insecurity, overthinking, and hug.

732 141 34
                                    

tw// insecurity, overthinking, self-esteem, anxiety.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[name] gak suka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[name] gak suka. Gak suka kalau Keijinya sudah berpikir yang enggak enggak. Maka dari itu, ia menyewa apartement dekat dengan Akaashi, supaya bisa menghibur sang lelaki kapanpun.

Pintu di ketuk dua kali, lalu tampaklah Akaashi dengan rambut berantakannya dan sweater putih bernoda tinta. Matanya terdapat bekas air mata, [name] tahu itu.

"seharusnya kamu gak usah datang," ucap Akaashi sembari mempersilakan [name].

"i'm your support system, key? Jangan paksa aku untuk tetap dirumah, padahal pacar aku lagi sedih," ucap [name] mengambil tangan Keiji yang terjuntai.

"you don't have to be insecure about everything. Look, youre perfect, Kei," ucap [name] mengusap tangan Akaashi menyalurkan ras hangat dan tenang.

"...someone better be with you," ucap Akaashi pelan.

[name] menggeleng lalu meraih pipi Akaashi, mempertemukan kedua matanya dengan iris indah milik Akaashi.

"lihat. Kalau someone better be with me, kenapa aku malah nyaman sama kamu? Aku suka kalau kamu manja ke aku, aku suka kamu ketawa karena aku, aku suka semua yang ada di kamu," ucap [name].

"aku selalu merasa kurang ke diri sendiri. Apa itu pantas?"

"Keiji, listen. Nobody perfect, okey? Aku gak sempurna. Begitu juga dengan kamu. Tuhan memberi kekurangan kepada kita bukan untuk di tutup tutupi. Tuhan memberi kekurangan kepada kita, untuk memperingati bahwa kita harus selalu bersyukur atas apa yang Ia kasih," ucap [name] mulai membawa Akaashi kepelukannya. Mengusap pelan surai hitam yng berantakan itu sesekali mengusap punggung Akaashi, "boleh untuk merasa kurang. Tapi tidak berlarut," lanjutnya.

"tapi, bukannya lebih baik kamu sama Kuroo-san yang lebih sempurna," ucap Akaashi dengan suaranya yang bergetar.

"jadi diri kamu sendiri. aku gak mau sama siapapun kecuali kamu. Tidak boleh bantah!" ucap [name] mutlak.

"...aku beruntung punya kamu," Akaashi membalas pelukan [name] dan menenggelamkan kepalanya di pundak [name]. Membiarkan semua kekhawatirannya menjadi air mata.

"mulai sekarang gak boleh berpikir gitu lagi ya? Kamu kecapean kalau mikir itu terus. Belum lagi kerjaan kamu, nanti kamu sakit," ucap [name], "kapanpun kamu butuh support. Just call your own support system, okey?" Akaashi mengangguk.

"sayang Keiji pokoknya. Sekarang tidur ya? Udah jam segini. Kerjanya lanjut besok oke?" ucap [name] mengantar Keiji ke kamarnya.

Akaashi membaringkan dirinya di kasur. [name] mengusap pelan rambut Akaashi dan berbalik untuk kembali ke apartementnya, tapi tiba tiba tangan besar milik Akaashi menahan lengannya.

"sini," ucap Akaashi dan menarik [name] dalam pelukan. [name] terkekeh pelan dan membalas pelukan Akaashi.

"goodnight my baby owl," ucap [name] mengecup pelan bilah bibir Akaashi.

"...goodnight too, princess."

---

hello, there.

tengah malam, ditemani insecure, dan anxiety. but it's okay. Bcs i have Keiji🤗✨❤.

I just wanna be someone who comfort Keiji, when he is down:(

Sugarhmhm.

imagine | Haikyuu!!Where stories live. Discover now