cloud 9

675 116 76
                                    

Hari lainnya untuk sekolah, yang berarti hari lain untuk belajar. [name] benar benar tidak punya motivasi untuk sekolah, tapi daripada bosan dirumah ia memilih untuk tetap masuk sekolah.

[name] baru saja sampai di sekolahnya, Fukurodani. Karena suhu lumayan dingin, jadi [name] memakai hoodie untuk melindungi dirinya dari suhu dingin. Ya walau kakinya tetap gemetar karena memakai rok sekolah yang pendek. Rambutnya dengan asal ia cepol, serta tudung hoodie ia pakai menghindari cahaya matahari langsung.

[name] tidak peduli dengan penampilan sejujurnya. Ia hanya ingin memakai apapun yang nyaman. [name] bukan termasuk siswi yang mencolok di sekolah. Ia malah hanya seorang siswi biasa, yang tidak terkenal dan selalu sendiri. Bukannya tidak punya teman, hanya saja ia lebih menyukai sendiri. Lagipula, ia berpikir bahwa teman temannya tidak suka kepadanya karena sifatnya yang sedikit kasar dan seenaknya.

Sesampainya dikelas, [name] langsung duduk di kursinya paling belakang dan tidak mempedulikan teman temannya yang asik mengobrol atau bermain. Terlalu pagi untuk gibah dan bermain, batin [name].

"[name]! Lihat pr sejarahmu!" teriak seseorang ketika [name] baru saja menempatkan dirinya di kursi. [name] memutar kepalanya menghadap sumber suara, laki laki dengan rambut hitam putih, yang pagi ini tidak melawan gravitasi. [name] sedikit penasaran alasan sang empunya tidak mengatur rambutnya melawan gravitasi.

"nih," ucap [name] sambil menyerahkan bukunya ke Bokuto, "by the way, rambutmu kenapa? Gelmu habis?" lanjut [name] bertanya.

Baik. perkenalan, Bokuto Koutarou. Ace sekaligus kapten dari klub voli yang ada di Fukurodani. Bokuto adalah teman sekelas merangkap sahabat satu satunya [name]. Konyol si, tapi memang begitu adanya.

"betul sekali! Sepulang sekolah temani aku membeli!" ucap Bokuto.

"malas."

"tidak terima penolakan, btw."

***

Bel berbunyi menunjukkan waktu istirahat dimulai. Guru yang tadi mengajar, mengundurkan diri dan keluar dari kelas. [name] yang memang sedari berangkat tidak niat belajar, hanya menangkupkan kepalanya di meja ketika guru menjelaskan.

Ia merentangkan diri supaya tubuhnya tidak kaku. Di liriknya samping kanan, ada Bokuto yang tertidur dengan tenang. Rasanya dunia jauh lebih tenang ketika Bokuto tertidur. [name] suka sekali memandangi Bokuto hang tertidur. Rasanya ia ingin menguyel nguyel wajah Bokuto saking gemasnya. 😄👎.

"ISTIRAHAT?!" tiba tiba saja Bokuto terbangun dari tidurnya membuat [name] terkejut, untung saja tidak sampai jantungan. Bahaya mamen kalo jantungan.

"AYO BELI MAKAN!" detik selanjutnya seperti dugaan [name], tangannya di tarik paksa oleh Bokuto untuk keluar kelas.

Mereka berdua berjalan cepat membuat perhatian para siswa dan siwi yang ada di lorong mengalihkan ke mereka. Samar samar [name] dapat mendengar bisikan bisikan dari siswi siswi yang tidak menyukainya.

"padahal Bokuto keren tapi kenapa ia memilih untuk sahabatan dengan [name] yang biasa biasa saja?"

"benarkan? Wajahnya pas pasan, tidak cocok dengan Bokuto."

[name] hanya menatap malas mereka, udah biasa dengan ucapan ucapan seperti. Dirinya yang di banding bandingkan, dirinya yang jelek jelekan. Terlalu kebal untuk menghancurkan mental dirinya.

