hujan malam.

659 99 53
                                    

haiiiii, aku update lagi ☺🙏✌

***

Ringtone handphone milik [name] berbunyi. Ia berada di halte, hujan turun deras. Ia mendapat payung, tetapi tidak berani pergi dari halte tersebut karena hujan yang deras.

"halo?" ucap [name] menjawab telepon tersebut.

"halo, [name]. Sudah sampai rumah?" tanya seseorang dari sebrang. Sedikit terganggu karena suara hujan yang turun menghantam tanah dengan deras.

"belum. tidak berani," jawab [name], "jemput aku, Motoya," lanjut [name]. Tidak serius, ia hanya bercanda.

"baiklah, tunggu ya," jawab Komori dari seberang sana. Seketika [name] panik, ia tidak benar benar ingin di jemput padahal.

"e-eh?! Tidak perlu, aku hanya bercanda!" ucap [name].

"haha,  tidak apa. tunggu ya. Aku matikan teleponnya," jawab Komori lalu setelahnya telepon itu di matikan sepihak.

Komori adalah sahabat [name] sedari kecil. Komori selalu peduli dengannya, terkadang ia bingung mengapa Komori selalu peduli kepada dirinya.

***

"[name]?"

[name] mengalihkan pandangannya kearah kanannya, terdapat Komori dengan payung besar yang ia pegang dan satu payung yang ia bawa di tangan kirinya.

"loh? Kukira kau tidak bisa pulang karena tidak ada payung," ucap Komori ketika melihat sebuah payung lipat yang berada di samping [name].

"ah Ini? Aku di pinjami oleh Akagi tadi," jawab [name], "aku belum pulang karena takut hehe," lanjutnya sedikit terkekeh. Komori mengangguk pelan dan mengambil posisi duduk di samping [name].

"ohh begitu, yasudah ayo?" ajak Komori. [name] segera membereskan tasnya dan memasukkan payung pinjamannya dari Akagi, dan mengambil payung lumayan besar dari Komori.

Mereka berjalan beriringan di bawah hujan. Malam sudah sepenuhnya gelap, hujan juga tidak sederas tadi. Tapi, suhu semakin dingin.

[name] yang memang tidak membawa jaket, hanya memeluk dirinya sambil memegang payung di tangan satunya. Tidak ada pengaruhnya, tapi setidaknya angin tidak langsung menusuk kulitnya.

Tiba tiba, sebuah jaket di letakkan di pundaknya. [name] menoleh ternyata Komori yang meletakkan jaket itu.

"pakai, supaya tidak kedinginan," ucap Komori dengan senyumnya. [name] mengangguk dan langsung memakai jaket tersebut. Payung miliknya di pegang sementara oleh Komori, jadi tidak sulit memakainya.

"ayo."

***

Entah kenapa, mereka berdua malah berakhir di restoran sederhana dekat perempatan jalan. Mengisi perut yang kosong, juga menghangatkan diri dari suhu dingin di luar.

Di dalam restoran, terdapat penghangat ruangan yang lumayan membantu mengeringkan pakaian mereka yg sedikit basah.

"kau pesan apa?" tanya Komori.

"sup miso dan ramen terlihat menggiurkan," jawab [name].

"pilih salah satu, [name]," ucap Komori sembari menyentil pelan dahi [name].

"ah tidak asik. Yasudah, ramen porsi besar," jawab [name] sedikit merajuk karena sentilan tadi.

Komori segera memesan dan tak lama kemudian pesanan mereka datang. Asap mengepul keluar dari sup milikKomori. [name] menyantap dengan lahap makanannya. Sesekali Komori melirik ke arah [name].

"kalau makan pelan pelan, berantakan ini," ucap Komori ssmbari mengelap sudut bibir [name]. Paham dengan perbuatannya, malu menyerang, wajahnya merona ia melepaskan tisu itu dan lanjut makan.

"wajahmu kenapa?" tanya [name].

"a-ah? Tidak apa apa," jawab Komori sedikit gagap.

"tapi wajahmu merah, benar tidak apa?" tanya [name] memastikan.

"b-benar! hanya cuaca dingin kok," ucap Komori. Ia berfoa dalam hati supaya [name] mempercayainya.

"oh, yasudah."

Selesai dengan makanannya, mereka tidak langsung pulang. Mereka memilih menunggu sedikit lebih lama di restoran.

"Motoya," panggil [name].

"ya?"

"...tidak jadi," ucap [name]. Komori memasang muka bingungnya.

"[name], mau tahu sesuatu?" ucap Komori. Wajahnya seketika memerah, entah karrna suhu yang dingin atau karena sesuatu. Padahal di dalam sini suhu bisa dikatakan hangat.

"apa?" ucap [name].

"aku menyukaimu, loh." bisik Komori. Kepalanya tertunduk, telinganya memerah merona.

"apa? kau bilang apa?" tanya [name]. sepertinya iya tidak mendengar pengakuan Komori tadi.

"...tidak apa apa."

"...aku juga suka kamu," ucap [name].

Ingin tahu reaksi Komori? Wajahnya total merah, matanya membola tidak menyangka. Setau Komori, [name] itu menyukai Akagi, tapi kenapa begini.

Sudahlah, Komori.
Rezeki anak soleh yang nikung di sepertiga malam.

***

Apa ya apa ya.

Gada catatan deh.

Oh iya, aku uodate random ya, soalnya charanya aku gacha 👁👄👁.

Sugarhmhm.

imagine | Haikyuu!!Where stories live. Discover now