Waktu demi waktu berlalu. Kami bersama melewati hari hari indah dan juga menyenangkan. Rasanya seakan akan tersihir agar hari hari yang kami lewati selalu indah.
Terlalu indah dilupakan, juga terlalu sedih jika di kenangkan. Kami berdua berjalan bersama. Sebelum aku meninggalkannya.
Rasanya sedih jika aku mengingat kasih dan sayangmu yang begitu tulus. Tapi dengan brengseknya aku malah meninggalkanmu. Terlebih di saat saat dirimu terpuruk.
Padahal aku tahu, aku tahu jika kau mengendam rasa sakit yang mendalam, tapi aku malah berdiam mengacuhkan seakan akan tidak tahu.
Andaikan kau datang kembali, jawaban apa yang akanku beri? Alasan apa yang akan ku ucapankan untuk menjawab pertanyaanmu? Pertanyaan yang selalu menghantuiku setiap malam? jika mengingat hari itu, hari dimana kau menangis sambil bertanya alasanku meninggalkanmu, rasanya teramat sakit.
Bersinarlah bulan purnama, seindah dan setulus cintanya. Walau aku benar benar tak pantas mendapat cintanya itu. Cintanya yang murni terhadap oeang yang salah.
Maafkan aku, [name].
Sekarang tenanglah diatas sana, menjadi satu bersama teriknya bintang malam yang terang dan indah seperti senyummu dulu.
Maafkan aku yang sangat bodoh meninggalkanmu karena alasan sepele. Maafkan aku.
Jika memang semesta mengizinkan, kita akan bertemu lagi. Di saat itu izinkan aku, Iwaizumi Hajime memilikimu lagi.
Aku berjanji, tidak akan menangisimu lagi. (mungkin).
Sampai jumpa lagi, [name].
Surat ini 'ku akhiri.
---
MAAP MALAH ANGST WKWKWKW.
tapi hujan gini enaknya angst, jadi here is it.
so? siapa yang tau lagunya? Wkwkwk.
Sugarhmhm.
281120
