hukuman.

1.1K 157 88
                                    

HAHAHALOOOOOO PAKABS?!

***

"telah ditemukan jasad ke 8 dari oembunuh yang terjadi akhir akhir ini dengan ciri khas yang sama. Tato berbentuk bunga lily yang berada di lengan korban. Diduga sang pembunuh melukisnya sebelum memutilasi si korban."

Suara reporter membacakan berita terdengar nyaring di ruangan gelap dengan satu sumber cahaya, televisi. Ruangan itu terlihat berantakan dan sangat gelap. Soarang gadis menonton televisi itu sembari menyeringai tipis.

"yah, polisi sudah menemukan temanmu, sebentar lagi mungkin polisi akan menemukanmu juga, jasad ke 9." gadis itu tersenyum kejam kearah jasad yang ia taruh di etalase dengan tatto bunga lily di lehernya.

[name] seorang pembunuh yang akhir akhir ini melancarkan aktifitasnya ternsenyum kejam dan langsung menyambar jaketnya pergi meninggalkan ruangan itu.

***

Polisi penjaga berjalan kesana kemari di depan ruang introgasi. Pembunuh yang selama ini dicari cari akhirnya tertangkap. Lebih tepatnya ia menyerahkan diri ke kantor polisi dengan wajah yang kelewatan santai padahal ia baru saja membunuh 9 orang dalan kurun waktu seminggu.

Didalam ruang introgasi terdapat 2 polisi dan satu detektif. Tangan [name] di borgol. Jaga jaga jika tiba tiba mengamuk. Kakinya dengan tidak sopannya ditaruh di atas meja, seakan akan menantang detektif muda di depannya.

"nama?"

"[name]."

"umur?"

"tidak tahu."

"keluarga?"

"mati." detektif itu menghela berat. Mungkin introgasi kali ini akan berjalan sedikit melenceng.

"katakan yang sebenarnya," ucap Iwaizumi Hajime, nama detektif muda itu.

"ayolah tuan detektif kau sudah tau kronologinya tanpaku ceritakan bukan?" ucap [name] dengan nada yang sedikit membuat kesal.

"ceritakan." tegas Iwaizumi.

"hah, baiklah baiklah. Dasar detektif sumbu pendek," ucap [name] yang membuat Iwaizumi sedikit menarik uratnya hendak membantah, "aku membunuh ke 5 korban itu karena suruhan. 4 lainnya karena aku membenci mereka. Itu saja." jelas [name] dengan malas. Iwaizumi mencatat semua ucapan [name] dalam laporannya.

"siapa yang menyuruhmu?" tanya Iwaizumi kepada [name].

"tenang saja tuan detektif tampan. Mereka sudah mati," ucap [name], "aku yang membunuhnya."

"maksudnya?"

"tuan detektif ini bagaimana sih? Tidak mengertikah? Baik baik ibu guru [name] disini akan menjelaskan ya," ucap [name] dengan nada dibuat buat seperti guru taman kanak kanak dan senyuman paksa, "4 korban yang kubunuh karena benci ya mereka yang menyuruhku. Gitu saja tidak mengerti cuih." lanjut [name].

"ada alasan lain?"

"ada! Membunuh dan memutilasi sangat menyenangkan! Kau harus mencoba tuan detektif!" ucap [name] dengan nada ceria dan juga mata berbinar.

Polisi polisi yang berada didalam membolakan matanya dan menggeleng lemah, terlihat sekali gadis ini seorang psikopat.

"lalu tatto bunga lily itu maksudnya apa?"

"indah saja di tubuh orang mati."

"kau tahukan hukuman yang pantas untuk pembunuh sepertimu? Hukuman mati." ucap Iwaizumi. [name] menganggukan kepalanya tanda mengerti. Tidak ada raut sedih atau ketakutan yang tercetak di wajah cantiknya itu.

***

Hari eksekusi mati untuk [name] tiba. [name] terlihat kelewatan santai dihari kematiannya ini. Ia malah tertawa puas dengan para penjaga yang ia ajak bicara walaupun penjaga itu mengabaikannya.

[name] di bawa ketengah lapangan untuk di eksekusi mati. Senyuman tulus itu terlihat sangat indah terlukis wajahnya. Seakan akan ia menanti hari ini.

"kau ingin meninggalkan pesan apa sebelum dimulai?"

"dunia sungguh menjijikan. Apalagi kalian, munafik." ucap [name] dengan seringainya.

Setelah berkata itu, [name] menoleh ke samping kanannya, terdapat Iwaizumi yang memperhatikannya. Ia ternsenyum senang tanpa beban.

Iwaizumi mengerti, didalam tatapan iti seakan tersirat kata kata "tuan detektif, setelah ini aku bebas dari dunia menjijikan ini. Duluan ya tuan detektif!"

Hitungan ke 3 peluru melesat ke jantung [name]. Terbatuk karena terkejut menahan rasa yang amat sakit, ia tersenyum dan hendak berbicara sesuatu sebelum kehilangan kesadarannya.

"u-untuk tuan d-detektif H-hajime, Aku m-mencintaimu. K-ku tunggu di alam sana." tubuhnya tergeletak kemah dengan senyuman terukir di wajahnya.

***

Aku nulis apa si sebenarnya. Ngelantur terus.

Yaudahlah gini aja, makasih ya udah baca. Aylafyu.

Sugarhmhm.

imagine | Haikyuu!!Where stories live. Discover now