makasut lakasut? [sequel Shirabu Kenjiro]

1.1K 135 91
                                    

HEHEHEHEHEHE

***

Aula yang setiap malamnya sepi, kini ramai berdatangan orang dari berbagai penjuru. Pasalnya malam ini adalah malam puncak dari ulang tahun Akademi Θαλία. Orang orang berpakaian indah layaknya pesta besar besaran. Dari kalangan Olympians, mereka sungguh indah dan menawan ditambah dengan pakaian itu, dari kalangan Werewolf bisa dilihat jalan mereka yang tegap dan gagah bagai serigala, dan dari kalangan half-blood walau wajah mereka pucat itu tidak mengurangi keanggunan mereka, di tambah jubah hitam yang menjuntai hingga lantai. Satu kata untuk acara tahun ini , gila.

[name] masih sibuk di depan kaca besar yang berada di ujung kamarnya. Merapikan gaunnya yang sedikkt berantakan. Yachi dengan jubah panjangnya menunggu di kasur [name].

Memandang pantulan dirinya di cermin, gaun hitam polos dengan model pinggang yang dibentuk dan hiasanya bunga mawar putih yang akan ia bawa nanti. Juga rambutnya yang di sanggul rapi menggunakan pita hitam.

Gadis itu sangat mencintai warna hitam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gadis itu sangat mencintai warna hitam. Gaun malam ini ia sengaja menggunakan hitam karena itu warna favoritnya.

"Hitoka," panggil [name] menuju Yachi yang sedang berdiam diri menatap ruangan [name].

"oh? Sudah selesai?" tanya Yachi.

[name] mengangguk dan menghampiri Yachi, dengan segera mereka keluar dari kamar dan menuju Aula.

***

Lantunan musik terdengar jelas ketika Shirabu memasuki Aula. Ia tidak terlalu menyukai keramaian, tapi apa boleh buat ia harus mendatangi pesta kali ini karena bersifat wajib. Tuxedo hitam dan kemeja putih itu sangat cocok melekat di tubuhnya. Jangan lupakan poninya yang aesthetic itu, juga tatapan yang selalu tajam dan kalung berbandul pedang bergelantung indah di lehernya.

Para gadis disana terpana melihat kearah Shirabu dan teman temannya. Shirabu memasuki Aula berombongan dengan kumpulannya yaitu tingkat 5. Apalagi mata para gadis sangat fokus pada putra dewi Aphrodite yang berada di samping Shirabu.

"wah, lihat gadis gadis itu. Melihatimu terus, Akaashi." ucap Shirabu seakan akan mengejek Akaashi.

"biarkan saja. Daripada itu, kau harus lihat [name] malam ini, indah." Puji Akaashi frontal saat menatap [name] yang tidak jauh dari mereka.

Seketika waktu terhenti saat Shirabu bertatap dengan mata [name] saat itu juga [name] tersenyum kearahnya. Senyuman yang baru kali ini ia lihat. Senyuman indah.

"selamat, pipimu memerah. Ajak dansa saja sana," ucap Akaashi dengan wajah datarnya dan memilih pergi dari sisi Shirabu menuju Naw -seseorang yang ia suka- yang berbincang dengan temannya.

Kaki Shirabu seakan melangkah sendiri menuju [name], tapi sebelum sampai kearah [name] ia melihat Kuroo sang ketua kelompok dari werewolf yang mengajak [name] berdansa dan dengan mudahnya di terima [name].

Panas banget kenapa ya. Batin Shirabu.

Suasana hatinya malam ini mendadak tidak bagus, ia memilih keluar Aula dan menuju balkon aula yang menghadap taman utama. Bintang bersinar terang dan keadaan taman yang tidak terlalu gelap menenangkan hatinya. Ditemani dengan handphonenya, Shirabu menikmati malam di balkon dibanding dalam Aula.

kenapa aku malah keluar? Batinnya bingung.

Lumayan lama ia memandangi langit malam, hingga tidak sadar ada seseorang yang berada disampingnya. Memamndanginya.

"ternyata kalau dilihat lihat Kenjiro sebenarnya tampan ya," ucap seseorang itu membuat Shirabu terkejut.

Di lihat [name] yang menopang dagu sambil tersenyum ke Shirabu. Wajahnya serasa memanas, ia segera mengalihkan pandangannya kearah lain.

"sayangnya Kenjiro menyebalkan." lanjut [name].

"h-hah?"

"ah kesal sama Kenjiro, tidak peka. Padahal tempo hari sudahku bilang, tak ada respon," kata [name] mengembungkan pipi merajuk, "juga gelangku belum di kembalikan." lanjutnya.

Sungguh Shirabu ingin pingsan sekarang. [name] sungguh menggemaskan. Siapa sangka putri Athena yang sangat kejam jika di area pertandingan akan menjadi se menggemaskan ini?

"tempo hari?" ucap Shirabu mencoba mengingat kembali.

"dih, dilupain. Kan emang Kenjiro nyebelin." ucap [name] menatap Shirabu dengan tatapan tajam tapi menggemaskan. Beda dengan tatapan tajam dulu.

"y-yang mana?" sial, Shirabu menjadi gugup tiba tiba.

"ih! Aku suka Kenjiro tapi Kenjiro menyebalkan!" ucap [name] frontal. Shirabu memerah. Sungguh, mukanya seperti tomat sekarang.

"kok diam?!" tanya [name].

"sebentar."

"pokoknya Kenjiro harus suka denganku, urusan Dewa Ares dan Ibu nanti saja, pokoknya aku suka Kenjiro!" cerocos [name]. Untung saja Shirabu kuat, taham banting ia kebal tidak jadi pingsan di serang keimutan yang bertubi tubi ini.

makasut lakasut?! ayah bantu aku, batin Shirabu.

Geram tidak ada jawaban dari Shirabu, [name] mendekatkan diri ke Shirabu dan seketika bibirnya bertemu dengan milik Shirabu. Mata Shirabu membola.

Tak lama, [name] memundurkan lagi posisinya, "kalau tadi membuat Kenjiro deg degan tandanya Kenjiro juga suka denganku." ucap [name].

Tanpa di rabapun Shirabu merasakan jantungnya yang seakan akan berdisko ria.

"oh iya. Aku sama Kuroo gada hubungan apa apa, jangan cemburu. Udah ya, aku kedalam dulu, susul aku!" ucap [name] dan kembali masuk ke Aula.

Shirabu bingung. Hubungannya resmi dengan [name]. Dia senang sangat, tapi juga bingung. Entahlah dia ingin bertanya ke putra Aphrodite untuk berkonsul masalah percintaan ini.

Malam ini, tepat pukul setengah sepuluh malam, ia resmi dengan [name] di balkon.

***

Lafiu minna san.

Cie Shirabu cie🤓😗

Udah ah hehehe

See you.

Sugarhmhm

imagine | Haikyuu!!Where stories live. Discover now