Ami langsung tertawa lepas, dia sudah tidak tahan melihat ekspresi mereka bertiga yang begitu tegang dan kebingungan. "Maaf-maaf aku hanya bercanda,"
"Bunda?"
Ami mengusap air matanya yang hendak keluar karena tertawanya terlalu berlebihan, "Apa sayang?"
"Bunda nggak papa 'kan?"
"Aku tidak papa, tadi itu aku mencoba membuat prank untuk kalian bertiga tapi gagal karena ekspresi kalian membuatku tidak tahan untuk tertawa,"
Pintan meringis dalam hati.
Nyonya yang satu ini lebih baik jangan buat prank seperti itu, sangat tidak ramah untuk kelangsungan hidup orang yang terlibat. Dia sangat yakin, Irgi pasti sudah panas dingin tadi cuma harus stay cool jadi nggak keliatan.
Ting!
Mereka berempat sudah sampai di ruangan yang sangat besar, bahkan luasnya cukup untuk satu mansion!
"Perkenalkan, ini adalah salah satu properti milik keluarga kita yaitu Marsham Adams!"
"Marsham Adams punya banyak sekali fasilitas, bahkan ini hampir seperti mansion pribadi hanya saja bedanya ini di dalam gedung dan juga berada di ketinggian,"
"Marsham Adams?" tanya Intan
"Itu adalah nama untuk ruangan ini sekaligus nama arsiteknya,"
"Bunda ini sangat menakjubkan tapi bagaimana bisa?"
"Bagaimana bisa?"
"Bagaimana bisa membangun seperti ini di dalam gedung?"
"Irgi tolong jelaskan," ucap Ami lalu pergi ke sebuah ruangan untuk berganti pakaian.
"Jadi kita hanya perlu membeli sebanyak 3 lantai untuk membangun ruangan ini agar memiliki beberapa fasilitas penting yang cukup lengkap dan selebihnya kita serahkan pada arsitek dari desain, isi dan proses pembangunan,"
"Bagaimana kalau ada oramg asing naik lift lalu berhenti tepat disini?"
"Hanya ada satu jalan untuk naik kesini yaitu lift tadi yang sangat khusus hanya untuk ruangan ini, untuk orang yang tidak berkepentingan di larang keras menggunakannya,"
"Kalau ada orang yang bersikeras ingin menggunakannya?"
"Sang monitor akan mengarahkannya ke lantai lain, jelasnya hanya lift itu yang bisa naik ke lantai ini tapi lift itu juga bisa kita gunakan untuk ke lantai lain kalau mau,"
"Sang monitor?"
"Iya dia yang bekerja untuk mengawasi setiap orang yang keluar masuk lift tadi,"
"Sudah selesai sesi tanya jawabnya anak-anak?" tanya Ami yang sudah berganti pakaian menjadi rumahan.
Intan menganguk pelan.
"Kalau begitu kalian berdua pergilah berkeliling, cobalah untuk mulai beradaptasi disini dengan melakukan sesuatu seperti berenang atau gym?"
Mereka berdua langsung pergi mencari sesuatu yang bisa mereka lakukan disini untuk bersenang-senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKBAR INTAN |End & Proses Revisi|
General FictionAkbar tidak menyangka gadis desa yang ia sukai ternyata mempunyai latar belakang yang mampu membuatnya ragu untuk memiliki gadis tersebut. Bagaimana tidak, saudara perempuan gadis tersebut adalah seorang pemimpin salah satu kelompok mafia yang cukup...