study together

588 111 43
                                    

HAI, SPECIAL FOR ice_ssence uwuwuwuw

***

Ujian di depan mata. Sebagai angkatan terakhir, [name] sudah pasti disibukkan dengan berbagai macam latihan soal serta soal soal ujian yang membuatnya muak.

Sebetulnya [name] tak masalah dengan pelajaran pelajaran yang wajib di ujiankan nanti. Kecuali satu. Kimia. Ia sama sekali menyerah dengan pelajaran unsur unsur kimia tersebut. Beruntungnya ia mempunyai tutor yang sangat menyukai dan pandai pelajaran itu, jadi ia merasa termudahkan.

"ini, kerjakan dulu. Kalau sudah akanku periksa," ucap Kuroo memberi beberapa soal uji coba untuk [name]. Sekarang mereka berdua berada di ruang nelajar milik Kuroo. Tentu saja belajar bersama. Kuroo mengajarkan [name] kimia, sementara [name] mengajarkan Kuroo beberapa teori mengenai sastra.

"habis ini, istirahat dulu ya? Please?" ucap [name] memohon kepada Kuroo. Pasalnya ia sudah terlalu mual melihat soal soal unsur kimia tersebut.

"seriously? Kita baru mulai pelajaran kimia 10 menit yang lalu, [name]," ucap Kuroo. [name] menekuk wajahnya, tanda ia kesal.

"jika dari 10 soal ini benar semua, akanku biarkan istirahat," ucap Kuroo lagi, membuat mood [name] sedikit membaik. Dengan serius, [name] mengerjakan soal soal yang tadi Kuroo berikan.

Kuroo hanya menatap sang gadis dengan senyum, dan mengusap kepala [name] pelan lalu kembali memfokuskan diri ke buku sastra Jepang yang membahas sejarah kuno.

Ruangan sunyi, hanya suara dentingan jam dan sesekali suara lembaran buku di bolak balik.

"selesai," ucap [name] dengan nada malas dan menyerahkan kertas jawabannya kepada Kuroo.

"otsukare," jawab Kuroo tersenyum kecil dan mengelus puncak kepala [name]. [name] yang berada di posisi menempelkan pipinya kemeja hanya mengangguk malas.

"pada topik reaksi hidrokarbon, kau salah," ucap Kuroo, "soalnya menyuruhmu untuk menentukan reaksi apa dari reaksi hidrokarbon ini, sepertinya kau hanya asal menjawab ya?" lanjut Kuroo.

[name] menatap Kuroo sesaat, kemudian menyengir tanda perkataan Kuroo benar. Kuroo menghela napasnya, dan mulai menjelaskan.

"seharusnya jawabannya adisi. Reaksi antara alkena yang ini dengan asam bromida ini akan menghasilkan haloalkana yang merupakan reaksi adisi," ucap Kuroo menjelaskan sambil menunjuk reaksi hidrokarbon yang ada di gambar, "paham?"

"hm," jawab [name] mengangguk malas.

"sekarang cobaku tanya. Ciri ciri reaksi adisi itu seperti apa?"

"...tidak tahu?"

"gusti allah. Tadi katanya paham," ucap Kuroo mencoba sabar. Gadis di depannya ini benar benar menyepelekan kimia. Ia bertanya tanya kenapa bisa gadis ini di terima di jurusan IPA.

"Ciri ciri pada reaksi adisi adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap yang tidak jenuh berubah menjadi hidrokarbon berikatan tunggal yang jenuh, dengan adanya penambahan atom lain," jelas Kuroo, "makanya, kalau pelajaran kimia jangan tertidur," lanjut Kuroo menyentil pelan dahi [name].

"diam. Kau juga selalu tidur di pelajaran sastra. Jadi sama saja," ucap [name] membalas sentilan ke dahi Kuroo. Tentu saja tidak tepat sasaran karena tangannya di tarik duluan oleh Kuroo yang menyebabkan jarak wajah antara keduanya tinggal beberapa centimeter.

Seketika wajah [name] memerah saat matanya bersitatap dengan iris emas milik Kuroo. Kuroo menyeringai kecil dan mendaratkan kecupan di dahi [name], yang membuat wajah gadisnya semakin merah.

"otsukare. Setidaknya kau sudah paham beberapa soal," ucap Kuroo sambil menarik [name] dalam pelukan.

Ah, belum kuberitahu ya? Mereka sepasang kekasih. Study date saat ini.

"tidak mau mengerjakan soal lagi," ucap [name] di dalam pelukan Kuroo.

Kuroo terkekeh pelan, "baik baik. Sekarang gadisku ini ingin apa?"

"j-jangan panggil aku begitu!" ucap [name] menahan malu, yang malah membuat Kuroo semakin gemas dan memainkan rambut hitam panjang [name].

"kau menggemaskan sekali,"

"tidak,"

"iya,"

"tidak,"

"tidak,"

"iya,"

"gotcha! Hehe," ucap Kuroo senang karena berhasil menjebak sang gadis.

"curang!" protes [name].

"sudahlah. Kau ingin ramen tidak?" tanya Kuroo. Iris hitam kelam milik [name] berbinar kala Kuroo menyebut ramen.

Mengangguk antusias, "mau!"

"kalau mau, bangun dulu dong. Atau kau ingin terus memelukku?" ucap Kuroo menggoda.

"cih!"

Pada akhirnya, sesi belajar mereka terhenti karena semangkuk ramen dan berbagai topik pembicaraan hangat yang mengisi sore hari di musim dingin.

---

Skill menulis fluffku menipis. Jadi maaf kalau malah cringe.

Dan satu lagi, aku bukan jurusan ipa jdi sma sekali gtau reaksi hidrokarbom sebenernya kayak gimana:')

Sugarhmhm.

imagine | Haikyuu!!Where stories live. Discover now