Tiba tiba saja telinganya di tutup oleh kedua tangan yang [name] tahu milik Bokuto. Seakan akan melarang ucapan ucapan itu memasuki gendang telinganya. [name] hanya bisa tersenyum samar sembari mengucapkan terimakasih dalam hati.

"jangan di dengarkan. Kau ke rooftop saja duluan, aku belikan makanan," ucap Bokuto sembari menyuruhmu untuk ke rooftop sekolah. Dengan anggukan, [name] menuju rooftop sendirian.

***

Tak sampai 7 menit menunggu, Bokuto menyusul [name] dengan banyak jajanan dan dua cup ramen. Tumben sekali ia mau membelikan [name] makanan. Biasanya ia sangat pelit ketika menyangkut makanan.

"wah tumben sekali kau rela menghabiskan uangmu hanya untuk mentraktirku," ucap [name] dengan seringai.

"kau pikir ini gratis? Bayar!" ucap Bokuto.

"oppa-ntek," umpat [name]. Bokuto tertawa terbahak bahal sambil memberikan jajanan milik [name], "bercanda. Ambil saja," ucap Bokuto setelahnya.

Mereka hanya diam sambil menikmati makanan. Tidak jarang Bokuto membahas hal yang sama sekali tidak penting, seperti bagaimana bisa alien hidup di luar angkasa padahal memiliki hidung. Dan juga membahas adik kelasnya yang merangkap setter di klub. [name] senang mendengarnya, Bokuto berceloteh layaknya anak kecil. Apalagi dengan rambutnya yang tidak seperti biasanya menambah kesan lucu dan tampan secara bersamaan.

"bolos yuk," ucap Bokuto.

"ingat nilaimu. Kalau aku si tak masalah," jawab [name].

Posisi mereka sekarang itu Bokuto yang menjadikan paha [name] sebagai bantalan dan [name] yang menyenderkan diri ketembok. asik banget, uwu sekali.

"kan ada kamu. Nanti minta bantuan kamu saja. Toh lulus sekolah aku akan bermain voli, tidak melanjutkan kuliah," ucap Bokuto dengan santai.

"terkadang aku iri denganmu yang menyepelekan pelajaran," ucap [name].

"bagaimana? Aku kerenkan? HAHAHA."

"kamu bodoh. Orang terbodoh yang pernah aku temui," ucap [name] sarkas. Namanya Bokuto, tahan dari segala ucapan sarkas.

"kamu itu ya, cantik tau. Tapi, kamu malah ga pedui penampilan. Gapapa si, biar gada yang naksir selain aku," ucap Bokuto tiba tiba.

"pamaksutmu bro?"

"ck. Aku suka kamu. Makanya hidup jangan tidur makan tidur makan mulu," ucap Bokuto.

"dih bohong. Ga suka ah," ucap [name]

"seriusan. Niatnya si habis ujian akhir aku ingin bilang. Tapi, kamu gak peka peka yaudah sekarang aja," kata Bokuto bangkit dari posisinya dan duduk menghadap [name].

"gimana?" lanjutnya bertanya.

Tanpa jawaban, [name] langsung menerjang Bokuto dengan pelukan. Terlalu malu dengan ucapan sang laki laki. Bokuto terkekeh pelan sambil membalas pelukan dari [name].

Pada akhirnya, mereka membolos kelas sampai jam pulang. Jangan ditiru, rela bolos demi ngebucin. Cuih.

***

pakabar semua?!

fyi. Dari semua kisah uwu yang ada di imagine ini, tidak ada satupun yang pernah aku alami. Alias aku ini benar benar fakir cinta, hikd.

yaudah si itu aja.

Maaf ya kalo bokotnya ooc.

Sugarhmhm.

imagine | Haikyuu!!Where stories live. Discover now