33.

530 41 0
                                    

"Kamu itu jangan terlalu hemat."

"Suami itu selalu minta istrinya buat hemat lah kamu sebaliknya, aneh."

"Hidup hemat itu memang bagus tapi jangan terlalu."

"Bagus dong?"

"Aku bilang bagus?"

"Terus aku harus boros gitu sampai kamu bangkrut?"

"Masalah bangkrut itu 'kan musibah. Maksudnya, kamu shooping setidaknya atau nggak jalan-jalan ke suatu tempat."

"Nggak ada yang perlu di beli, semua masih pada bagus."

***

Barul sendiri sedang asik bermain dengan beberapa jenis mainan di taman rumah ditemani pengasuhnya.

"Den, mau kemana?"

"Mau minum susu."

"Den disini aja main lagi, biar saya buatkan nanti susu."

"Terima kasih."

"Sama-sama."

***

Ting!

|suami kamu berselingkuh denganku

Intan memang selalu mendapat pesan dari orang asing dan kebanyakan dari mereka adalah wanita yang selalu mengaku sebagai simpanan suaminya, Akbar.

Jujur dia mulai sedikit takut akhir-akhir ini, takut kalau suaminya ternyata benar-benar memiliki wanita simpanan. Mereka sampai pernah bertengkar hebat karena kesalahpahaman.

Ting!

aku sedang mengandung anak dari suami kamu, jika kamu tidak percaya akan ku kirimkan foto kami ketika bermalam bersama

pictures

Deg!

Terlihat sepasang manusia yang sedang berpelukan tapi sang pria hanya terlihat punggungnya saja yang tidak memakai atasan.

Tapi yang membuatnya sangat terkejut yaitu saat melihat punggung pria tersebut yang juga memiliki tanda yang sama persis dengan Akbar!

"Intan?"

"Hey ada apa?" Akbar menarik pergelangan tangan Intan lalu yang langsung memberontak.


"Lepas!"

"Kamu kenapa?"

"Jujur. Kamu selingkuh dari aku?"

"Astagfirullah... mana buktinya kalau aku bener selingkuh?"

Intan langsung menyodorkan layar ponselnya didepan wajah Akbar dimana layar ponsel menampakkan poto tersebut "Pria yang ada di foto itu persis sama kamu."

Akbar memegang pundak Intan "Tidak mungkin aku selingkuh. Kamu tau itu 'kan bahkan kita sudah membicarakan masalah ini dulu?"

"Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini!"

"Berikan nomornya padaku, aku akan mencari tau tentang wanita itu."

Ting.

Maafkan aku, itu bukan suamimu dan aku juga tidak sedang mengandung anak suamimu, percaya padaku! Aku hanya membohongimu

Intan mengernyit bingung saat membaca pesan tersebut. "ada apa dengan wanita ini?"

"kenapa?"

"Dia minta maaf kalau dia hanya membohongiku"

"lah? padahal aku belum memperingatkannya" mreka sama sama binggung.

"AYAH BUNDA!"

BRAK!

Sontak Akbar dan Intan saling tatap "Barul!" lalu mereka berdua berlari keluar rumah.

"kamu tidak apa apa? Barul menggeleng, anak tersebut tersenyum lega.

"telima kasih"

"sama sama"

"Barul!?"

"astagfirullah kamu kenapa kak?"

"tuan muda hampir tertabrak mobil nyonya"

"ada yang luka atau sakit kak?"

"tidak ada bunda karena kakak ini telah menyelamatkan Balul" lalu Intan dan Akbar melirik pada bocah tampan sekitar 9 thn.

"terima kasih nak karena telah menyelamatkan putra kami"

"sama sama bibi"

"bibi?"

"kakak ayok!" teriak anak kecil didalam mobil yang terletak disisi jalan sebrang sana.

"iya sebentar!"

"kalau begitu saya pamit om, bibi"

"nama kamu si-"

"ini kartu nama saya bibi, selamat tinggal" lalu bocah tersebut berlari menuju mobil hitam tersebut.

Intan menatap kepergian bocah tersebut. Walaupun masih kecil tapi sifat dan perilakunya seperti orang dewasa.

lalu Intan menatap kartu nama bocah tersebut "Lulano Luciano?"

AKBAR INTAN |End & Proses Revisi|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang