morning routine

638 128 14
                                    

Pagi hari, [name] sudah sibuk di dapur. Lebih tepatnya sibuk menyiapkan sarapan dan juga bekal untuk sang suami saat bekerja nanti.

Jam menunjukkan pukul 5 pagi. Tentu saja langit di luar masih lumayan gelap. Tapi itu tidak membuat [name] malas. Tangannya sibuk memotong motong bahan makanan dan sesekali mondar mandir ke meja makan untuk merapikan tatanan.

Dikarenakan Kita Shinsuke, sang suami berangkat pagi, [name] harus rela mengurangi jatah tidurnya untuk membuat makanan. Padahal Kita sudah bilang tidak usah juga tak apa. Tapi namanya juga [name], sedikit keras kepala.

"selamat pagi," dari samping dapur, [name] dapat melihat jelas Kita yang baru selesai mandi sepertinya. Hanya memakai kaus hitam polos dan celana pendek senada. Rambutnya terlihat masih basah. [name] melepas semua kesibukannya di dapur dan menghampiri Kita.

"selamat pagi. Shinsuke, tolong dong kalau mengeringkan rambut yang benar," ucap [name] mengambil alih handuk Kita dan mengajak Kita duduk di sofa ruang keluarga yang dekat dapur, "biarku bantu keringkan,"

Kita hanya mengangguk dan tersenyum kecil. Setiap pagi rutinitas [name] selalu ia sukai. Entah memasak, menyapu atau hanya untuk mengeringkan rambutnya.

"kau hari ini berangkat pagikan? Untung saja masakanku sudah selesai," ucap [name] yang masih asik mengusap ngusap pelan kepala Kita.

"iya. Mungkin sore hari aku baru pulang," jawab Kita, "tidak usah memasakan sarapan juga tidak apa. Aku bisa sendiri,"

"tidak mau. Aku istrimu. Masa istri tidak melayani suami, tidak pantas dong," jawab [name] menolak ucapan Kita, "sudah selesai. Kau bisa ganti baju dan sarapan," lanjutnya.

Kita bangkit dari duduknya dan malah menarik tangan [name] pelan menuju meja makan.

"sarapan bersama." [name] terkekeh pelan dan mengangguk menyetujui ucapan Kita.

***

Matahari sudah sepenuhnya keluar dari persembunyian. Langit yang tadinya gelap sudah terang dan terasa sejuk di pagi hari.

"Shinsuke, Osamu mengirim pesan untuk di kirimi 3 karung beras," ucap [name] kepada Kita yang masih bersiap memakai sepatunya.

"hm? Oke, nanti akanku kirim. Sudah itu saja?"

"yep, itu saja,"

"kalau gitu aku berangkat," ucap Kita.

"hati hati. Tidak ada yang ketinggalankan?"

Kita menghentikan dirinya ketika hendak membuka pagar. Ia kembali menuju ke [name] serasa ada yang ketinggalan.

"ah benar. Ada," ucap Kita.

[name] malah menangkupkan pipi kita dan menciumnya tiba tiba. Kita sedikit terkejut dengan serangan [name] tapi ia menyukainya.

"em? Maksudku, bekalku tertinggal di ruang tamu. Tapi, terima kasih," ucap Kita. [name] yang mendengarnya menjadi salah tingkah dan buru buru mengambil kotak makan Kita dan memberikannya dengan wajah yang memerah.

Pasalnya [name.] mengira kalau Kita memerlukan morning kiss. Sepertinya ia salah menebak.

"tidak perlu malu. Aku suka," ucap Kita sambil tersenyum dan mengelus puncak kepala [name], "setiap hari begitu ya?"

[name] mengangguk pelan dan Kita mulai meninggalkan rumah. Tanpa sepengatahuan [name], Kita tersenyum  sepanjang perjalanan.

Pagi hari yang biasa saja, namun terasa manis untuk pasangan muda di desa ini.

---

Summon bulolnya mas Kita 🧘‍♂😮.

karena saya kobam Kita dan tentu gojo, saya buat oneshoot. Yang gojo tentu buat konsumsi sendiri🚶‍♀.

Udah si gitu aja.

Dadah, nyonya Kita👺👻

Sugarhmhm.
14/11/20

imagine | Haikyuu!!Where stories live. Discover now