepet pulang gue mau ngelamar soalnya

Nadira
Ngelamar jadi tukang kebun ya, semangat😘

Wahyu
Wah.. ngeledek, awas lu ya

Nggak akan gue kasih restu, gue nggak mau punya Kakak Ipar modelan kek lu, lagian mana mau dia, mimpi

AKBAR INTAN |End & Proses Revisi|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang