Kageyama termenung di meja belajar setelah membaca pengumuman dari grup kelasnya. Bukan karena apa, masalah besok akan ada ulangan matematika. Dan dia benci itu.
"gusti gua kudu belajar gitu?" dengan niat yang terkumpul, Kageyama bangkit ke lemari bukunya untuk ngambil buku matematika dan buku tulis, berniat belajar.
"yaudah. Gapapa, sekali aja jadi pinter. Siapa tau bisa balap ranking Tsukishima," mimpi tinggi memang baik.
Sebelum belajar, Kageyama ngeraih hpnya lagi dan hendak mrnghubungi sang kawan sepertololannya, Hinata.
"lo belajar?" tanyanya pas telepon tersambung.
"sejak??? Kapan??? Gua??? Belajar???"
"ah bodoh." di tutupnya telepon tersebut.
Buku matematika yang masih di tutup dia tatap lekat lekat. Cover yang bergambar berbagai macam bentuk bangun balok membuatnya pusing padahal di buka aja belum.
Tiba tiba saja pintu kamarnya terbuka, menampilkan Miwa, sang kakak yang memegang handphonenya.
"Tob! Jangan main hp mulu! Belajar!"
"ini lagi mau belajar kak."
"belajar apa?"
"matematika," sang kakak tiba tiba tersenyum jail, dan asik dengan handphonenya. Beberapa lama kemudian sebuah lagu mengalun
"matematika! Ilmu yang menyenangkan!!"
"MENYENANGKAN MATAMU!" emosi Kageyama tuh.
Sepeninggal sang kakak, Kageyama mulai membuka buku paket matematikanya, hendak mempelajari. Tapi belum beberapa menit malah ketiduran.
---
Besoknya saat pembagian nilai.
"bro berapa?" -Kageyama
"45," -Hinata
"...asu."
Terbukti, kerja keras semalam suntuk sampe begadang percuma karena nilainya cuma 30. Sedangkan Hinata yang gak belajar dapet 45. Dah lah Kageyama lelah, pen maen foly aja.
