farewell [sequel Oikawa toruu]

1.4K 240 76
                                    

Dia berjanji untuk menetap

Dia berkata 'Aku cinta kamu'

Dia bercerita kalau akulah satu satunya dihatinya.

Ya itu dulu, Dia melanggar janjinya, mendusta wanita lain berkata 'Aku cinta kamu' dan juga sekarang bukan hanya aku yang ada hatinya. Aku tergantikan.

"[name]! Melamun terus," tegur Iwaizumi yang kini menjadi teman dekat satu satunya bagi [name].

[name] sedari tadi hanya mengaduk ngaduk milkshake miliknya yang sudah tidak dingin lagi. Setelah kejadian minggu lalu, [name] memutuskan kontak dengan Oikawa, dan menghindar saat berada di sekolah. Tentu dengan bantuan Iwaizumi.

"Siapa yang melamun? Aku? Tidak," jawabnya menyangkal.

"Kamu semenjak itu jadi lebih diam. Jangan dipikirkan, biarku hajar si sampah itu," Kata Iwaizumi dengan nada emosinya.

"tidak usah, Iwaizumi-san," cegah [name]. Bisa saja jika [name] tidak mencegah Iwaizumi Senin lalu, mungkin sampai sekarang luka bekas pukulan masih tercetak jelas di wajah Oikawa.

Tapi karena [name] mencegah, Iwaizumi harus menahan amarahnya kepada Oikawa.

Di kantin kali ini lumayan sepi. Entah kenapa, mungkin murid murid semua pergi ke lapangan hendak melihat para pemain basket yang sedang latih tanding.

"aku ke toilet dulu ya," pamit [name] yang dibalas anggukan oleh Iwaizumi.

Perjalanan menuju toilet, [name] sebisa mungkin menghindari banyak orang. Tiba tiba badannya tertarik saat ada tangan yang menarik pergelangannya secara paksa.

Itu Oikawa. [name] buru buru melepas cengkraman itu dan berlari ke toilet. Di toilet ia mengatur napasnya karena ngos ngosan sehabis lari tadi.

[name] memandang kaca di depannya tidak sadar ada sosok lebih tinggi sedikit darinya di belakang sambil mengatur rambut panjangnya itu. [name] ingat betul itu siapa. Perempuan yang bersama Oikawa di cafe minggu lalu.

"Oh. Jadi kamu [name]?" tanya gadis itu, yang diketahui bernama Yuna.

"hm, ada apa?" jawab [name] mencoba untuk ramah walau dalam hati ingin mengumpat didepan wajah Yuna.

"Jangan pernah kamu dekat dekat dengan Toruu lagi. Kami sudah tunangan, jangan ganggu kami," ucap Yuna. Untuk kesekian kalinya hati [name] hancur mendengar fakta kalau ternyata Oikawa telah bertunangan.

[name] tersenyum tipis, "tidak kok tidak. Tidak akan aku dekat dekat dengan To- maksudku Oikawa," ucapnya sambil tertawa pelan juga menepuk bahu Yuna pelan

"bagus kalau begitu. Tidak susah susah aku memperingatimu," ucap Yuna kembali menatap cermin membetulkan lipsticknya.

"Yuna-san, aku duluan ya. Semoga terus bersama sampai membangun rumah tangga nanti ya? Dah," ucap [name] dengan nada bergetar, dan segera lari ke kantin untuk mengambil handphonenya yang tertinggal.

Tidak tidak jangan nangis [name]! Kamu tidak pantas nangis, ayo senyum. Nanti Iwaizumi curiga. Batin [name].

Sesampai di meja kantin ia buru buru mengambil handphonenya dan hendak pergi supaya tidak terlihat mata sembabnya. Tapi sayang, Iwaizumi lebih peka dan ia melihat mata sembab itu.

"kau menangis lagi?!" tanya Iwaizumi sedikit kencang.

