11 - Sinyal Bahaya

24.4K 3.1K 98
                                    

Malam semakin larut tapi mataku masih nyalang, otakku masih awas.  Gara-gara memikirkan tiga kata yang diucapkan bapak dosen itu. Seharusnya aku tidak perlu mendengarnya, seharusnya dia tidak perlu bilang begitu. Apa dia tidak tahu apa dampaknya di kepala dan jantungku.

Kutarik napas dalam-dalam menenangkan pikiran, saatnya logika harus berjalan. Bisa saja dia bilang begitu karena mengkhawatirkanku. Beliau khawatir padaku sebab aku keponakan sahabatnya. Sama seperti aku menyayangi adik Amara. Ya, pasti begitu. Tidak mungkin ada alasan lainnya.

Use your logic, Hana.

Sebelum tidur aku sempatkan membuka aplikasi whatsapp dan banyak notifikasi masuk dari group angkatan, group chat Nuansa dan chat dari Rama.

Banyak chat yang kulewatkan sejak siang tadi kubaca satu persatu. Di group angkatan komting menginfokan besok mata kuliah Grafika Komputer ditiadakan, pak Irawan berhalangan hadir. Jadwal pengganti akan menyusul.

Rama hanya berbasa basi menanyakan dimana keberadaanku. Chatnya dikirim tadi sore. Jadi kubalas saja dengan penjelasan seharian aku bekerja dan meminta maaf slow respon.

Mbak Septa di group Nuansa mengumumkan besok ada rapat pukul 11 siang. Biasanya aku akan ijin tapi karena besok jadwal kuliah kosong sebaiknya aku hadir.

Setelah pengumuman mbak Septa, mas Okta bermain teka-teki. Chatnya diposting pukul 9 malam dan sampai sekarang sudah hampir jam 12 belum ada jawaban yang tepat.

081123456XX : Belum tidur?

You : Bentar lagi.

081123456XX : Masih banyak hal yang mesti dipikirin lagi?

Lagi-lagi mengcopy paste chatku, maksudnya menyindir nih?

You : Memantau dunia maya dulu mas bro.

081123456XX : Jangan kelamaan mainan sosmed.

You : Lo punya sosmed?

081123456XX : Ada. Tapi saya gak mau ngasih kamu.

You : Siapa juga yang nanya.

081123456XX : Kali aja kamu mulai penasaran tentang saya.

You : You wish.

081123456XX : Kamu lagi apa?

You : Nyoba mecahin teka-teki. Kalau lo?

081123456XX : Ngatur planning buat besok.

You : Dih, kayak orang sibuk aja.

081123456XX : Memang sibuk, tapi saya harus tetap bisa menjaga prioritas di tengah kesibukan saya.

You : Misalnya apa, pacar?

081123456XX : Saya belum punya pacar, jadi prioritas saat ini ya keluarga dan kerjaan.

You : Oh, jomblo toh.

081123456XX : Bukan jomblo. Tapi single.

You : Konsepnya tetap sama.

081123456XX : Kastanya beda. Jomblo itu kesannya gak laku, sementarasingle itu pilihan. Dan saya memilih begitu, bukannya tidak ada yang mau.

BEDA SEGMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang