Sudah sedari bangun tidur, Jira tidak henti-hentinya tersenyum di depan ponsel yang tidak lepas dari tangannya. Mata Hwang Li jadi panas sendiri membayangkan dirinya yang ada di posisi itu.
Sekitar 5 jam sudah waktu yang Jira gunakan untuk memelototi ponselnya. Dia tidak sedang menonton drama ataupun membaca artikel. Apalagi stalking bias. Jira tidak punya bias. Mungkin tidak punya karena tanpa stalking sendiri pun, Hwang Li yang sudah bicara panjang lebar tentang para idol yang tampan itu. Sahabatnya ini hanya mengikuti satu orang. Siapa lagi jika bukan kekasihnya sendiri.
Yang bisa membuatnya gila tersenyum seharian kan hanya Jihoon. Jira benar-benar tidak bisa dibiarkan berhenti menatap ponselnya. Apa yang sebenarnya Jihoon lakukan? Tidak biasanya bisa pegang ponsel lama begini. Jihoon kan super sibuk.
Sesekali Hwang Li mengintip ke dalam ponsel Jira. Ingin tau apa saja yang membuat sahabatnya sampai senyaman itu melihat layar tersebut. Padahal dia tipe yang jarang melihat ponsel juga. Tapi hari ini, Jira pun sampai tidak menyadari Hwang Li sedang mengintip.
Dia terus mengirimkan pesan pada pelaku yang membuatnya gila dari pagi hingga siang ini. Banyak yang mereka ceritakan hingga Jira tidak ingat apa saja yang sudah mereka bicarakan. Jika melalui media sosial begini, Jihoon sering kali lebih aktif dari biasanya. Rasanya seperti bukan bicara dengan Jihoon yang asli.
Tapi memang begitu lah kenyataanya. Terkadang ada orang yang lebih asik saat chatan. Ada juga yang lebih asik jika bertemu langsung. Itu tergantung dari bagaimana mereka nyaman dengan satu sama lain. Karena Jihoon dan Jira termasuk orang yang pendiam, mungkin ini lah yang membuat mereka lebih mudah berinteraksi jika saling mengirim pesan.
Jadi punya waktu untuk memikirkan percakapan selanjutnya dan tidak perlu khawatir akan mengakhiri pembicaraan karena tidak tau harus mengatakan apa lagi.
My Hoonie ❤️
• Aku sudah pindah ke studio
• Ada Bumzu hyung, tapi lebih baik daripada para member yang melihatku
• Bisa-bisa aku makin dikira gilaGila karena apa? ✓
• Kau tidak merasakan yang sama denganku?
Tentang? ✓
• Aku yakin kau juga mengalami hal yang sama denganku
• Bahkan aku yakin lebih parah darikuYakin soal apa? ✓
Jangan buat aku bingung ✓• Tersenyumlah
🙂 ✓
😊 ✓
Yang mana? ✓
Atau ini? ✓
😀 ✓
Kenapa aku harus tersenyum? ✓• Tanpa mengirimkan emotion itu, ku yakin kau sedang tersenyum
• Ayo mengaku
• Jangan tiba-tiba diam dan tertawa
• Aku mau ada teman gila
• Karena aku daritadi juga sama
• Aku ditinggal ☹️Kok jadi manyun? ✓
• Biar kau membalasnya lagi
• Aslinya masih sama kok
• 😘
[You unsent a message]
• Abaikan yang tadi
• Aku salah tekan
• Sungguh!!
• Tolong jangan ingat
• Semoga kau tidak ingat!!!Ingat apa? ✓
• Aniyo
• Aku hanya mau kasih tau jika tadi aku masih senyum
• 😊
• Seperti iniJira menutup bibirnya sendiri dengan tangannya. Menahan rasa ingin tertawa karena Jihoon makin menggemaskan saja sekarang. Padahal jika tidak mengurungkan pesan pun, mata Jira tidak berhenti mengawasinya. Tadi saja dia sudah sempat blushing karena Jihoon mengirimkan emotion tersebut. Ingin rasanya Jira berteriak sekencang-kencangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody
FanfictionBook 2 Lanjutan dari Partiture Dulu hobi ku bukan bermusik, tapi sekarang aku berkutat dengan alat musik. Tidak pernah terlintas dipikiranku ingin menjadi penyanyi, tapi aku telah menjadi bagian dari dunia para musisi. Tidak ku sangka, hidupku berub...