can i be ?

638 124 90
                                    

HAY PAKABS?!???

***

"aku suka kamu! Jadilah pacarku!"

"...maaf, aku gak bisa."

Seperti ada petir yang menyambar, [name] terdiam mendengar ucapan dari laki laki di depannya. Dadanya terasa sesak.

"a-ah gitu. Y-yaudah, perimisi-"

***

"HUWEEEEE GIMANA NI HUWEEEEE."

"diem. berisik banget."

Sekarang [name] lagi berada di rumah sahabatnya sejak oroknya. Niatnya ngadu karena di tolak tadi siang. Tapi sahabatnya malah asik rebahan.

"sunanjing. lagi sedih ni, malah ngegame," ucap [name] kesal.

Suna Rintarou, sahabat dari bocil seorang [name]. Enggak tau karena apa mereka jadi temenan lengket. Di duga karena pas waktu itu [name] ngelempar bola basket kena muka datar Suna. Mantap [name].

"yaudah si, lupain," ucap Suna sambil asik mainin among us.

[name] kesel, langsung ngelempar bantal lumayan besar kearah Suna. Refleks Suna ngeblock. Mungkin gara gara anak voli.

"kok di block si?!"

"lah?"

"au ah, lo mah ga bantu banget," ucap [name] sambil cemberut. Suna ngelirik ke [name], dan benerin posisinya jadi duduk. Ya walau tangannya tetep asik ngekill pemain lain. Dasar impostor.

"lupain. Liat sekitar lo. Banyak yang kok yang demen lo," ucap Suna.

"dih kibul," jawab [name] ga percaya, "dah ah. Gua balik dulu, bye," lanjut [name] dan keluar dari kamar Suna.

"dih. Jelas jelas di depan mata ada yang demen. Kibul mananya."

***

Sekolah Inarizaki sekarang lagi rame ramenya karena bakal ada festival. Kelas kelas pada sibuk sama kegiatannya masing masing. Salah satunya kelas [name] dan Suna.

[name] dari pagi udah kerja mondar mandir sana sini bantu temen temen sekelasnya. Tapi, coba lihat ke pojok kelas. Betul, Suna malah seenaknya gelar tiker dan tidur disana.

Karena geram, [name] bawa kardus ga kepakai dan jalan ke tempat Suna. Di pandanginnya bentar wajah Suna yang santai tidur. Sedetik kemudian kardus itu udah nemplok di wajah Suna dengan tidak elit.

"jangan maen maen! Jangan maen maen! Bangun bantu yang lain!" teriak [name] sambil narik tangan Suna. Temen sekelasnya cuma melongo, udah biasa denger dua orang itu ribut.

"ck. Ganggu banget," ucap Suna ngambil posisi duduk. Matanya yang udah sipit makin sipit karena di paksa bangun. Melek dulu bos.

"jangan tidur ih! Ayo bantu!" ucap [name] yang masih setia narik narik tangan Suna. Sayangnya tenaganya kalah sama Suna.

"males," ucap Suna.

"tampol ni?!"

"nih. Cium tapi," ucap Suna sambil nunjuk pipinya. Temen temen sekelas tiba tiba natap Suna seakan akan berbicara "ni bocah kesambet ape?!"

"matamu cium!"

"oi Suna! Mending main gitar deh, lumayan bantu hibur sekelas," ucap ketua kelas memberi saran.

"dikata gua laki laki penghibur kali ya," ucapan sama tindakan beda. Buktinya sekarang gitar udah ada di genggamannya.

Kalo gini caranya [name] gak bisa fokus kerja. Dia selalu suka kalo Suna main gitar, jadi dia tatap terus Suna.

"You walked into the room and now my heart has been stolen
You took me back in time to when I was unbroken
Now you're all I want
And I knew it from the very first moment
'Cause a light came on when I heard that song and I want you to sing it again," petikan gitar dan suara Suna menghentikan semua obrolan yang ada di kelasnya. Ia menyanyikan dengan serius sambil menatap [name] tanpa berpaling.

"I swear that every word you sing, you wrote them for me
Like it was a private show, I know you never saw me
When the lights come on and I'm on my own
Will you be there to sing it again?
Could I be the one you talk about in all your stories
Can I be him?" teman teman sekelasnya tiba tiba menghentikan kegiatannya dan duduk memutari Suna dan [name]. Seakan akan mereka tahu tujuan Suna.

"I heard there was someone but I know he don't deserve you
If you were mine I'd never let anyone hurt you, no, no
I wanna dry those tears, kiss those lips
It's all that I've been thinking about
'Cause a light came on when I heard that song and I want you to sing it again," tatapan dari [name]pun tidak berpaling. Ia seperti menikmati lagu, sampai samapi menghiraukan tatapan penuh arti dari Suna.

"I swear that every word you sing, you wrote them for me
Like it was a private show, but I know you never saw me
When the lights come on and I'm on my own
Will you be there to sing it again?
Could I be the one you talk about in all your stories?" Suna menghentikan permainannya di tengah lagu ketika ia menyadari bahwa ia menjadi pusat perhatian.

Teman temannya bertepuk tangan meriah mengenai tampilan Suna tadi. [name] pula begitu, tersenyum manis sambil bertepuk tangan pelan. Tiba tiba saja detak jantung Suna berpacu lebih cepat. 'ck, pasti begini.' batinnya.

"wah gila. Lagu buat siapa tuh? Hahaha!" ucap salah satu murid menggoda Suna.

"buat [name]," jawab Suna lempeng. Beruntung aja [name] gak lagi makan atau minum, liat noh karena ucapannya Suna mata [name] melotot karena kaget.

"h-ha?!"

"ck. Satu perintah. Lupain Atsumu. Fokus sama gua. Hanya gua," ucap Suna kemudian bangkit dari duduknya dan mengelus rambut [name] dan pergi keluar kelas.

"h-hEH! Maksudnya apaan?!"

"maksud gua, jadi pacar gua bodoh," ucap Suna dan sedetik kemudian hilang dari pandangan. Alias kabur ke kantin.

Bisa di lihat, wajah [name] merah merona dan gak nyangka. Teman temannya malah ngecie ciein.

[name], kamu harus lupakan buaya darat dan fokus ke rubah sipit sepertinya.

***

Dengan begini, saya resmi hiatus sampai akhir bulan. Maaf ya semua hehe.

Maaf juga kalo aneh part kali ini😔🙏.

Dah, sampai ketemu akhir bulan💘✨👺✋.

Sugarhmhm.

imagine | Haikyuu!!Where stories live. Discover now