27. Tanggal Jadian

159 20 2
                                        

Malam ini bersiaplah, aku akan membawamu ke suatu tempat.

Your Hoonie

Jira mendengus melihat kamarnya berantakan. Hancur. Tidak lagi dapat dia kendalikan. Baju yang ada di dalam lemari, semua berpindah ke kasur, lantai dan juga wajahnya.

"Aku yang pergi, kenapa kau yang ribet?!" Ucap Jira kesal. Harusnya dia yang kebingungan memilih baju, tapi sekarang justru temannya yang mencarikannya baju. Dia hanya manajer, tidak merangkap sebagai fashion stylist-nya.

"Habis pilihan pakaianmu itu terlalu biasa. Harusnya terlihat yang lebih baik." Jira memutar bola matanya. Dia memang hanya akan memakai blouse dan rok panjang agar dirinya masih bisa menggunakan mantel. Malam ini cuaca masih dingin, dia tidak ingin membeku kedinginan hanya karena mengenakan dress.

Lagipula jika memakai pakaian mencolok, mereka akan dicurigai orang-orang. Ini hanya bertemu Jihoon. Pria itu juga tidak suka melihat dirinya dengan pakaian yang tidak nyaman dan merepotkan diri sendiri.

"Aku dan Jihoon juga tidak akan keluar dari mobil. Jadi tidak masalah jika hanya mengenakan pakaian biasa. Malam ini dingin tau. Sudah. Aku tetap akan mengenakan pakaian pilihanku." Kata Jira. Tetap pada pilihannya.

"Tidak ada tapi-tapian." Cegah Jira cepat sebelum Hwang Li mengeluarkan argumennya. "Cepat bereskan baju ini kembali." Perintah Jira.

"Bantuin." Melas Hwang Li. Jira kembali mendengus. Namun pada akhirnya, dia tetap ikut membantu. Melakukan adu mulut tidak akan ada habisnya. Hanya menghabiskan tenaga saja. Dia juga harus segera bersiap sebelum Jihoon datang.

Jira menengokkan kepala ke arah jam. Katanya jam 8 malam Jihoon akan seseorang menjemputnya. Masih dua jam lagi. Waktu yang lebih dari cukup untuk dirinya bersiap.

Jihoon tidak bisa menjemputnya langsung karena faktor kondisi. Walaupun pria itu berkata ingin jemput sendiri, tapi mau bagaimana lagi jika kondisi yang meminta mereka tidak sering bertemu. Makin sering orang-orang melihat mereka berinteraksi, makin besar juga orang-orang akan curiga dengan mereka.

Hubungan mereka itu masih tanda tanya. Apakah disetujui dunia atau tidak? Dunia antar fandom.

"Woozi ada bilang kalian akan ke mana?" Tanya Hwang Li. Di sela dirinya menggantungkan baju-baju Jira.

"Aniyo. Jihoon tidak mau mengatakannya."

"Tiba-tiba Woozi mengajakmu pergi tanpa aba-aba. Hanya kasih note singkat dan juga pesan pendek. Memangnya ini hari jadian kalian ya?" Pertanyaan Hwang Li sukses membuat Jira berpikir.

Dia terdiam sejenak dengan pikiran kosong. Lama-lama menggigit bibir, setelah itu berkata, "Memangnya iya ya?" Dengan wajar cemas, Jira bertanya pada Hwang Li. Sedangkan Hwang Li membuka mulutnya tanda tidak percaya.

"Kau tidak ingat hari jadian kalian??" Gelengan Jira membuat temannya itu lebih heboh lagi.

Jira mengerti kenapa Hwang Li bertindak seheboh itu. Dirinya pun terkejut telah melupakan tanggal penting itu. Sungguh. Dia benar-benar lupa tanggal berapa. Bagaimana jika memang hari ini? Dia tidak menyiapkan apa-apa.

"Aku tau kalian tidak pernah merayakan ini, tapi bukan berarti kau melupakannya. Untung yang dilupa tanggal jadian, bukan lupa kalau Woozi kekasihmu." Celetuk Hwang Li. Dengan bibir yang masih mengomel, tapi tangannya tetap bekerja menyusun pakaian.

"Tidak mungkin aku lupa soal itu. Li-ya~ Bagaimana jika ini benar-benar hari jadianku? Aku merasa bersalah karena tidak mengingatnya." Tanya Jira. Sekarang perasaannya benar-benar campur aduk. Kegelisahan muncul. Tadinya dia ingin waktu berjalan lebih cepat, tapi sekarang dia ingin mengulur waktu demi menghambat pertemuannya dengan Jihoon.

MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang