1 - Empat Sekawan

83.7K 4.6K 367
                                    

Hai semuanya, selamat membaca...

Tolong masukan dan sarannya ya. Dan tandai kalau ada kejanggalan dan kesalahan tanda baca.
Thank you.

***

Masa liburan enggak melakukan apapun memang terasa hampa. Di saat temanku yang lain sekarang pasti sedang asyik-asyikan menyiksa Maba di Bumi Perkemahan Pramuka sana, aku malah mendekam di rumah.

Ini akibat ulah om-ku yang seenak jidatnya mengompori mama melarangku ikut serta kegiatan inagurasi kampus. Padahal aku panitia, panitia! Wajahku mau taroh dimana saat masuk kuliah nanti. Ishhh - rusak sudah nama baik mahasiswi bertanggung jawab ini.

Masih kuingat jelas, chat yang masuk ke whatsappku tadi pagi dari Rama - ketupat (Ketua Panitia) Ospek tahun ini.

Rama:

Kenapa tiba-tiba nggak berangkat?

Kalau mau ngebatalin jangan dadakan ginilah. Teman-teman kan jadi pusing mengcover tugas kamu.

You:

Maaf, nggak dibolehin sama mama.

Setelah itu chatku dicuekin seharian. Aku kan sudah minta maaf, apa dia ngambek? Jangan sampai aku diledekin pas ketemu nanti. Siap-siap aja lah. Nasib!

Suara notifikasi chat menarikku kembali ke dunia nyata, lelah juga ternyata ngedumel di dalam hati. Segera ku lirik isi chat.

Pak Fadil:

Pagi juga.

Siang ini saya ke kampus tapi nggak bisa lama. Kalau mau diskusi, datang saja ke Prolog café jam 1 siang. Saya di sana.

Eh, pak Fadil balas chat. Sampai lupa kalau aku tadi pagi sempat chat beliau bertanya waktu luangnya untuk diskusi pengisian KRS semester ini. Untung saja beliau bisa, emang baik banget dosen satu ini, menyempatkan waktu luangnya hari libur begini buat ngurusin satu mahasiswi macam aku. Ganteng lagi.

Tapi setidaknya aku jadi punya kegiatan berfaedah, ketemu dosen. Dari pada di rumah terus weekend begini, terasa ngenes aja gitu. Tapi kenapa di Prolog sih? Itu kan kafe Chandra. Males kalau sampai ketemu dia, aku masih marah.

Kulirik jam, sudah jam 11. Mending mulai bersiap-siap dandan cantik wangi paripurna.
Ya elah Nana Cuma ketemu dosen doang ini! Eit, kalau dosennya pak Fadil, beda cerita.

Harus tampil maksimal.

**

Setelah kupikir sesaat, diskusi KRS (Kartu Rencana Studi) palingan juga nggak lama kan ya. Baiknya aku sekalian bawa laptop buat mengerjakan revisian draft novel yang dikirim Mbak Wulan beberapa hari lalu. Deadlinenya hari Senin masih ada 2 hari lagi. Tapi makin cepat selesai makin baik kan, syukur-syukur bisa dapat insentif lebih. Ha!

Jadi gini, selain berstatus mahasiswa aktif departemen Teknik Informatika aku juga bekerja part time sebagai junior editor di Nuansa Grafika. Kalau kalian belum tahu, Nuansa Grafika itu bergerak di penerbitan buku - novel - dan komik. Kerja di sana enjoy banget, selain bisa baca novel gratis dan perdana bahkan sebelum diterbitkan, dapat gaji pula. Meski bukan pegawai tetap, gajiku lumayan. Lebih tinggi dari yang aku dapat sewaktu mengajar les privat.

Mana jam kerjanya fleksibel, aku bisa datang ke kantor atau memilih mengerjakan editorial di kampus atau dimanapun aku bisa. Cuma biasanya dikasih deadline tergantung dari jumlah halaman novel yang aku sunting. Datang ke kantor hanya wajib kalau Pak Bos mengajak rapat itupun jarang dan lagi-lagi aku dapat eksepsi boleh tidak hadir kalau jam kuliah. Anak bawang kesayangan.

BEDA SEGMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang