Semoga ini cuma perasaanku aja, tapi mau ditepis gimanapun rasanya agak beda. Pak Angga beberapa hari ini terlihat dimana-mana. Selalu ada di sekitarku. Mulai dari Sabtu Minggu hingga Senin kami selalu berjumpa. Bahkan kemarin secara tak sengaja kami juga bertemu di kampus, tepatnya di ruangan pak Fadil. Begitupun hari ini, jadwalku sit in di kelasnya.
5 hari dalam seminggu aku bertemu dia.
Setelah beberapa kali ketemu dan ngobrol bareng, aku jadi sedikit tahu dia orang yang easy going, santai. Gak banyak gaya, jarang protes. Pendengar yang baik dan solutif. Tapi entah kenapa aku masih belum merasa nyaman di dekatnya. Apalagi kalau ia memandangku saat aku bicara, lidah dan otakku mendadak gak sinkron.
Kata-kata pak Bagas dua hari lalu masih membekas jelas diingatanku. Juga perasaan syok bercampur malu karena harus memilih antara pak Angga atau mas Yandra. Untungnya didetik-detik terakhir, logikaku mulai berjalan. Alih-alih memilih, dengan terang-terangan aku membalas godaan pak Bagas.
"Gantengan pak Bos dooong," ini jawaban paling aman. Pak Bagas mencoba membuatku malu, tapi tentunya gak semudah itu.
Sayang setelahnya, pertanyaan itu justru berputar-putar di kepalaku. Mana bisa pak Angga dibandingkan dengan mas Yandra. Mereka berdua jomplang jauh. Pak Angga jelas menang telak. Setiap berurusan dengan pak Angga, membuatku kikuk mati gaya.
Ini bukan suka, apalagi jatuh cinta. Setelah semalaman kutelaah, ini hanya efek ketampanannya. Wajahnya yang rupawan, tatapannya yang melumpuhkan dan otak cemerlangnya adalah perpaduan paling mematikan.
Aku harus mencari cara. Firewallku harus diupgrade. Berurusan lebih jauh dengan pria matang sepertinya hanya akan membuatku jatuh dalam masalah. Sudah terlihat jelas muaranya kemana. Seperti algoritma, aku sudah memperhitungkan langkahku bakal berujung fatal. Mending dihindari sekalian.
Group chat Nuansa yang kini sudah berganti nama kembali lagi-lagi mengadakan teka-teki. Kali ini dipelopori mas Yandra.
Kubuka room chat dengan mas bro kemudian menyalin pertanyaan dari group sebelah:
You
Pagi mas bro, sibuk?
Kalo lo gak sibuk, bantuin gue jawabin pertanyaan ini mas.
"Seorang remaja yang baru belajar menyetir mobil turun ke jalan di jalur yang salah. Dia tidak melanggar hukum. Bagaimana bisa?"
10 menit berlalu namun tidak ada balasan. Apa mas bro sibuk? Kami biasanya chattingan saat malam, mungkin karena ini pagi dianya masih tidur.
Aku dan mas bro sering mengobrol via chat, kadang membicarakan hal-hal receh tak penting. Dia orang yang asyik, kadang juga bisa lucu. Tapi seringnya aku memanfaatkan dia untuk menjawab teka-teki ataupun bertanya hal-hal yang gak bisa kutanya ke sembarang orang. Kemarin aku bertanya padanya apa arti gadun, dan dia menjawab dengan penjelasan sederhana dan mudah kupahami.
Aku lebih memilih menunggu penjelasannya daripada search di mesin pencari. Takut yang muncul adalah gambar-gambar aneh tak senonoh.
Mas Bro:
Pagi Hana.
Mas Bro is typing...
Dia mulai memanggilku Hana setelah sempat kularang memanggil Raihana, terlalu panjang dan formal.
Selagi dia mengetik, aku menggulir layar ke atas membaca ulang history percakapan kami tadi malam yang sempat membuatku tersipu.
Mas Bro (23.04):
KAMU SEDANG MEMBACA
BEDA SEGMEN
Chick-LitStatusnya sebagai mahasiswi jurusan Teknik Informatika, membuat Hana terbiasa berpikir logis dan runut. Bukan sentimen seperti kebanyakan gadis alay. Hana percaya seperti halnya pembuatan program komputer, cinta pun akan ada trial dan errornya. Han...