35.

574 44 0
                                        

"Dasar pemarah."

"Siapa?"

"Kau, siapa lagi?"

"Chk!"

"Em, apa pria kecil sedang kesal?"

"Ayah, kenapa kau sangat menyebalkan?"

"Sifat ini spesial hanya untuk pria kecil karena yang orang lain tau dan perlu kamu tau, aku sangatlah kejam."

"Aku sudah tau."

"Aku rasa belum."

"Aku heran, kalian ini ayah dan anak tapi kenapa tidak bisa akur?"

"Karena dia laki-laki kecil yang sudah berhasil mengambil attention kamu yang sebelumnya milik aku sepenuhnya."

"Sayang... kamu harus sabar punya ayah modelan begitu."

"Mama juga harus sabar punya suami modelan begitu."

"Kalian berdua sangat tidak bersyukur. Asal kalian tau, di luar sana banyak orang yang mengatakan bahwa aku adalah 'suami impian'---"

"Dari segi ekonomi."

"Memotong pembicaraan seseorang sangatlah tidak sopan,  pria kecil."

"Memang, tapi tolonglah untuk intropeksi diri."

"Kenapa kamu terus membelanya?"

"Dia putraku."

"Aku suami kamu, lupa?"

Intan, Akbar dan Irgi seperti sedang menonton sinetron keluarga... harmonis?

Sayangnya, mereka bertiga tidak bisa melihat wajah wanita tersebut karena kamera iPad tidak berhasil menangkapnya, lebih tepatnya wanita tersebut membelakangi kamera, mungkin kalau pakai kemera depan akan terlihat jelas.

Tapi, mereka merasa suara wanita tersebut terdengar cukup familiar...

"Luciano... masuk ke kamar sekarang juga."

"Aku tidak mau pergi, aku masih ingin disini. Kalau kalian merasa kehadiranku ini sangat mengganggu kalian, kalian saja yang pergi---cari tempat lain yang lebih aman seperti kamar."

"Chk! Seharusnya kau tidak punya sifat yang sama sepertiku, aku jadi kesal."

"Tapi... aku sendiri tidak merasa kalau kita punya sifat yang sama?"

"Bukan sifat saja yang menurun, secara fisik kau sangat mirip denganku---tampan."

"Tidak mungkin orang lain menyebutku pria cantik jadi... menurutku, tampan itu wajar karena aku seorang pria."

"Kalian berdua, cukup. Apa kalian tidak lelah terus seperti ini setiap hari?"

"Tidak sama sekali, mengganggu pria kecil yang sangat pemarah adalah kegiatan yang sangat aku suka."

"Secara tidak langsung---"

"Tentu saja, mau bagaimanapun kau itu putraku, susah payah kami melindungi kamu---"

"Luciano tidak perlu---"

"Dia perlu tau."
"Saat kamu akan lahir ke dunia yang menyebalkan ini, sama persis dengan apa yang terjadi pada Naruto. Bedanya, kamu tidak berakhir jadi yatim piatu karena kami berhasil selamat."

AKBAR INTAN |End & Proses Revisi|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang