Sera keluar dari ruang dosen lalu berjalan menuju parkiran, mengeluarkan ponselnya dari saku lalu menghubungi seseorang...
"Chen, aku sudah selesai"
"Saya akan segera kesana"
Sera mengernyit bingung, "Memangnya kau ada dimana?"
"Saya dan Dikying sedang berada di warung kopi dekat kampus,"
"Baiklah kau tetap disana."
Sera memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celana, kembali menatap ke depan mengabaikan para mahasiswa/i yang sedang mengganggunya dengan segala kata-kata yang sangat basi untuk di dengar. Jika saja mereka tau bahwa dirinya bisa saja mengeluarkan mereka satu persatu dengan sangat mudah, mereka pasti tidak akan berani mengganggunya.
Dia?
Sera berhenti lalu menoleh kebelakang saat melihat seseorang yang sangat familiar, "Kau, berhenti." lalu berjalan mundur untuk memastikan siapa orang yang sudah berhasil menarik perhatiannya dari sekian banyaknya pria di kampus ini.
Sera tersenyum smirk, "Kau ternyata"
Ada apa dengan wanita ini?
Akbar langsung memberikannya tatapan aneh, itu membuatnya sebal, "Kau sudah lupa siapa aku?"
Akbar menyilangkan tangan di depan dada, "Sepertinya iya"
"Intan, kau kenal bukan dengan nama perempuan itu?"
"Iya, lalu?"
"Aku tau dia adalah perempuan yang kau sukai saat ini, perempuan yang sudah kau bawa pergi seenaknya ke negera asalmu dan akulah yang telah membawanya kembali pulang. Kau ingat sekarang?"
Akbar terdiam sesaat, sekarang dia tau siapa wanita di hadapannya saat ini.
Sera tertawa pelan lalu tersenyum smirk, "Apa kau sedang berusaha untuk mendapatkan adikku kembali dengan segala kekuasaan yang kau punya itu?"
"Iya, apa tidak boleh?"
"Boleh saja, bahkan akan lebih mudah jika kamu mendapatkan restu dariku untuk mendekatinya karena aku sudah pasti akan membantu," katanya, lalu menghela napas kecewa, "Tapi sepertinya kau tidak butuh bantuanku, sebaliknya---kamu ingin mencoba bermain denganku, walaupun kau punya kekuasaan tapi tetap saja aku yang akan lebih unggul"
"Kau memaksa pihak kampus untuk menuruti semua permintaan yang kau mau, sekelas dengan adikku, satu dospem dengan adikku, satu semester dengan adikku, bagaimana bisa aku tau itu semua? Karena aku adalah pemilik kampus ini"
"Itu tidak mungkin,"
Sera tertawa mendengarnya, "Kau pasti bertanya, kenapa aku diam saja jika aku adalah pemilik kampus ini, dimana akulah yang paling berkuasa atas kampus ini? Orang yang aku percayakan untuk kampus ini, mengatakan bahwa kau sangat-sangat memaksanya, mengancamnya, dan aku bisa saja dengan mudah memberimu sedikit pelajaran saat itu agar kau menyerah---tapi tidak bukan?"
"Bahkan aku memintanya untuk menuruti semua permintaan kau, karena aku ingin tau, seberapa besar kau ingin mendapatkan adikku dengan segala cobaan yang akan kau hadapi nanti, yaitu adikku sendiri, perempuan yang sangat kau sukai itu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
AKBAR INTAN |End & Proses Revisi|
Ficción GeneralAkbar tidak menyangka gadis desa yang ia sukai ternyata mempunyai latar belakang yang mampu membuatnya ragu untuk memiliki gadis tersebut. Bagaimana tidak, saudara perempuan gadis tersebut adalah seorang pemimpin salah satu kelompok mafia yang cukup...