pertemuan

545 98 89
                                    

Hai?! Kangen gak?🤡✨

***

"akhirnya berhasil!"

Setelah bertengkar dengan ayah karena masalah table manner, aku menggunakan sihir untuk menteleportasi diriku ke pasar kecil di luar istana. Terimakasih Ibu telah mewariskan sihir ini.

Serius. Sebenarnya siapa sebenarnya orang yang membuat setumpuk aturan protokoler hanya untuk mengisi perut? Dan lagi, karena posisiku sekarang seorang putri itu mewajibkanku mempelajari semua protokoler tersebut.

Tapi tetap saja, dari dulupun aku tidak akan pernah bisa menguasai table manner. Ayah maafkan anakmu.

Aku membersihkan debu debu yang menempel di jubahku karena berhimpitan dengan gang kecil ini. Aku menteleportasikan diriku ke gang kecil untuk mengurangi kehebohan yang ada. Bisa bisa aku kena masalah kalau tiba tiba muncul di tengah kota tanpa jubah dan tudung.

Sebenarnya untuk menguasai ilmu teleportasi itu sangat sulit. Aku pernah mencobanya beberapa kali dan hasilnya gagal total. Saat itu aku sedang bosan di istana, aku mencoba menggunakan ilmu teleportasi dan malah berakhir di sawah milik salah satu rakyat. Ugh pengalaman yang buruk.

Lupakan itu. Lebih baik aku nikmati waktu sneekpeak-ku dengan mengelilingi pasar. Tentu jubah dan tudung harusku pakai agar tidak menghebohkan warga sekitar.

Banyak berbagai macam toko dan penjual disini. Rasanya aku sudah lama tidak merasakan keramaian ini. Di Istana selalu terlihat sepi dan semua sibuk masing masing.

Aku melangkahkan kakiku menuju sebuah penjual kue kering. Tapi tiba tiba saja langkahku terhenti karena seseorang menubrukku hingga keseimbanganku goyah. Beruntung orang itu segera menarikku jadi aku tidak terjatuh.

Wah, tidak sopan.

Laki laki itu malah menarikku ke sebuah taman di dekat toko tersebut dan mempersilakanku duduk dikursi yang tersedia. Hei, aku ingin membeli kue kering tadi tahu!

"tidak disangka saya akan bertemu dengan Anda disini, Tuan Putri."

Tunggu, ia mengenalku? Kok bisa?! Aku sudah memakai mantra penyamaran dan bertudung lho!

"kau mengenaliku?"

"wajah datar dan jubah milik kerajaanmu terlihat jelas, Nona." ah benar. Aku salah mengambil jubah.

Tapi lancang sekali mengomentari wajahku secara terang terangan.

"senang bertemu dengan Anda. Saya Kuroo Tetsurou-"

Ah benar aku tahu pria ini.

"Kuroo Tetsurou. Pangeran mahkota kerajaan Nekoma. Umur 17 tahun, Ahli provokator dan menolak banyak gadis karena hanya mencintai tabel periodik," ucapku memotong ucapannya.

"wah sepertinya dua kalimat terakhir sedikit berlebihan," ucapnya sedikit tidak terima. Toh aku hanya menyapaikan faktanya.

"lalu, kenapa kau bisa ada disini? Kerajaan Nekoma butuh waktu berjam jam di tempuh menggunakan kereta kuda," ucapku penasaran.

"seperti selain wajahmu yang datar, ingatanmu juga lemah ya?" apa maksudnya?! Ia mengataiku pikun?!

"a-apa maksudmu?!"

imagine | Haikyuu!!Where stories live. Discover now