onigiri dan mochi.

908 163 84
                                    

HALOOOOOO PAKABS NIE?!

***

Tengah malam seperti biasa, Kita bangun dari tidurnya memenuhi permintaan sang istri yang sedang mengalami masa ngidam. Kandungan sang istri sudah menginjak 3 bulan. Tandanya sedang masa masa ngidam.

Jam menunjukkan pukul 11 malam, [name] membangunkan Kita dengan menepuk nepuk pipinya pelan.

"Shin, Shinsuke bangun," ucap [name] berbisik.

Kita merasa ada yang menganggu tidurnya, membuka mata. Didapati sang istri yang tersenyum manis kearahnya. Kita menarik [name] kedalam pelukannya. Selalu seperti ini.

"ada apa?" tanyanya lembut dengan suara khas orang bangun tidur.

"aku ingin onigiri Osamu dan mochi buatannya," pinta [name] dengan wajahnya memelas.

"sudah malam, besok saja-"

"yasudah, aku tidak ingin bicara dengan Shinsuke," ucap [name] memutar posisi membelakangi Kita. Kita menghela nafasnya, sudah menjadi tabiat sang istri jika keinginannya tidak dituruti.

"memangnya Shin mau ya anaknya menjadi ileran," lanjut [name] tetap di posisi membelakangi Kita.

"baik baik, aku hubungi Osamu dulu. Kamu tidak usah ikut ya?" kata Kita menyetujui permintaan [name].

Dengan senang [name] memutar kembali posisinya menghadap Kita dan tersenyum manis. Ia mengangguk semangat sambil mengecup bibir Kita sekilas.

"aku berangkat dulu," ucap Kita bangkit dari tidurnya.

"hati hati!"

***

Sudah 1 jam 30 menit lamanya Kita pergi mengunjungi kediaman Miya. [name] dengan bosan menunggu Kita di kamarnya sembari menonton televisi.

Teleivis menayangkan berita malam. [name] dengan malas mendengarkannya. Matanya terlihat fokus saat sang reporter membacakan berita kecelakaan yang barusan saja terjadi.

"telah terjadi tabrakan disekitar perempatan jalan. Mobil korban berwarna hitam dengan model terbaru rusak cukup parah. Sang korban terpental hingga pinggir jalan," ucap sang Reporter itu. Mata [name] membola ketika melihat mobil yang sangat mirip dengan Kita.

Ia panik tiba tiba. Matanya sudah berkaca kaca membayangkan sesuatu yang tidak seharusnya ia pikirkan. Air matanya lolos saat itu juga. Ia segera menghubungi handphone Kita, tapi sayang handphonenya malah tertinggal di kamar.

"b-bagaimana i-ni," ucap [name] bergetar hebat. Ia dilanda kepanikan yang amat sangat. Tangisannya juga tak kunjung berenti. Ketika telinganya mendengar suara ketukan di pintu, [name] melesat ke pintu depan untuk membukakan.

Disana ada Kita dengan dua paper bag samping kanan kiri terlihat panik ketika melihat [name] yang menangis.

[name] segera memeluk Kita dengan erat dan dibalas oleh Kita.

"hei? Kenapa?" tanya Kita sembari mengelus pelan puncak kepala [name] mengalirkan rasa nyaman.

"k-kau s-selamat," ucap [name] gagap.

"aku tidak apa apa, ada apa memang?" kata Kita sembari membawa masuk [name] yang masih ada dipelukannya.

"a-aku melihat berita malam tetang kecelakaan. Mobilnya sama persis denganmu. Aku kira itu kamu," ucap [name] menjelaskan.

"sudah sudah jangan nangis ya. Aku disini. Lagi pula tadi aku lewat jalan lain, jadi aman," ucap Kita menghapus air mata [name].

"lebih baik makan pesananmu ini, beruntung Osamu belum tertidur jadi ia bisa memasakkannya untukmu," Lanjut Kita menunjuk paper bag berisi pesanan [name].

"aku ingin dipeluk," ucap [name] manja. Kita terkekeh pelan dengan sikap istrinya yang semakin hari semakin manja. Maklum ibu hamil.

"baik baik akanku peluk hingga pagi oke?" jawab Kita mengecup kedua mata [name] yang berair dengan pelan.

Malam itu dihabiskan dengan Kita yang menemani [name] memakan onigiri dan mochi pesanannya. Diselingi obrolan obrolan santai dan juga pelukan hangat.

***

Tadinya mau ku buat angst. Tapi aku kasian sama kalian HAHAHA.

Yaudahlah, kalau ingin request disini aja ya. Mwah

See you.

Sugarhmhm.

imagine | Haikyuu!!Where stories live. Discover now