"Tidak." berbeda dengan ucapannya, air matanya sudah turun kembali dengan deras. Iwaizumi kaget dan segera menarik [name] ke rooftop supaya tidak terganggu dengan murid lain.

Sesampai di rooftop, Iwaizumi langsung memeluk [name] yang semakin keras menangis.

"Iwaizumi, ternyata ia telah bertunangan," katamu mulai bercerita

"brengsek! Akan kuhajar ia. Jangan tahan aku," ucap Iwaizumi.

"Jangan. Please jangan ya? Jangan ganggu mereka," ucap [name] memohon dengan sesegukan.

"berhenti nangisnya dulu," ucap Iwaizumi.

[name] mencoba menghentikan sesegukannya. Tiba tiba earphone tertempel di telinganya. Iwaizumi yang memasangkannya.

"Jangan sedih lagi. Gasuka lihatnya," ucap Iwaizumi.

"..."

"[name] lupakan, aku sayang kamu. Lupakan itu dan jaangan bersedih," ucap Iwaizumi. Ia tahu ia keceplosan segera menampar bibirnya pelan, ia berdoa semoga [name] tidak mendengarnya.

"pardon?"

"tidak. Sudah jangan menangis lagi," kata Iwaizumi pura pura santai.

"Iwaizumi-san, maaf. Sudah merepotkanmu," kata [name]

"aku tidak merasa direpotkan," kata Iwaizumi.

Tak tahan melihat [name] bersedih, Iwaizumi segera meraih tangan [name].

"dengar, jangan di jawab dulu. Aku peduli denganmu karena aku tahu si sampah memang brengsek. Dan karena aku suka kamu. Iya aku tahu ini salah. Kau tidak usah menjawabnya, aku hanya memberi tahu." [name] yang mendengarnya kaget dan hendak menangis lagi. Tapi di tahan oleh pelukan dari Iwaizumi.

"jangan nangis lagi. Nanti sepulang sekolah, kutemani kau mengurus masalah ini dengan Oikawa," kata Iwaizumi.

◐.̃◐

"terimakasih ya, Oikawa-san. Terinakasih kau pernah memilihku walau singkat, aku pergi dulu." kata [name]

Benar, [name] menemui Oikawa, hendak berbicara tentang hubungannya, dan tentu saja mengakhiri itu.

[name] segera melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana, tapi Oikawa menahannya dengan memegang pergelangannya.

"[name] kumohon. Tolong tunggu aku, aku akan batalkan tunangan itu kalau kau ingin," ucap Oikawa dengan nada penyesalan.

"Ehh?! Jangan! Yuna sedih nanti. Kamu bahagialah dengan Yuna, dah," selesainya berucap [name] segera pergi dari taman sekolah menuju gerbang sekolah.

Di gerbang sekolah ia melihat Iwaizumi yang sepertinya menunggu [name]. Seharusnya klub voli ada latihan hari ini, tapi karena pelatih berhalangan, klub di liburkan.

"sudah? Ayoku antar pulang," tanya Iwaizumi.

"hmm... Iwaizumi," panggil [name]

"kenapa lagi?"

"tunggu ya, aku sedang mencoba membuka hati," ucap [name] dengan senyuman manisnya yang hilang beberapa minggu lalu.

Iwaizumi terperanjat kaget, dan segera mengatur mimik mukanya supaya tidak terlihat berlebihan, "...ya."

"ayo pulang, ku traktir ramen di depan sana!" ajak [name] sambil menarik tangan Iwaizumi.

Dari kejauhan, Oikawa menatap mereka berdua dengan tatapan sendunya.

"kamu bahagia banget sama Iwa-chan ya, [name]"

◐.̃◐

Kasian Oikawa, lagian orang sebaik [name] di selingkuhin wle.

Ini ngetiknya keburu banget hehe.

Untuk request komen aja ya.

See you(♡˙︶˙♡)

Sugarhmhm

imagine | Haikyuu!!Where stories live. Discover now