home

634 108 98
                                    

HALLO PAKABS?!

***

Seperti kencan biasa, malam ini aku dan Osamu mengelilingi kota Tokyo. Mencari makanan makanan kesukaan kami. Lebih tepatnya Osamu yang banyak makan, aku hanya mengikutinya.

Hubungan kami sudah berjalan sekitar 5 tahun lebih. Sejak, kami kelas 2 SMA. Ia yang pertama kali menembakku, bantuan saudara kembarnya tentu saja. Aku dengan senang hati menerimanya. Dan ternyata hubungan kami lancar hingga sekarang.

Tapi, akhir akhir ini aku merasakan ada yang berbeda dari kami. Bukan hanya aku, ia juga berbeda. Rasa yang biasanya membuat jantung berdebar, kini di gantikan rasa canggung.

"Osamu," panggilku. Ia menoleh kearahku tanpa melepaskan bundaran takoyaki dari mulutnya. Sekarang kami hanya duduk di sebuah kursi yang ada di taman.

"kau merasakan sepertiku juga tidak?"

"apa?" tanyanya.

"bosan," jawabku. Ia mengunyah takoyaki sebentar, setelahnya menghadap kearahku.

"kau merasakannya?" ucapnya berbalik tanya, aku mengangguk pelan.

"...aku juga," jawabnya. Kami sama sama menghela nafas berat. Malam ini sepertinya akan jadi malam suram.

"lalu bagaimana?" tanyaku, aku mengambil satu takoyaki dari wadah yang ada di Osamu dan memakannya perlahan, karena takoyaki itu sedikit panas.

"terserahmu saja," ucapnya. Aku tidak menjawab, ia juga sibuk mengunyah takoyaki selanjutnya. Aku hanya memikirkan kedepannya, aku harus apa.

"aku butuh ruang sendiri," ucapku. Ya sepertinya memang keputusan tepat, aku butuh ruang sendiri sementara. Ingin fokus kepada pekerjaanku, dan mungkin ia juga.

"oke. Aku juga ingin fokus mengurus kedaiku," jawabnya, ia tetap fokus pada takoyakinya.

Malam itu malam terakhir aku dan Osamu kencan. Setelah perbincangan itu, kami hanya memutari kota Tokyo sekali lagi, dengan bergandeng tangan. Sebelum benar benar pulang, dan menata hidup ulang.

***

Pada kenyataannya, aku mengambil keputusan yang salah.

Sudah 2 tahun berlalu, semenjak pertemuan terakhir itu aku memutuskan kontak dengan Miya.

Minggu awal, aku bersikap biasa saja dan tidak mempengaruhi kinerja dan kehidupanku. Malah, aku merasakan bahagia. Rasa bebas yang sudah lama tak aku rasakan.

Di bulan ke 4 aku menyesalinya. Tidak ada tegur sapa tiap pagi, tidak ada pelukan hangat di saat sedang sakit. Aku menangisi keputusanku dengan bodoh. Aku bertambah sedih ketika mendapat kabar bahwa Osamu- maksudku Miya mempunyai perempuan baru.

Selama 9 bulan aku di hantui oleh keputusan yang salah. Kerjaku terpengaruhi hingga hampir saja di pecat jika temanku tidak membantuku.

Genap 1 tahun, Aku membulatkan tekat untuk melupakannya. Walau terbilang sulit, sangat malah.

Awalnya berhasil. Hingga saat itu, aku yang pulang dari kantor malam hari dikarenakan lembur tak sengaja menabrak seseorang ketika turun dari bus tumpanganku.

Miya dengan perempuannya. Ia bahkan tidak menyapaku dan melengos pergi meninggalkanku. Tanpa sadar air mata kembali menetes malam itu.

Bodoh sekali mengingat saat itu. Aku yang melakukan, aku sendiri yang terkena getahnya.

Aku sadar, bahwa Osamu adalah rumah.

Aku yang bodoh, meninggalkan Osamu- apa aku bisa memanggilnya begitu?- karena perasaan bosan sepele ini.

Rumah yang selalu menerimaku apa adanya. Rumah yang selalu menemukanku di saat terpuruk. Rumah yang selalu bahagia ketika aku bahagia. Rumah yang bisaku bagi kesedihan maupun perasaan lain. Tapi, tidak mungkin aku ini rumahnya.

Dulu. Dulu aku berpikir seperti itu. Hingga tiba saat Osamu tiba tiba menghampiriku dalam keadaan sedikit mabuk, kurasa.

Ia bercerita semua.

"aku bodoh menerima ajakanmu saat itu." ucapan Osamu yang membuat aku terkejut dan langsung memeluk dirinya sambil menangis kencang.

Pada akhirnya kami kembali ke 'rumah' masing masing.

"saya bersedia."

Tepat hari ini, aku kembali ke rumah. Tepat di altar ini, aku dan Osamu bersanding sambil menunjukan senyum paling bahagia yang kami punya.

Tangan bertaut. Genggamannya selalu menjadi kesukaanku.

"aku kembali."

****

apa ini apa ini apa.

sudahlah aku tidak bisa mikir lagi.

oh iya, dari sekian banyak drabble, kalian suka yang mana?

Sugarhmhm.

imagine | Haikyuu!!Where stories live. Discover now