cie ultah cie

627 118 86
                                    

Cie mang Owl ultah cie.

***

Pagi hari di hari Minggu. Udara sejuk dan suhu yang dingin jika menyentuh kulit. Di akhir september seperti ini,  musim gugur akan tiba. Komplek perumahan terlihat begitu sepi menambah kesan dingin. Tapi tidak di rumah lumayan besar dengan pagar tinggi berwarna hitam putih. Rumah yang di depannya tertulis nama keluarga 'Bokuto' terlihat terang dan ramai jika di dengar samar samar seperti biasa.

Bokuto Koutarou seorang atlit voli nasional dan juga kepala keluarga sudah mengeluarkan energi positifnya pagi pagi. Sehabis berlari mengelilingi komplek, ia biasanya akan duduk di ruang makan dan menyantap masakan sang Istri. Tapi, hari ini berbeda. Ia sama sekali tidak menemukan sepiring makanan yang biasanya di siapkan [name].

Seingat Bokuto, sebelum ia berangkat untuk lari pagi, sang Istri masih tertidur di kamarnya. Jadi, ia menuju lantai dua untuk menemui sang istri yang kemungkinan masih tidur.

Di bukanya pintu kamar, dari sini Bokuto dapat melihat betapa nyenyaknya [name]. Ia menghampiri perlahan dan merebahkan diri di samping [name] sambil memeluknya.

Merasa terganggu, [name] bangun perlahan. Saat membuka mata ia disambut oleh Bokuto yang tersenyum lebar kepadanya.

"pagi," sapa [name] malas.

"pagi! Ayo bangun!" jawab Bokuto penuh semangat, tubuh [name] di angkat seketika olehnya. [name] yang tidak siap terkejut karena perlakuan Bokuto tiba tiba.

Entah terlalu malas atau memang nyaman dengan posisinya, [name] hanya mengalungkan tangannya di leher Bokuto. Bokuto membawa [name] ke dapur di lantai bawah.

"maaf ya gak buatin sarapan," ucap [name] yang sudah turun dari gendongan Bokuto, dan sekarang sibuk dengan roti tawar serta selai.

"tidak masalah! Kau pasti lelah karena bekerja semalam!" ucap Bokuto. Ia memandangi [name] dengan senyuman yang sibuk dengan roti tawarnya.

"ini, nanti akanku buatkan yakiniku," ucap [name] sambil memberi dua potong roti tawar isi selai stroberi ke Bokuto, tentu di terima dengan senang hati oleh Bokuto.

Saat Bokuto sedang asik makan roti tawar, [name] mengedarkan pandangannya ke arah kalender. Matanya membola ketika melihat tanggal sekarang, 20 September. Terbatuk ketika teringat hari penting ini, Bokuto yang tadinya menikmati roti terkejut dengan batuk [name].

"[name]?! Kau twidwak apwa apwa?!" ucap Bokuto tidak terlalu jelas dikarenakan roti yang masih ada di mulutnya. [name] hanya mengancungkan jempolnya pertanda baik baik saja.

"bagaimana ini.hari ini ulang tahun Koutarou, tapi aku malah melupakannya. Bodoh," batin [name].

Bokuto melihat gerak gerik [name] yang sedikit aneh hanya mengangkat bahunya tidak peduli, fokusnya teralihkan ke televisi yang menyala tak jauh dari meja makannya.

"ah! Aku tahu!" batin [name]. Ia berjalan mendekat ke Bokuto dan duduk di samping Bokuto yang masih asik menonton televisi.

"Kou," panggil [name].

"apa?" jawab Bokuto. Pandangannya tetap fokus ke televisi. [name] baru menyadari, rambut sang suami tidak berdiri seperti biasanya. Mungkin karena masih pagi, jadi tidak di beri gel supaya rambut suraj hitam putih itu melawan gravitasi.

imagine | Haikyuu!!Where stories live. Discover now